Islamedia - IKMI
kembali menggelar halal bil halal pada hari Ahad, 30 september 2012. Acara
rutin ini dilaksanakan di Masjid Lapangan Terbang Antarabangsa Senai- Johor mulai
pukul 9 pagi sampai pukul 2 sore.
Kegiatan
halal bil halal ini merupakan salah satu sarana menjalin silaturrahim antar
para pekerja Indonesia yang berada di Johor. Hadir dalam halal bil halal lebih
dari 800 orang warga Indonesia yang tinggal di berbagai wilayah di Johor.
Mereka hadir dibawah koordinasi IKMI kawasan meliputi Taman Universiti, Senai,
Kulai, Tampoi, Gelang Patah, Simpang Renggam, Pasir Gudang, Ulu Tiram, Pekan
Nanas,Kota Tinggi dan Batu Pahat.
Dalam
sambutannya ketua IKMI, Bapak Dimas Pradasumitra menyampaikan, IKMI sudah berinteraksi selama 14 tahun
bersama Tenaga Kerja Indonesia di Johor, Malaysia. Selama itu sudah banyak
sekali program/kegiatan yang dilakukan untuk memberi bekalan kepada TKI.
Tujuan
dari program-program tersebut adalah agar TKI menjadi pribadi yang mapan rohani,
jasmani dan pikiran. Mahasiswa Magister UTM ini berharap bekal tersebut dapat
membantu TKI dalam menjalani kehidupan
di tanah rantau dan ketika pulang nanti bisa bersama-sama membangun Negara
Indonesia yang tercinta.
Tahun ini halal bil halal IKMI menghadirkan Habib Nabiel Abdurrahman Al Musawa. Habib memberikan kajian yang cukup berat namun dengan penyampaian yang lugas, tepat dan mudah dipahami. Dalam taujihnya beliau menyampaikan tentang kewajiban untuk berjamaah dan bersatu yang tidak terganggu dengan perbedaan pendapat. Menurut Habib perbedaan pendapat ada yang diperbolehkan yaitu perbedaan dari sisi furu’ (cabang), sementara perbedaan dari sisi aqidah dilarang.
Al Habib yang merupakan keturunan ke-35 dari Nabi Muhammad SAW mengungkapkan fenomena sekarang banyak kaum muslimin justru bertentangan dalam masalah yang furu’ sementara pertentangan dalam masalah aqidah dibiarkan begitu saja. Penjelasan yang disertai contoh-contoh yang mudah dipahami memikat hati peserta sehingga ada peserta yang dengan semangat berteriak minta ditambah waktunya, moderator kemudian sambil bercanda berkomentar bahwa acara akan dilaksanakan sampai magrib.
Acara dimeriahkan dengan hadirnya tim nasyid Samudra dari kota Pekanbaru. Mereka bernasyid dengan acapella mengikuti irama pop, keroncong, bahkan dangdut. Tim nasyid yang merupakan mahasiswa dari Universitas Riau dan UIN Suska Riau memamerkan kepiawan mereka menirukan suara alat musik hanya dengan mulut dan menghasilkan kombinasi yang harmonis.
Seorang peserta bahkan berkali-kali berkomentar, “Gak nyangka bisa seperti ini … gak nyangka bisa seperti ini.”
Turut
hadir tamu undangan dari KJRI JB (Konsulat Jenderal Republik Indonesia Johor
Bahru), paguyuban-paguyuban Indonesia, seperti Minang, Batak Mandailing, Bugis,
PPI UTM. Sedangkan dari pihak kerajaan Malaysia yang diwakili oleh Kadi Majlis
Agama Islam Johor dan Polis Diraja Malaysia.
Perwakilan
dari KJRI JB Bapak Djujur Hutagalung menyampaikan penghargaan dan apresiasi
KJRI atas kerjasama IKMI selama ini dan merasa agak kecewa karena peserta tidak
sebanyak tahun lalu yang mencapai 1300-an orang. Hal ini dikarenakan pada waktu
yang sama di salah satu mall di Johor Bahru, tengah diselenggarakan konser yang
mendatangkan artis dari Indonesia.
Acara
yang berakhir bersamaan dengan azan zuhur ini, membawa tekat didalam hati
panitia dan peserta agar mereka lebih mendekatkan diri pada Allah dan belajar
Islam dengan lebih baik lagi agar dapat menjalani kehidupan sesuai dengan
tuntunan Islam, sebagaimana pesan yang disampaikan Al-Habib.[granita]