Islamedia - Pihak Otoritas Penjara Israel menajukan usulan kepada Pengadilan Sentral Israel di Bersyeba agar memperpanjang masa tahanan terhadap Syeikh Raed Salah (Syeikh Ra’ed Salah) selama 6 bulan ke depan untuk mengantisipasi berakhirnya masa tahanan Syeikh Ra’ed Salah yang akan berakhir pada Senin, (26/02/2018).
Dalam realisasinya, Otoritas Penjara Israel melampirkan alasan-alasan atas permohonannya kepada pengadilan tentang kenapa Ketua Harakah Islam di Palestina terjajah 1948 harus diperpanjang masa isolasinya.
Diantaranya, laporan ceck medis Syeikh Salah yang masih sehat, kekhawatiran atas Syeikh Salah sebagai seorang yanga berpengaruh dapat mempengaruhi tawanan lainya bilamana ia dicampurkan dengan tawanan lainya, tulis PIC.
Pengadilan Penjajah Israel telah menjadawalkan persidangan untuk membahas permintaan tersebut pada Kamis depan pukul 09:00, dalam ruangan terbuka untuk umum, menurut tim pembela Syeih Salah.
Sementara itu, Khaled Zubarqa anggota tim pembela Sholah mengatakan, sebelumnya para pembela mengajukan keberatan kepada hakim dan menolak permohonan pihak penjara. Namun pengadilan memutuskan untuk mempertimbangkan permintaan otoritas penjara yang meminta perpanjangan masa isolasi Syeikh Salah pada sidang Kamis depan.
“Tidak ada alasan apapun untuk memperpanjangan masa isolasi Raed Salah. Hukumanya sudah sesuai dengan standar hukum yang berlaku dalam kasus tersebut. Sementara pengelola Penjara mengklaim, Syeih Raed dalam kapasitasnya sebagai kepala Gerakan Islam, merupakan bahaya bagi keamanan negara dan keamanan penjara. Sementara pengacara mengklaim, Syeikh Salah juga tidak dituduh melakukan pelanggaran sejak penangkapannya, dia tidak mengalami penyimpangan selama dalam penahanan. Oleh karena itu, kami menilai ada motif politik yang tidak adil dan tidak tranfaran di balik penangkapannya,” ujar Pengacara Syeikh Sholah menegaskan seperti dilansir hidayatullah, selasa(13/2/2018).
Syeih Salah ditangkap pada hari Selasa, 15 Agustus 2017.Sementara jaksa mengeluarkan dakwaannya pada 24 Agustus 2017. [islamedia]
Dalam realisasinya, Otoritas Penjara Israel melampirkan alasan-alasan atas permohonannya kepada pengadilan tentang kenapa Ketua Harakah Islam di Palestina terjajah 1948 harus diperpanjang masa isolasinya.
Diantaranya, laporan ceck medis Syeikh Salah yang masih sehat, kekhawatiran atas Syeikh Salah sebagai seorang yanga berpengaruh dapat mempengaruhi tawanan lainya bilamana ia dicampurkan dengan tawanan lainya, tulis PIC.
Pengadilan Penjajah Israel telah menjadawalkan persidangan untuk membahas permintaan tersebut pada Kamis depan pukul 09:00, dalam ruangan terbuka untuk umum, menurut tim pembela Syeih Salah.
Sementara itu, Khaled Zubarqa anggota tim pembela Sholah mengatakan, sebelumnya para pembela mengajukan keberatan kepada hakim dan menolak permohonan pihak penjara. Namun pengadilan memutuskan untuk mempertimbangkan permintaan otoritas penjara yang meminta perpanjangan masa isolasi Syeikh Salah pada sidang Kamis depan.
“Tidak ada alasan apapun untuk memperpanjangan masa isolasi Raed Salah. Hukumanya sudah sesuai dengan standar hukum yang berlaku dalam kasus tersebut. Sementara pengelola Penjara mengklaim, Syeih Raed dalam kapasitasnya sebagai kepala Gerakan Islam, merupakan bahaya bagi keamanan negara dan keamanan penjara. Sementara pengacara mengklaim, Syeikh Salah juga tidak dituduh melakukan pelanggaran sejak penangkapannya, dia tidak mengalami penyimpangan selama dalam penahanan. Oleh karena itu, kami menilai ada motif politik yang tidak adil dan tidak tranfaran di balik penangkapannya,” ujar Pengacara Syeikh Sholah menegaskan seperti dilansir hidayatullah, selasa(13/2/2018).
Syeih Salah ditangkap pada hari Selasa, 15 Agustus 2017.Sementara jaksa mengeluarkan dakwaannya pada 24 Agustus 2017. [islamedia]