Islam edia -Pada tanggal 18 Agustus 2012, sebuah akun Twitter dengan ID @Ghotamz berhasil mengundang banyak perhatian dengan beberapa pe...
Islamedia -Pada tanggal 18 Agustus 2012, sebuah akun Twitter dengan ID @Ghotamz berhasil mengundang banyak perhatian dengan beberapa pernyataan di linimasanya. Menurutnya, Akmal Sjafril (@malakmalakmal) – penulis buku Islam Liberal 101 yang juga seorang aktivis #IndonesiaTanpaJIL – pernah mangkir ketika diundang untuk diskusi dengan Ulil Abshar Abdalla. Adapun pemrakarsa diskusi tersebut, menurut @Ghotamz, adalah Fahira Idris (@fahiraidris).
Persoalan bermula dari twitwar antara Ulil dengan Zulham Mubarak (@zulhammubarak). Dalam debat yang sempat memanas itu, @zulhammubarak mengajukan tantangan agar Ulil bersedia berdebat di hadapan para santri Nahdlatul Ulama (NU). Tantangan ini diajukan karena Ulil kerap menisbatkan pemikiran-pemikirannya pada para tokoh NU atau kepada tradisi yang dijunjung tinggi oleh masyarakat NU. Padahal, ketika mencalonkan diri untuk masuk ke dalam bursa calon Ketua PBNU, Ulil justru mendapat penentangan yang kuat dari warga NU sendiri dan sempat berdebat secara terbuka dengan Forum Kyai Muda (FKM) NU.
Debat antara @zulhammubarak dengan Ulil ini kemudian dikomentari oleh Gatot Prasetyo (@gatse8), Koordinator Pusat #IndonesiaTanpaJIL. Menurutnya, Ulil takkan berani menjawab tantangan itu, karena beberapa waktu yang lalu pun Ulil tidak menghadiri undangan dari Hard Rock FM untuk acara Provocative Proactive (ProcActive). Dalam acara itu, pada awalnya Hard Rock FM mengundang Abd. Moqsith Ghazali untuk disandingkan bersama Akmal Sjafril. Karena sehari sebelum acara Moqsith membatalkan kehadirannya, maka undangan dialihkan kepada para aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL) lainnya, antara lain Ulil sendiri. Akan tetapi, saat itu Ulil langsung menolak undangan tersebut.
Pada akhirnya, dari pihak JIL tidak ada yang datang memenuhi undangan dari Hard Rock FM. Oleh karena itu, publik pun banyak yang berpendapat bahwa ternyata JIL tidak berani diajak berdebat secara langsung, tidak sejalan dengan klaim-klaim yang biasa mereka ungkapkan.
Mengomentari sikap skeptis Gatot, akun @Ghotamz secara bertubi-tubi langsung menegaskan bahwa Akmal pun dahulu pernah mangkir ketika diundang oleh Fahira Idris untuk dipertemukan dengan Ulil. Seolah tidak cukup hanya sekali, @Ghotamz menjawab tweet Gatot hingga berkali-kali dengan klaim yang serupa. Tiga tweet yang disampaikan oleh @Ghotamz (untuk menanggapi satu tweet Gatot) saat itu adalah sebagai berikut:
Kawan @gatse8 ini jangan asal kalau berkesimpulan :) Gus @ulil itu pernah “nyatronin” kawan @malakmalakmal saat diundang @fahiraidris :)
Kalau kawan @gatse8 tdk tahu apa-apa soal JIL, ada baiknya Tabayyun :) coba tanya ibu @fahiraidris soal waktu itu. :) @ulil @malakmalakmal
FYI kawanku @gatse8, justru kawan @malakmalakmal lah yg tdk datang saat diminta ibu @fahiraidris untuk ‘menghadapi’ Gus @ulil :)
Setelah diingatkan kembali oleh Gatot perihal ‘kasus’ di Hard Rock FM, @Ghotamz menyatakan:
Jangan meremehkan saya kawanku @gatse8 :) tentu saya tahu soal Hardrock, lalu duluan mana dengan undangan @fahiraidris? @ulil @malakmalakmal
Tanpa menunggu lama, Akmal Sjafril segera memberikan klarifikasi melalui akun Twitter-nya. Akmal mengaku tidak pernah menerima undangan semacam itu dari Fahira Idris. Bahkan Akmal pun mengatakan bahwa Fahira Idris tidak mengenal dirinya, jadi berita adanya undangan dari Fahira kepada dirinya sangatlah meragukan.
Melalui klarifikasi secara terpisah, berhasil dikonfirmasi bahwa undangan itu sebenarnya memang tidak pernah ada. Atas kesalahan itu, @Ghotamz telah meminta maaf. Bagaimana pun, komentar @Ghotamz yang bertubi-tubi sebelumnya yang seolah mencerminkan keyakinan tak mungkin salah itu telah terlanjur mengundang kontroversi.
Tidak kalah kontroversial dari tweet-tweet-nya, profil @Ghotamz pun sangat menarik untuk dicermati. Dalam profil yang ditulis singkat itu, tertulis: “2 pembunuh paling mematikan di atas muka bumi: 1. Agama 2. Kecelakaan. Waspadalah terhadap 2 hal itu :)”.
Mereka yang sebelumnya telah sering berinteraksi dengan @Ghotamz memang mengenalnya sebagai pribadi yang agnostik. Hal ini menjadi catatan bagi publik pendukung #IndonesiaTanpaJIL. Sementara JIL masih mengatasnamakan suatu agama, seorang yang agnostik (percaya pada Tuhan tapi skeptis terhadap agama) justru membela JIL mati-matian. Bagi sebagian kalangan yang sudah lama mencermati fenomena Islam liberal, hal ini dianggap bukan hal yang baru. Sebab, pemikiran Islam liberal sendiri memang sering disebut-sebut cenderung agnostik, bahkan ateis.
Meski permintaan maaf telah disampaikan dan fitnah telah diralat, namun insiden ini mendapatkan catatan tersendiri dalam sejarah #IndonesiaTanpaJIL.(ITJ Media Center)
Tim ITJ Media Center
Persoalan bermula dari twitwar antara Ulil dengan Zulham Mubarak (@zulhammubarak). Dalam debat yang sempat memanas itu, @zulhammubarak mengajukan tantangan agar Ulil bersedia berdebat di hadapan para santri Nahdlatul Ulama (NU). Tantangan ini diajukan karena Ulil kerap menisbatkan pemikiran-pemikirannya pada para tokoh NU atau kepada tradisi yang dijunjung tinggi oleh masyarakat NU. Padahal, ketika mencalonkan diri untuk masuk ke dalam bursa calon Ketua PBNU, Ulil justru mendapat penentangan yang kuat dari warga NU sendiri dan sempat berdebat secara terbuka dengan Forum Kyai Muda (FKM) NU.
Debat antara @zulhammubarak dengan Ulil ini kemudian dikomentari oleh Gatot Prasetyo (@gatse8), Koordinator Pusat #IndonesiaTanpaJIL. Menurutnya, Ulil takkan berani menjawab tantangan itu, karena beberapa waktu yang lalu pun Ulil tidak menghadiri undangan dari Hard Rock FM untuk acara Provocative Proactive (ProcActive). Dalam acara itu, pada awalnya Hard Rock FM mengundang Abd. Moqsith Ghazali untuk disandingkan bersama Akmal Sjafril. Karena sehari sebelum acara Moqsith membatalkan kehadirannya, maka undangan dialihkan kepada para aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL) lainnya, antara lain Ulil sendiri. Akan tetapi, saat itu Ulil langsung menolak undangan tersebut.
Pada akhirnya, dari pihak JIL tidak ada yang datang memenuhi undangan dari Hard Rock FM. Oleh karena itu, publik pun banyak yang berpendapat bahwa ternyata JIL tidak berani diajak berdebat secara langsung, tidak sejalan dengan klaim-klaim yang biasa mereka ungkapkan.
Mengomentari sikap skeptis Gatot, akun @Ghotamz secara bertubi-tubi langsung menegaskan bahwa Akmal pun dahulu pernah mangkir ketika diundang oleh Fahira Idris untuk dipertemukan dengan Ulil. Seolah tidak cukup hanya sekali, @Ghotamz menjawab tweet Gatot hingga berkali-kali dengan klaim yang serupa. Tiga tweet yang disampaikan oleh @Ghotamz (untuk menanggapi satu tweet Gatot) saat itu adalah sebagai berikut:
Kawan @gatse8 ini jangan asal kalau berkesimpulan :) Gus @ulil itu pernah “nyatronin” kawan @malakmalakmal saat diundang @fahiraidris :)
Kalau kawan @gatse8 tdk tahu apa-apa soal JIL, ada baiknya Tabayyun :) coba tanya ibu @fahiraidris soal waktu itu. :) @ulil @malakmalakmal
FYI kawanku @gatse8, justru kawan @malakmalakmal lah yg tdk datang saat diminta ibu @fahiraidris untuk ‘menghadapi’ Gus @ulil :)
Setelah diingatkan kembali oleh Gatot perihal ‘kasus’ di Hard Rock FM, @Ghotamz menyatakan:
Jangan meremehkan saya kawanku @gatse8 :) tentu saya tahu soal Hardrock, lalu duluan mana dengan undangan @fahiraidris? @ulil @malakmalakmal
Tanpa menunggu lama, Akmal Sjafril segera memberikan klarifikasi melalui akun Twitter-nya. Akmal mengaku tidak pernah menerima undangan semacam itu dari Fahira Idris. Bahkan Akmal pun mengatakan bahwa Fahira Idris tidak mengenal dirinya, jadi berita adanya undangan dari Fahira kepada dirinya sangatlah meragukan.
Melalui klarifikasi secara terpisah, berhasil dikonfirmasi bahwa undangan itu sebenarnya memang tidak pernah ada. Atas kesalahan itu, @Ghotamz telah meminta maaf. Bagaimana pun, komentar @Ghotamz yang bertubi-tubi sebelumnya yang seolah mencerminkan keyakinan tak mungkin salah itu telah terlanjur mengundang kontroversi.
Tidak kalah kontroversial dari tweet-tweet-nya, profil @Ghotamz pun sangat menarik untuk dicermati. Dalam profil yang ditulis singkat itu, tertulis: “2 pembunuh paling mematikan di atas muka bumi: 1. Agama 2. Kecelakaan. Waspadalah terhadap 2 hal itu :)”.
Mereka yang sebelumnya telah sering berinteraksi dengan @Ghotamz memang mengenalnya sebagai pribadi yang agnostik. Hal ini menjadi catatan bagi publik pendukung #IndonesiaTanpaJIL. Sementara JIL masih mengatasnamakan suatu agama, seorang yang agnostik (percaya pada Tuhan tapi skeptis terhadap agama) justru membela JIL mati-matian. Bagi sebagian kalangan yang sudah lama mencermati fenomena Islam liberal, hal ini dianggap bukan hal yang baru. Sebab, pemikiran Islam liberal sendiri memang sering disebut-sebut cenderung agnostik, bahkan ateis.
Meski permintaan maaf telah disampaikan dan fitnah telah diralat, namun insiden ini mendapatkan catatan tersendiri dalam sejarah #IndonesiaTanpaJIL.(ITJ Media Center)
Tim ITJ Media Center