Islamedia.co - Keberadaan kelas renang khusus Muslimah Italia banyak dipuji Aosiasi
Olahraga Geas lantaran menghargai keyakinan minoritas. Namun, itu tidak
berlaku bagi kelompok sayap kanan.
Kelompok tersebut menilai
keberadaan kolam renang khusus Muslimah merupakan kebijakan
diskriminatif. Mereka berdalih keberadaan kelas renang itu hanya
mempromosikan tradisi usang yang sudah ditinggalkan Italia pada tahun
1960-an dan 1970-an, seperti tempat mandi terpisah untuk pria dan
wanita.
"Ini contoh klasik diskriminasi," kata Viviana
Beccalossi, Anggota Dewan Daerah Lombardy, seperti dilansir onislam.net,
Kamis (16/10).
Viviana mengatakan diskriminasi merupakan kata
yang tepat untuk kebijakan yang menghormati keyakinan Muslim. "Setelah
meminta kami menghapus salib di tempat umum, lalu menghilangkan tradisi
Natal dari sekolah. Selanjutnya, mereka menolak diperiksa dokter pria,
kini kolam renang," kata dia.
Penolakan ini bukan kali pertama
dilakukan kelompok sayap Kanan Italia. Sebelumnya, mereka menolak
kebijakan waktu terpisah bagi Muslimah Italia memanfaatkan kolam renang
di Venesia.
Kolam renang itu menurut rencana akan dibuka pada 19
Januari-20 April di Sesto. Kolam renang ini terbuka untuk perempuan
non-Muslim. Bagi Muslimah, mengenakan burkini tidaklah wajib, tetapi
tetap menutup bagian tubuh yang disesuaikan ajaran Islam. Sementara,
seluruh instrukturnya adalah perempuan. (*/rol/islamedia/js)