11 April 2017, 2 Tahun Lalu Novel Disiram Air Keras -->

11 April 2017, 2 Tahun Lalu Novel Disiram Air Keras

admin
Kamis, 11 April 2019
Islamedia - Serangan teror air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan sudah 2 tahun berlalu, namun hingga saat ini belum diketahui siapa pelaku dan motifnya.

11 April 2017 usai Sholat Shbuh di Masjid Al Ihsan Novel diserang siraman air keras oleh orang yang tidak dikenal. Lokasi penyerangan berjarak sekitar 4 rumah dari rumah Novel. Rumah Novel sendiri berada di Jalan Deposito T nomor 8, RT 03 RW 10, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Novel menunaikan Sholat Shubuh berjamaah pada pukul 04.39 WIB di Masjid Al Ihsan. Ketua RT 03 saat itu, Wisnu Broto, mengatakan Novel pulang lebih dulu usai salat subuh.

Waktu menjelang pukul 05.10 Novel meninggalkan masjid untuk kembali ke rumahnya. Tak berapa lama, terdengar suara teriakan yang membuat jemaah yang masih berada di masjid berhamburan keluar.

Warga kemudian menolong Novel dan membawanya ke RS Mitra Keluarga Kelapa Gading. Novel pun menjalani perawatan intensif. Berikut perjalanan kasus teror terhadap Novel Baswedan:

Dia langsung dibawa ke RS Mitra Keluarga usai peristiwa itu. Perawatan Novel kemudian dipindah ke RS Jakarta Eye Center, Menteng pada hari yang sama.

Novel dibawa ke Singapura untuk menjalani operasi. Dia pun menjalani perawatan secara intensif di Singapura pasca operasi.

Saat masih dirawat di Singapura itu Novel sempat memberi keterangan soal sosok jenderal yang diduga menjadi dalang teror air keras itu. Hal itu disampaikan Novel kepada media AS TIME.

"Sebenarnya saya sudah menerima informasi bahwa seorang jenderal polisi--seorang pejabat polisi tingkat atas--telah terlibat. Awalnya, saya mengatakan informasi itu bisa saja salah. Namun kini, ketika telah 2 bulan berlalu dan kasus tersebut belum juga terpecahkan, saya katakan, perasaan terhadap informasi itu bisa saja benar," ucap Novel kepada TIME seperti dilansir time.com, Rabu (14/6/2017).

Pihak Polisi pun meminta Novel melaporkan informasi itu. Polri mengerahkan Densus hingga Inafis untuk mengungkap kasus Novel. Polri juga mengirim tim ke Singapura untuk mengkonfirmasi pernyataan soal jenderal.



sumber : detik

[islamedia].