Islamedia - Mantan Presiden
Pakistan Pervez Musharraf kembali ke Tanah Airnya pada ahad (24/03) setelah
hampir empat tahun mengasingkan diri. Dia pulang untuk mengikuti
pemilihan presiden, kendati kemungkinan ditangkap atau diancam dibunuh
Taliban.
Seperti dilaporkan berbagai kantor berita internasional, Musharraf berharap partainya dapat meraih kursi dalam pemilihan umum yang dijadwalkan berlangsung pada 11 Mei.
Mentan jenderal Angkatan Darat naik ke tampuk kekuasaan lewat kudeta berdarah sebagai panglima Angkatan Darat Pakistan pada 1999 dan meninggalkan negeri itu setelah mengundurkan diri pada 2008 ketika Asif Ali Zardari terpilih presiden.
Zardari adalah suami mantan Perdana Menteri Benazir Bhutto yang tewas dalam ledakan bom.
Musharraf (69 tahun) adalah mantan diktator dan mengasingkan diri di London dan Dubai.
Musharraf menghadapi tuduhan-tuduhan tak memberikan keamanan memadai sehingga Benazhir Bhutto terbunuh pada 2007.
Dia juga menghadapi tuduhan terkait dengan kematian pemimpin separatis di Provinsi Baluchistan, di bagian baratdaya Pakistan, Dia membantah tuduhan-tuduhan tersebut.[antara]
Seperti dilaporkan berbagai kantor berita internasional, Musharraf berharap partainya dapat meraih kursi dalam pemilihan umum yang dijadwalkan berlangsung pada 11 Mei.
Mentan jenderal Angkatan Darat naik ke tampuk kekuasaan lewat kudeta berdarah sebagai panglima Angkatan Darat Pakistan pada 1999 dan meninggalkan negeri itu setelah mengundurkan diri pada 2008 ketika Asif Ali Zardari terpilih presiden.
Zardari adalah suami mantan Perdana Menteri Benazir Bhutto yang tewas dalam ledakan bom.
Musharraf (69 tahun) adalah mantan diktator dan mengasingkan diri di London dan Dubai.
Musharraf menghadapi tuduhan-tuduhan tak memberikan keamanan memadai sehingga Benazhir Bhutto terbunuh pada 2007.
Dia juga menghadapi tuduhan terkait dengan kematian pemimpin separatis di Provinsi Baluchistan, di bagian baratdaya Pakistan, Dia membantah tuduhan-tuduhan tersebut.[antara]