Islamedia - Ulama asal Bandung yang juga Pimpinan pondok pesantren Al-Hidayah (Santiong), KH Umar Basri menghembuskan meninggal dunia di Rumah Sakit AMC, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Sabtu (11/8/2018) sekitar pukul 23.15 WIB.
Kiyai Umar pernah menjadi korban penganiayaan oleh orang tidak dikenal "orang gila" pada Januari 2018 ini mengalami sakit radang tenggorokan yang mengakibatkan Kiai kesulitan untuk bernafas.
Juru bicara Kiyai Umar, Iwan Ismail membenarkan jika sosok ulama tersebut telah meninggal. Kurang lebih katanya, selama empat hari kiai dirawat di rumah sakit hingga hari keempat, Sabtu (11/8/2018) malam kemarin meninggal dunia.
“Ada radang tenggorokan sehingga sulit bernafas dan berkomunikasi, mungkin itu masih kambuh efek waktu dianiaya beberapa waktu silam,” ujar Iwan seperti dilansir Republika.co.id Ahad (12/8/2018).
Iwan menuturkan, dirinya bersama santri lainnya sempat ingin menengok kemarin. Namun karena terdapat kendala sehingga niat tersebut urung dilaksanakan.
Menurutnya, efek dari penganiayaan tersebut yang mengenai wajah almarhum saat itu masih terasa. Dimana, bagian hidung yang terkena pukulan terdapat retakan dan rahang yang juga mengalami benturan keras saat itu.
“Sebelumnya, beberapa waktu lalu almarhum sempat ikut persidangan dan shalat Jumat. Namun, dua minggu ke belakang enggak melaksanakan shalat berjamaah tapi di rumah,” ungkapnya. [islamedia].
Kiyai Umar pernah menjadi korban penganiayaan oleh orang tidak dikenal "orang gila" pada Januari 2018 ini mengalami sakit radang tenggorokan yang mengakibatkan Kiai kesulitan untuk bernafas.
Juru bicara Kiyai Umar, Iwan Ismail membenarkan jika sosok ulama tersebut telah meninggal. Kurang lebih katanya, selama empat hari kiai dirawat di rumah sakit hingga hari keempat, Sabtu (11/8/2018) malam kemarin meninggal dunia.
“Ada radang tenggorokan sehingga sulit bernafas dan berkomunikasi, mungkin itu masih kambuh efek waktu dianiaya beberapa waktu silam,” ujar Iwan seperti dilansir Republika.co.id Ahad (12/8/2018).
Iwan menuturkan, dirinya bersama santri lainnya sempat ingin menengok kemarin. Namun karena terdapat kendala sehingga niat tersebut urung dilaksanakan.
Menurutnya, efek dari penganiayaan tersebut yang mengenai wajah almarhum saat itu masih terasa. Dimana, bagian hidung yang terkena pukulan terdapat retakan dan rahang yang juga mengalami benturan keras saat itu.
“Sebelumnya, beberapa waktu lalu almarhum sempat ikut persidangan dan shalat Jumat. Namun, dua minggu ke belakang enggak melaksanakan shalat berjamaah tapi di rumah,” ungkapnya. [islamedia].