Islamedia - Rencana pemerintah menaikkan harga BBM mendapat protes keras dari berbagai kalangan. Salah satunya adalah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia DKI Jakarta. Dalam pernyataan sikapnya, KAMMI DKI Jakarta menyinggung kondisi masyarakat Indonesia yang masih dalam kondisi memprihatinkan, tapi akan ditambah dengan beban kenaikan BBM.
Berikut ini pernyataan sikap KAMMI DKI Jakarta pada laman facebooknya.
PERNYATAAN SIKAP KESATUAN AKSI MAHASISWA MUSLIM INDONESIA (KAMMI) DKI JAKARTA, TERKAIT RENCANA KENAIKAN HARGA BBM BERSUBSIDI
"Tolak Kenaikan Harga BBM, Lawan Rezim Tirani SBY_Boediono"
Kondisi
masyarakat Indonesia hari ini masih dalam kondisi memprihatinkan.
Hampir setiap hari kita disuguhkan oleh tragedi-tragedi kemanusiaan
yang terpampang jelas ditengah-tengah kita. Tak jarang kita mendengar
berita bagaimana seorang kepala keluarga nekat untuk bunuh diri karena
tak punya penghasilan untuk menafkahi keluarga, belum lagi Ibu-Ibu rumah
tangga yang setiap hari harus putar otak bagaimana memberi makan
keluarga ditengah mahalnya harga-harga bahan pokok sementara pemasukan
keuangan rumah tangga yang pas-pasan belum lagi nilainya yang senantiasa
tergerus oleh besaran inflasi.
Belumlah selesai
permasalahan-permasalahan tersebut kini masyarakat Indonesia harus
bersiap menghadapi “serangan-serangan” Pemerintahan SBY-Boediono
berikutnya. Pemerintah berniat menaikkan harga BBM Rp1.500 per liter
demi mengejar penghematan subsidi sekitar Rp38 triliun. Namun, sebagian
besar hasil penghematan itu, yakni Rp25,6 triliun atau sekitar 70%, akan
dibagi-bagikan langsung dalam bentuk Bantuan Langsung Sementara
Masyarakat (BLSM) kepada 18,5 juta rumah tangga miskin selama sembilan
bulan, dan Rp5 triliun digunakan sebagai kompensasi bagi angkutan umum.
Efek psikologis dari rencana Pemerintah menaikan harga BBM sudah mulai
terasa, didaerah-daerah marak ditemukan para spekulan menimbun BBM
hingga berton-ton. Para nelayan menjadi enggan melaut karena tak
sebanding antara pendapatan dengan biaya yang harus dikeluarkan belum
lagi cuaca yang kadang tak bersahabat.
Dampak terbesar
dari kenaikan harga BBM ini ialah melonjaknya harga pangan, salah
satunya disebabkan oleh anjloknya tingkat produksi dikarenakan cuaca,
hama, dan mahalnya harga pupuk dan benih. Namun ternyata Subsidi pupuk
yang tadinya Rp16,94 triliun dipangkas dalam Rancangan APBN Perubahan
2012 hingga Rp2,98 triliun menjadi tinggal Rp13,95 triliun. Subsidi
benih yang cuma Rp279,9 miliar dalam APBN 2012 dipangkas hingga 53,7%
menjadi hanya Rp129,5 miliar dalam RAPBN-P 2012. Ini menjadi semakin
jelas betapa tidak ada keberpihakan Pemerintahan SBY-Boediono terhadap
rakyat Indonesia. Oleh karena Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia
(KAMMI) DKI Jakarta, menyatakan sikap:
- Mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu, bangkit dan melawan Rezim SBY-Boediono yang semakin jelas terlihat sebagai Rezim Tiran penindas rakyat.
- Menuntut Pemerintah dibawah kepemimpinan SBY-Boediono untuk membatalkan rencana menaikan harga BBM bersubsidi karena telah mendapatkan penolakan diseluruh daerah di Indonesia dan karena subsidi merupakan hak rakyat yang diamanatkan oleh konstitusi.
- Menuntut SBY-Boediono untuk meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia karena lebih mementingkan pencitraan ketimbang nasib rakyat yang semakin terpuruk.
- Menyerukan kepada KAMMI Daerah Seluruh Indonesia untuk melakukan gerakan turunkan foto SBY-Boediono sebagai bentuk perlawanan simbolis terhadap politik pencitraan ala SBY-Boediono.
Jakarta, 16 Maret 2012
Koordinator Aksi
Argoselo Kusumo
Cp: Kalim (081287790370)