Islamedia - Pihak kepolisian Israel memberikan kesempatan kepada Warga Yahudi masuk ke halaman kompleks masjid Al-Aqsa dan melakukan ritual keagamaan, Rabu (17/1/2018). Informasi tersebut diketahui publik setelah kantor berita Palestina WAFA dan dilansir republika kamis(18/1/2018).
Seorang pejabat Wakaf Islam Firas al-Dibs mengatakan sebuah video menunjukkan orang-orang Yahudi berdoa di kompleks tersebut selama jam-jam kunjungan. Sementara polisi berdiri tanpa melakukan apapun untuk menghentikan mereka.
Pejabat Muslim Waqf telah menyatakan keprihatinan atas perubahan kebijakan Israel mengenai pengunjung non-Muslim ke kompleks suci umat Islam tersebut di Yerusalem. Dalam perjanjian, penduduk Yahudi seharusnya dilarang beribadah di sana.
Pada Selasa, polisi Israel mencegah petugas Waqaf untuk melakukan pekerjaan rekonstruksi di masjid sehingha bagian yang rusak tidak bisa diperbaiki. Instalasi listrik tetap padam sehingga penduduk Muslim beribadah dalam gelap.
Kepolisian Israel juga mengancam pekerja akan ditangkap jika mereka bersikeras melakukan pekerjaan di masjid atau fasilitasnya. Yordania yang merupakan penjaga tempat suci di Yerusalem Timur yang diduduki mengkritik keras intervensi polisi Israel dalam urusan internal di Masjid Al-Aqsa.
Sementara Kepala Masjid Al-Aqsa, Sheikh Omar Kiswani mengatakan bahwa keputusan sepihak tersebut tidak adil dan tidak ada gunanya. Dia mengatakan ini adalah tugas dan hak Awqaf Islam untuk menjaga masjid. Apa yang dilakukan Israel merupakan pelanggaran.[islamedia].
Seorang pejabat Wakaf Islam Firas al-Dibs mengatakan sebuah video menunjukkan orang-orang Yahudi berdoa di kompleks tersebut selama jam-jam kunjungan. Sementara polisi berdiri tanpa melakukan apapun untuk menghentikan mereka.
Pejabat Muslim Waqf telah menyatakan keprihatinan atas perubahan kebijakan Israel mengenai pengunjung non-Muslim ke kompleks suci umat Islam tersebut di Yerusalem. Dalam perjanjian, penduduk Yahudi seharusnya dilarang beribadah di sana.
Pada Selasa, polisi Israel mencegah petugas Waqaf untuk melakukan pekerjaan rekonstruksi di masjid sehingha bagian yang rusak tidak bisa diperbaiki. Instalasi listrik tetap padam sehingga penduduk Muslim beribadah dalam gelap.
Kepolisian Israel juga mengancam pekerja akan ditangkap jika mereka bersikeras melakukan pekerjaan di masjid atau fasilitasnya. Yordania yang merupakan penjaga tempat suci di Yerusalem Timur yang diduduki mengkritik keras intervensi polisi Israel dalam urusan internal di Masjid Al-Aqsa.
Sementara Kepala Masjid Al-Aqsa, Sheikh Omar Kiswani mengatakan bahwa keputusan sepihak tersebut tidak adil dan tidak ada gunanya. Dia mengatakan ini adalah tugas dan hak Awqaf Islam untuk menjaga masjid. Apa yang dilakukan Israel merupakan pelanggaran.[islamedia].