Dahulu Indonesia Pernah Memiliki Anggota DPR Luar Biasa Seperti Ini

Ditengah citra miring anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Indonesia, ada baiknya sejenak mengenang bahwa dahulu kala Indonesia pernah memiliki anggota DPR yang bersahaja.


Islamedia Ditengah citra miring anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Indonesia, ada baiknya sejenak mengenang bahwa dahulu kala Indonesia pernah memiliki anggota DPR yang bersahaja.

Jabatan DPR tak membuat dirinya berubah baik dalam selera penampilan maupun gaya hidup, konsistensi membela kepentingan rakyat menjadi nomor satu. Bahkan tak pernah terbesit dalam diri untuk memperkaya diri dari jabatannya.


Berikut kisah nyata yang sangat inspiratif dari Anggota DPR bernama Mashadi seperti dilansir jawapos.


=========================
Mashadi (kiri) bersama Presiden PKS Mohammad Sohibul Iman Saat Aksi Bela Palestina


Apakah menjadi anggota DPR ibarat tiket untuk bisa hidup mewah? Bila banyak anggota DPR bertingkah seperti itu, maka seorang Mashadi tergolong langka.

JABATAN adalah amanat. Ketika seseorang menjadi wakil rakyat, barangkali, dia tetap sadar atas jabatannya itu. Namun, tidak sedikit pula yang tak sadar -bahkan berpura-pura tidak sadar- bahwa sejatinya rakyat telah mengembankan amanat ke pundak mereka.

Dengan demikian, amanat rakyat itu pun dipersepsi tak ubahnya peluang untuk mengubah hidup secara ekonomi. Mereka yang dulu “tidak punya apa-apa”, setelah menjadi anggota DPR, kekayaannya pun berlimpah-limpah. Asal-muasalnya juga samar-samar. Tapi, logika awam bisa membaca, dengan gaji anggota DPR yang umumnya tidak sampai Rp 20 juta, mungkinkah mereka bisa membeli kemewahan yang kadang bernilai miliaran?

Seorang Mashadi ibarat sebuah jarum langka yang ditemui di tumpukan jerami. Anggota DPR dari Partai Keadilan, yang kini tergabung dalam Fraksi Reformasi, itu sangat jauh dari pola hidup sebagian besar wakil rakyat di Senayan.

Boro-boro mobil mewah dan pakaian mentereng. Orang yang datang ke kediaman lelaki kelahiran Bojonegoro, Jawa Timur, 12 November 1953, itu sangat mungkin tidak akan percaya bahwa dia anggota DPR. Menerima Jawa Pos di kediamannya, Blok C1 Kompleks Perumahan Anggota DPR di Kalibata, penampilan Mashadi sangat bersahaja. Dia cuma pakai oblong dan sarung.

Tidak ada yang tampak beda dalam kehidupan bapak 10 anak itu, antara sebelum dan sesudah jadi anggota DPR. Di rumah tersebut memang ada garasi laiknya rumah sebagian besar anggota DPR yang kadang terisi lebih dari satu mobil.

Tapi, di rumah Mashadi yang tertata rapi itu, garasinya tidak diisi mobil. Biasanya, garasi itu hanya diisi sepeda motor Kymco Jet-Matic 125 cc warna merah. Sepeda motor ini kemarin tampak diparkir di depan garasi. “Ya, inilah motor saya. Kendaraan yang kadang saya pakai untuk pergi-pergi,” tuturnya.

Karena tak bermobil pribadi itulah, saat menuju kantornya di Senayan, hampir tiap hari Mashadi memakai jasa angkutan umum. Bila waktunya dirasa mendesak, kadang suami Ratna Mulyana itu menggunakan jasa taksi. Kalau bukan angkutan umum dan taksi, Mashadi pun memilih memacu sendiri gas sepeda motornya itu ke gedung DPR.

Padahal, kalau diukur, jarak antara kediaman Mashadi di Kalibata dan gedung DPR terbilang lumayan jauh, sekitar 7 km. “Tapi, kadang kadang saya juga bareng teman yang menggunakan mobil. Itu pun kalau memang pas bareng ke kantor,” sambungnya.

Perbedaan kehidupan Mashadi dengan kebanyakan anggota DPR tak berhenti di situ. Soal berpakaian, dia juga tampak beda. Biasanya, anggota DPR akan mengenakan jas lengkap saat sidang berlangsung plus pin DPR di dada. Sebuah simbol status.

Tapi, penampilan Mashadi tampak lain. Saat sidang, biasanya dia hanya memakai baju hem dan tanpa pin di dadanya. Kakinya hampir selalu dibalut sepatu sandal. Soal pakaian ini, demikian Mashadi, dilakukan karena dia ingin sesuatu yang simpel saat sidang. Berpikir dan tetap fokus ke sidang, tanpa pakewuh dengan pakaian.

Karena kebiasaan berpakaian itu, kenang Mashadi, seorang anggota Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden) sempat mengira dia bukan anggota DPR. Peristiwa itu terjadi setahun lalu saat berlangsungnya sidang tahunan. Seperti biasa, saat itu Mashadi cuma memakai hem dan sepatu sandal. Tiba-tiba seorang Paspampres menghardiknya.

Ketika anggota Paspampres tersebut bertanya apakah Mashadi itu anggota DPR, sambil menunjukkan kartu anggotanya, lelaki kelahiran Bojonegoro ini pun langsung menjawab, “Kalau bukan anggota DPR, saya tidak akan masuk gedung ini.”

Baru setelah itu, si Paspamres pun pergi. Selain itu, seperti umumnya anggota DPR, Mashadi juga mendapat jatah beras. Dia tidak tahu pasti apakah rekan-rekannya yang juga sesama anggota DPR mengambil jatah itu atau tidak.

Namun, bagi Mashadi, jatah beras tersebut selalu diambil dan dibawa sendiri saat pulang. Karena tak mempunyai mobil, dia kadang membawa sendiri jatah beras yang diterima itu dengan naik angkutan umum atau taksi.

Mengapa begitu? Tidak takut dicibir yang lain? Mashadi hanya tersenyum. Menurut dia, inti hidup adalah kesederhanaan. “Memang saya ingin mendambakan hidup yang sederhana itu,” tuturnya.

Langkah Mashadi mengapai karir di Senayan penuh dengan onak-berliku. Sesampai di gedung DPR, dia justru kecewa. Katanya, DPR sekarang sudah tak legitimate lagi menyebut diri sebagai lembaga wakil rakyat.

ADAKAH yang lebih berharga di dunia ini ketimbang karunia rasa syukur? Juga, adakah yang lebih berharga di dunia ini selain tetap menyadari bahwa sebaik-baik manusia adalah mereka yang tetap berusaha memberikan manfaat kepada sesamanya?

Barangkali, rona kehidupan Mashadi, anggota DPR dari Partai Keadilan (PK) yang tergabung di Fraksi Reformasi ini, cukup tepat meski belum bisa dikatakan seratus persen untuk menjawab dua persoalan prinsip hidup itu. Posisi sebagai anggota DPR toh tidak membuat lelaki kelahiran Bojonegoro, Jawa Timur, ini melakukan “balas dendam” dengan jurus aji mumpung. Yakni, menumpuk kekayaan selagi dia di Senayan.

Padahal, peluang terbuka lebar. Belum lagi menelisik perjuangan hidup bapak sepuluh anak ini di masa lalunya yang membuat orang mengelus dada karena, mungkin, iba sekaligus kagum atas kegigihannya.

Lulus SMA di Bojonegoro sekitar 1970, remaja Mashadi sangat ingin melanjutkan kuliah. Tapi, biaya mengandaskan cita-citanya untuk langsung merengkuhi status mahasiswa yang kala itu cukup mentereng. Tak ingin dilihat lontang-lantung di desanya, Mashadi lantas memilih merantau ke Bandung.

Meski tidak di bangku kuliah, di Kota Kembang itu Mashadi ingin menambah ilmu dan wawasan. Saat di Bojonegoro dia aktif di organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII). Karena itu, kepergian ke Bandung dimanfaatkannya untuk menemui rekan-rekannya sesama aktivis PII di kota itu.

Tanpa sanak saudara, Mashadi pun memilih tidur di Kantor PII Bandung. Di sini pula dia berusaha memenuhi keinginan untuk menambah ilmu dan mengembangkan wawasan keorganisasian. Saat itu cita-citanya masuk kuliah tetap menggebu, tetapi faktor biaya belum bisa diajak kompromi.

Bahkan, untuk menutupi biaya hidup sehari-hari, Mashadi kerja seadanya. Bisa bertahan hidup saja sudah sangat disyukuri. Sejuknya Kota Bandung ternyata tak membuat seorang Mashadi betah tinggal di sana. Terdorong keinginan terus menambah ilmu dan wawasan, pada akhir 1975, dia memutuskan pindah ke Jakarta.

Seperti yang dilakoni di Bandung, di ibu kota ini dia tinggal bersama rekan-rekannya di PII di Jakarta. “Saat itu saya tinggal di Pasar Senen,” tuturnya.

Untuk menutupi biaya hidup di ibu kota itu, Mashadi bekerja di Pasar Senen, Jakarta Pusat. Di pasar itu dia kerja serabutan. “Bahkan, menjadi tukang sapu pasar pun pernah saya lakukan. Pahit memang. Tapi, itulah yang terjadi saat itu,” kenangnya.

Enam bulan Mashadi menjalani rutinitas di Pasar Senen. Awal perubahan nasibnya terjadi di suatu sore, saat dia jalan-jalan di sekitar gedung bioskop di kawasan Pasar Senen itu. Atas kehendak Tuhan, tidak disengaja, sore itu Mashadi bertemu Nazir Subairi, instruktur kursus tingkat mahir (advanced training) di PII.

Setelah berkenalan, Nazir mengajak Mashadi tinggal di kantor pusat PII, di Menteng Raya, Jakarta Pusat. Di “markas” barunya itu, Mashadi tinggal dan tidur di Masjid Al Fatah yang terletak persis di sebelah kantor pusat PII itu. Selamat tinggal Pasar Senen. Mashadi lebih suka mengurusi kebersihan dan aneka kebutuhan di Masjid Al Fatah tersebut.

Di tempat barunya itu, sedikit demi sedikit, dia mampu memenuhi dahaga ilmu yang dirasakannya sejak meninggalkan kampung halaman. Dari kegiatan masjid itu pula, Mashadi mengenal tokoh-tokoh pergerakan di Indonesia. Dia akhirnya mengenal seorang aktivis Islam bernama Munir. Dari tokoh yang sangat dekat dengan Sumarso Sumarsono, pimpinan Harian Abadi (koran yang dikelola organisasi Masyumi).

Mashadi selanjutnya bekerja di tempat Sumarso, bukan di Harian Abadi karena harian itu sudah dibredel. Dia bekerja di Buletin Dunia Islam. Buletin ini dibiayai Muktamar Alamiah Islam, organisasi yang berkantor pusat di Pakistan. Toh, itu sudah cukup buat Mashadi bisa dekat dengan Sumarso.

Dari Sumarso pula, Mashadi bisa berkenalan dengan tokoh-tokoh Masyumi, seperti Muhammad Roem dan M. Natsir. Roem termasuk salah seorang anggota Dewan Penyantun Muktamar Alamiah Islam.

Karena aktif di Buletin Dunia Islam itu pula, Mashadi sempat merasakan hidup di tahanan Orde Baru. Peristiwa itu terjadi menyusul insiden ledakan di Masjid Istiqlal pada 20 Maret 1978. Dia ditangkap aparat hanya karena sehari-hari nongkrong di Istiqlal untuk membagikan sebuah buletin Islam dari Bandung. Ketika ledakan terjadi, kebetulan Mashadi sedang membagikan buletin tersebut.

Sejak saat itulah, Mashadi mengisi hidupnya dari satu ke sel lain. Mula-mula dia ditahan di Satgas Intel yang sekarang jadi Kantor Departemen Agama. Dia juga pernah merasakan gigitan nyamuk di sel Polres Jakarta Pusat.

“Dari Polres (Jakarta) Pusat, saya dipindah ke tahanan Polda Metro. Terakhir saya di tahan di kodam,” tuturnya.

Hidup di balik terali itu dilaluinya enam bulan. Setelah keluar, dia kembali menjalani rutinitas kegiatan di Masjid Al Fatah hingga akhirnya dia diangkat sebagai sekretaris pribadi Pak Roem. “Sebab, sekretaris beliau sudah sepuh (tua),” ungkapnya, berusaha menjelaskan alasan pengangkatan dirinya itu.

Dari Pak Roem pula, cita-cita Mashadi bisa kuliah akhirnya jadi kenyataan. Dia kuliah di Akademi Publisistik, Jakarta. Pak Roem-lah yang membiayai. Bahkan, dari kerja sebagai sekretaris pribadi Pak Roem tersebut, tiap bulan Mashadi digaji sekitar Rp 20 ribu. Awal kerja sebagai sekretaris pribadi, dia tetap tinggal di Masjid Al Fatah.

Tapi, pada 1981, Mashadi memilih pindah ke Asrama Sunan Giri di Rawamangun. Di tengah-tengah kuliah tersebut, tepatnya pada 1982, dia memilih menikahi Ratna Mulyana, sang istri yang sekarang telah memberinya 10 anak.

Setelah menikah itu, Mashadi memutuskan berhenti kuliah. Sebab, penghasilannya dikonsentrasikan untuk menafkahi keluarga. “Waktu itu istri saya belum selesai kuliah di IKIP Jakarta,” katanya.

Ketika Pak Roem wafat pada 1983, karir Mashadi sebagai sekretaris pun selesai. Dia merasa sangat kehilangan. Tapi, dia bersyukur karena diberi kesempatan Allah SWT untuk menimba ilmu dari almarhum. Dari Pak Roem pula, Mashadi mengakui kenal banyak tokoh pergerakan.

Waktu kemudian membawa seorang Mashadi menjadi seorang wartawan di majalah Media Dakwah. Juga menjadi reporter di majalah Kiblat. Akhirnya, Mashadi menjadi reporter di Tabloid Saksi (hingga sekarang).

Memasuki era reformasi, Mashadi bersama teman-temannya mendirikan PK. “Saya memang jadi salah seorang deklarator,” tuturnya.

Wajar jika Mashadi ikut mendirikan PK. Sebab, dia termasuk sosok yang terbilang “sangat dekat” dan menyerap langsung beberapa tokoh besar Masyumi. “Satu hal yang saya pelajari dari tokoh-tokoh Masyumi adalah komitmen terhadap perjuangan dan kesederhanaan mereka,” jelasnya.

Dengan PK, nasib membawa Mashadi ke gedung DPR di Senayan. Dia terpilih menjadi anggota DPR dari daerah pemilihan Sumenep, Jawa Timur. Bersama enam rekannya, awalnya Mashadi mengaku tidak tahu dan sebelumnya juga tidak terlalu berharap bahwa dirinya terpilih jadi anggota DPR. “Saya menyadari partai kita sangat kecil,” terangnya.

Toh, nasib telah mengantarkannya ke Senayan. Mashadi duduk di Komisi I DPR RI. Tapi, percaya atau tidak, dia mengakui bahwa mengembangkan karir di DPR tidak membuatnya nyaman. Sebaliknya, dia merasakan karirnya mengalami setback alias kemunduran. Dia lebih bangga saat hidup merintis karir di pergerakan.

Mashadi kecewa dengan DPR? Secara tidak langsung, begitulah. Tapi, apa mau dikata. Di gedung yang disebut-sebut sebagai tempat berkumpul para wakil rakyat yang terhormat itu, suara PK sangat kecil sehingga tidak bisa menentukan keputusan politik di dewan. Sudah demikian, beberapa anggota DPR dari partai-partai besar -seperti lazim disaksikan rakyat republik kita yang agung ini- tidak jarang pula bersuara dan menentukan keputusan tanpa nurani.

Sebagai anggota komisi I, yang masuk di panitia anggaran, Mashadi mengakui bahwa selama ini dirinya sangat kecewa terhadap sikap eksekutif. “Sebanyak 30 persen anggaran kita hanya digunakan untuk membayar utang yang terus membengkak,” keluhnya.

Saat itu Mashadi tengah mengurus proses pengunduran dirinya dari panitia anggaran. Dia juga kecewa terhadap perjuangan rekan-rekannya dari partai lain di DPR. Dia menganggap DPR sudah tidak legitimate sebagai sebenar-benarnya lembaga wakil rakyat.

Kecewa. Mungkin itu kata yang tepat buat Mashadi. Lantas, apakah dia mau dipilih lagi jadi anggota DPR pada Pemilu 2004? Sambil tersenyum, Mashadi menggelengkan kepala. Tapi, buru-buru dia menimpali, “Kecuali partai saya mendapat suara 20 persen dari kursi DPR.”


[islamedia].
Nama

#2019GantiPresiden,5,#cabutpermendikbudno.30,1,#kejahatanseksual,4,#palestina #aqsa #smart171 #aaw #aqsaawarenessweek headline nasional,1,#permen,1,#Permendikbudno.30,1,#seksbebas,4,#zina,1,212mart,1,aa gym,4,aadk,1,Aaw,1,ACN,4,ada apa dengan konsen,1,adara,1,ahmat davutoglu,1,ahzami samiun jazuli,1,aid al-qarni,1,aidit,1,air zam zam,1,ajat syaikhu,2,ak parti,1,akhrawi,1,akmal sjafril,4,AKP,6,aksi 112,1,aksi 115,1,aksi 212,2,Aksi 64,2,Aksi Bela Baitul Maqdis,1,aksi bela palestina,6,aksi kemanusiaan,1,aksi peduli aleppo,1,aktivitasdakwah,146,Aku Kamu Adalah Kita,2,al aqsha,4,al irsyad,1,al zawari,1,al-aqsa,1,al-qarni,1,al-qassam,1,al-qur'an,5,al-quran,4,alamislami,926,alaqsa,4,alasan logis mengelilingi ka'bah,1,alasan nikah muda,1,aleppo,6,aleppoisburning,1,alexis,3,alkhusairi,1,Allah,3,Almuzzammil Yusuf,2,alquds,1,alqur'an,2,alquran,41,Alvin,1,ambulans,1,amerika,7,amerika serikat,1,amien,1,Amien rais,5,anak,2,anak dilarang ke masjid,1,Anak Inggris Hafal Al-Qur'an,1,anak kembar,1,anak masjid,2,anak masjid ribut,1,anak palestina,2,anak pendeta,1,anak TK CHina baca Al Quran,1,anak-anak masjid,1,analisa,24,anggota dewan PKS,2,anggota dewan sederhana,2,anggota dprd bekasi,1,anggota odoj meninggal dunia,1,anggota parlemen,1,anggota PKI,1,Anggota TNI,1,anggota TNI Hafal Al Qur'an,1,anggota TNI Hafal Qur'an,1,angsuran bank,1,ani yudhoyono,1,anies baswedan,57,Anies sandi,8,anjing,1,anti lgbt,2,anti vaksin,7,Anya,1,aqsha,2,arab,1,arab israel,1,arab saudi,7,arab saudi jamin kesehatan warga yaman,1,arabic,3,ari purbono,1,arie untung,1,arifin ilham,3,artefak,1,as-sisi,1,asma nadia,2,asyuro,1,ataturk,1,ateisme hanya kenakalan saja,1,atheis,1,Aung San Suu Kyi,2,australia,1,Awkarin,1,ayah,8,ayat ayat cinta,2,azan,1,azan pengeras suara,1,azan turki,1,bachtiar nashir,1,bachtiar nasir,2,bahasa arab,1,baliho KB,1,bandara paris,1,bandung,4,bangkok,1,banjir,2,banjir Jakarta,1,bank riba,2,bantuan,1,bantuan kemanusiaan,1,bantuan turki,1,bantuan turki gaza,1,barat,1,barokah,1,basar asad,1,bashar asad,1,batik trusmi,1,bayan,4,bayar puasa,1,bds,1,bebas hutang,1,Begin Again,1,Belanda,1,belum hamil?,1,Bencana Purworejo,1,bendera,1,Bendri Jaisyurrahman,1,beras maknyus,2,berau,2,berita,4933,berita duka muhammad ali,1,berita nasional,4,beritafoto,51,bermain di masjid,1,bhiksu budha,1,bid'ah,1,bila ingin disebut Allah,1,bin,1,binali,1,birokrasi,1,bisnis,2,boikot,1,boikot starbuck,2,bom,1,bom depok,1,brasil,2,Britain,1,brunei,5,budha,2,bukan negero dongeng,1,buku,19,bunda yoyoh,15,burqa,2,buruh,1,busana,1,buya hamka,5,cadar,5,caesar,1,cagub jabar,1,cahyadi takariawan,1,caisar,1,cara mendidik anak,1,charles darwin,1,Charlie Hebdo,1,chelsea,1,China,4,cicak,1,cincin,1,cinta masjid,1,cirebon,1,corona,9,covid19,2,crane,2,cupink topan,2,daerah,7,dahlan iskan,4,dakwah,147,dakwahkantor,1,davutoglu,1,Deen Mohammad Shaikh,1,dembaba,2,demokrasi,1,demokratis,1,denny indrayana,1,denny JA,1,depok,2,derajat,1,dewan dakwah,1,Dibutuhkan Masjid Ramah Anak,1,Didin Hafidhuddin,1,dina lorenza,1,diskriminasi,1,Dk pbb,1,doa,1,doa gempa,1,dokter pembersih sepatu,1,dokter Tirta,1,Domingus Roudolsifa,1,Donal Trump,1,donald trump,3,Dosen Amerika Masuk Islam,1,dosen FMIPA UNY,1,dosen katolik masuk islam,1,dprd semarang,1,Dr Zakir Naik,5,dropship dalam Islam,1,Dropship halal,1,dropship haram,1,dsp pks,1,dunia,60,dunia islam,235,duniaislam,13,duta besar israel,1,duterte,1,e-ktp,1,egi john,4,Egyptair,1,ekonomi syariah,1,ekonomisyariah,90,ektp kepercayaan,2,elang gumilang,1,embunpagi,29,Entertainment,2,erdogan,57,Erez,1,eropa,3,Esebius Pomats,1,etika membutuhkan agennya,1,Eurasia,1,event,50,facebook,3,fahmi salim,1,farid nu'man,1,Fariq Zakir Naik,1,fatih,1,fds,1,felix siau,1,felix siauw,9,Feminisme,2,feriza,1,fethullah gulen,1,film 212,6,film islami,1,film pendek,3,fiqih,1,firanda adireja,1,FISIP Universitas Indonesia,1,flp,1,forum,1,foto,1,fpi,5,FPI Gaza,1,FPI Palestina,1,FPI peduli Palestina,1,FPKS,2,fpks dprd jakarta,2,fpks Jakarta,1,freemansory,1,gadis gereja masuk islam,1,gaji halal,1,gaji kecil,1,gardu listri,1,garuda,1,gatot,3,gay,1,gaza,26,gema keadilan,1,gempa,4,gerakan,14,gereja,1,gereja katolik,1,gerhana bulan,2,gerhana bulan total,1,ghazwul fikri,6,ghilad salit,1,gnpf mui,3,gnpf ulama,1,gojek,1,good governance,1,gpmp,1,Grand Metropolitan Mall Bekasi,1,gulen,2,gus nur,1,habib rizieq,10,habib salim,2,hadits,12,hafal al-qur'an,2,Hafalan Surat Yasin,1,hafidz anah,1,hafidz anak,1,hafidz quran,1,hafiz indonesia,1,Hafiz Indonesia RCTI,1,hagia sophia,2,haji,22,hak allah,1,halal haram dropship,1,hamas,7,hamil,3,hamka,2,handhphone ViTELL,1,hary tanoesoedibjo,1,hasan al banna,1,hasyim asyari,1,headline,8050,headline nasional,4,Helvy Tiana Rosa,1,hidayah,4,hidayatullah,1,hidup,1,hidup sederhana,1,hijab,2,hijrah,20,hikmah,27,Hindu Masuk Islam,2,Hizbut Tahrir,5,Hizbut Tahrir Indonesia,1,hmi,1,hoax,4,hti,11,hti dibubarkan,1,hukum dropship,1,hukum sropshipping,1,hukuman mati,1,hutang,1,ibadah haji,1,IBF 2918,1,ibnu mubarak,1,Ibnu Riyanto,1,ibu,2,ibu walikota padang,1,icc,1,idul adha,5,idul fitri,3,idul Fitri,4,idul Fitri Muhammadiyah,1,idulfitri,2,ikhwanul muslimin,2,iklan,15,ikrar syahadat,2,ikrar syahadat di yogyakarta,1,ikrimah,1,ilmu syar'i,1,ilmuan,1,IM,2,imam,1,imam malik,1,imunisasi,1,Indahnya Masjid MALL,1,indonesia,50,indonesia abstain suriah,1,Indonesia PBB,1,Indonesia salah PKI,1,indonesia tanpa jil,2,indosat,1,infoumat,20,injil barnabas,1,innalillahi muhammad ali,1,inspirasi,737,internasional,1836,intifadhah,1,Intifaha 3,1,intoleransi,1,irak,1,iran,1,Irfan Hakim Hafiz Indonesia,1,Irjen Pol. Prof. Dr. Iza Fadri,1,irwan prayitno,3,irwansyah,1,isbal,1,isil,1,isis,1,islam,11,Islam Bersatu,1,islam bukan agama arab,1,islam liberal,1,islam papua,1,islam-download.net,1,islamediaredaksi,38,islamophobia,1,Ismail Yusanto,1,israel,26,Israel hentikam bantuan luar negeri,1,Israel pasang kamera pengintai,1,istambul,1,istiqlal,2,istiqomah,1,istri,2,Italia,3,itikaf,3,itj,3,itj bandung,1,ITJ Jakarta,1,jamaah,1,Jamaah Tabligh,1,jamin kesehatan,1,jangan ada tebang pilih dalam kasus penistaan agam,1,jangan lakukan ini,1,janji kampanye,1,janji pemerintah,1,jepang,1,jidat hitam,1,jihad,2,jihad islam,1,jilbab,3,jilbab diskriminasi,1,jilbab pramugari,1,JK,1,jodoh,1,jomblo,1,jordania,1,jual cincin,1,jurnal ramadhan,1,jurnalistik,3,jurnalistik dakwah,1,Jusuf Kalla,2,Juventus,1,ka'bah,3,kairo,1,kajian,29,kalender arab saudi masehi,1,kalender hijriah,2,kalender masehi,1,kanada,1,kangen band,1,Kapan Muhammadiyah Lebaran,1,kapan nikah,2,Kapolda Sumsel,1,karikatur,8,kaset,1,kashmir,1,kasunanan surakarta,1,Katharina Sutarni Sutanty,1,Katharina Sutarni Sutanty masuk islam,1,katolik,1,katolik masuk islam,2,katolik merapi,1,katolik papua,1,kawin,1,kdm,1,kebakaran,1,Kebangkitan,2,kedaulatan rakyat,1,kejam,1,kekejaman PKI,1,keluarga,183,kemenag,1,kenaikan upah,1,kepala suku papua,1,Kepanduan,1,kepenulisan,1,kesehatan,44,kesultanan yogyakarta,1,ketahanan keluarga,1,Kevin James,1,KH Arifin Ilham,1,khalid,1,khalid misy'al,1,Khilafiyah,1,khitbah,1,khusuf,1,khutbah,3,khutbah idul adha,1,khutbah idul fitri,1,khutbah jumat,1,Kiai Idham Chalid,1,kiamat,1,kiblat,1,kislap,1,kitab suci,1,kitabisa,1,kiyai slamet,1,KMGP,1,knrp,20,knrp jawa timur,2,kodam,1,koin,1,komnas,1,komunis,3,komunis china,2,Komunitas aci,1,konsep diin,1,konsep kebahagiaan dalam islam,1,konstantinopel,2,korban tragedi mina asal indonesia,1,korea,1,korupsi,3,korupsi e-KTP,1,KPK,3,krl,2,kronologis penembakan al-qarni,1,kudeta,2,kudeta gagal,1,kudeta militer turki,1,kudeta turki,4,kultwit,226,kurban,2,Kuwait,1,larangan mendidik anak,1,Letkol I Wayan Arta,1,Letkol I Wayan Arta Hafal Al-Qur'an,1,LGBT,14,LGTB,1,Libya,2,Lifestyle,1,logo HTI,1,logo palu arit,2,logo pki,1,london,2,lowongan,1,LPOI,1,lukis wajah nabi,1,lukman hakim saifudin,2,ma,1,Maariya Aslam,1,mabit,2,Madinah,2,madrasah,1,mahathir,4,maher zain,1,mahmud,1,mahram,1,Mahyeldi Ansyarullah,1,Makanan,1,makkah,2,malaysia,3,malik,1,Mall Pasar Raya Manggarai,1,Malta,1,mandi wajib,1,mandul,1,manggarai,1,manhaj,16,manusia dan kebahagiaan,1,marah,1,marbot masjid,1,maroko,1,Mas Gagah,1,masjid,4,Masjid Ahmet Akseki Camii,1,masjid al aqsa,2,Masjid Al Latief,1,Masjid Al Latief Pasar Raya manggarai,1,masjid blom m square,1,masjid di turki,1,masjid gede kauman,2,masjid kokas,1,masjid nabawi,1,Masjid Pasar Raya Manggarai,1,masjid turki,2,masjidil haram,3,masuk islam,4,mata uang,1,mavi marmara,1,MCI,2,membawa anak ke masjid,1,Memeluk Islam,1,menang,1,menangis,1,mendagri tjahjo kumolo,1,mendidik anak,2,mengelilingi ka'bah,1,menghormati yang tidak berpuasa,1,menikah muda,1,meninggal dunia,3,menteri agama,3,mentoring,1,menulis,2,menuntut ilmu,1,menyebabkan stroke,1,merasa benar,1,merdeka,1,mesir,161,messi,2,Mesut ozil,1,mie babi,1,mie instant korea,1,migran,1,milad fpi,2,militer turki,1,mimpi,1,mimpi bertemu Rasulullah,1,mina,4,minta maaf PKI,1,minta maaf ramadhan,1,misyal,1,MLM haram,1,MLM itu haram,1,modern,1,mogok,1,Mossad,1,mtq,1,mts walisongo,1,MTT,2,mualaf,46,mualaf Budha,1,mualaf center indonesia,1,mualaf hindu,1,Mualaf Hindu Masuk Islam,2,mualaf kristen,1,Mualaf Pakistan,1,muallaf,14,mudik,1,Muhamad Ali meninggal dunia,1,Muhammad Abduh Tuasikal,1,Muhammad Al Fatih,1,muhammad ali,5,muhammad ali bicara kematian,1,muhammad ali masuk islam,1,muhammad ali mati,2,muhammad ali meninggal dunia,2,muhammad ali wafat,2,Muhammad badie,1,Muhammad Najeeb Abdur Razzaq,1,Muhammadilah Idul Fitri,1,muhammadiyah,8,muhammadiyah idul fitri 2016,1,Muhammadiyah Idul Fitri 6 Juli,1,Muhammadiyah Lebaran Rabu,1,muharam,1,MUI,5,munajat 212,1,murabithun,1,mursi,7,mursyid am,1,museum,1,museum nasional,1,Muslim,11,muslim bosnia,1,muslim myanmar,2,Muslim Paris,1,muslim perancis,2,muslim rohingya,3,muslimah,48,mustafa kemal pasha,1,mutabaah harian ramadhan,1,muzammil hasballah,6,myanmar,6,Nabawi,1,nabi,2,nama foundation,2,nandang burhanudin,1,nasihat,96,nasioanal,1,nasional,774,nasional. palestina,1,nasional. pilgub jabar 2018,1,nasional. pks,1,nasional. spi Jakarta,3,nasonal,2,nasyid,74,nativisasi,2,nato,1,Nazia Ali,1,nenek ikrar syahadat,1,Nenek Katharina Sutarni Sutanty,1,nenek katolik masuk islam,1,nenek masuk islam,1,neno warisman,1,netanyahu,2,new york times,1,ngo,1,Nico Ardiansyah,1,nikah,109,nikah 17 tahun,1,Nikah massal gaza,1,nikah muda,1,nikah murah,1,nikah tanpa pacaran,1,nimr al nimr,1,novel baswedan,8,november,1,NU,3,nusantara,1,obama,2,odoj,18,oemar mita,1,ok oce,1,oki setiana dewi,2,Okoso Zukin,1,opini,269,orang benar,1,orang merasa paling benar,1,ormas seragam tni,1,oslo,1,ottoman,3,pahlawan,1,palestin,1,palestina,1047,palestina suruah,1,palestinaterkini,64,pangeran saudi,1,pantai padang,1,panti wreda,1,papua,3,parenting,12,paris,1,parlemen,1,partai 212,3,partai berkuasa,1,partner,2,Pasar Raya Manggarai,1,PBB,3,PBB Suriah,1,pedang,1,peduli,208,pemakaman muhammad ali,1,pembunuhan ahli drone,1,pemeluk katolik masuk islam,1,Pemerintah Turki,1,pemilu,2,pemilu 2019,1,pemilu turki,1,pemimpin serbia,1,pemkot,1,pemuda papua ikrar syahadat,1,pemuda papua masuk islam,1,pemukim ilegal,1,pemukim yahudi,1,penakhlukan konstantinopel,1,Penaklukan Konstantinopel,1,penembakan,1,penemu,1,Pengadilan Surambi,1,pengajian,1,pengeras suara,2,Penghafal Al-Quran,1,pengungsi,2,pengungsi suriah,1,pengusaha golf masuk islam,1,pengusaha muslim,1,penista agama,1,penjahat peranng,1,penjajah israel,1,penyimpangan asyuro,1,peradaban,1,perancis,3,perasaan,1,perempuan peradaban,1,Peringatan Milad ke 563 Tahun Penaklukan Konstantinopel,1,pernikahan,2,perppu ormas,2,Persahabatan,1,persatuan islam,1,Persatuan Ulama Muslim Internasional,1,persis,2,philipina,1,pilgub jabar,2,pilkadadki,5,pilpres,1,Piprim Basarah Yanuarso,2,pki,4,PKI menyerang Gontor,1,pks,75,PKS Kota Tegal,1,pksmuda,1,PLN,2,plularitas,1,poligami,2,polisi sholeh,1,polisi tilawah al quran,1,politik,19,potong kuku,1,PPP,1,prabowo,1,prabowohatta,1,prancis,1,prasasti,1,Prasetyo Budi .W,1,presiden,2,presiden mesir,1,presiden pks,1,presiden Turki,1,pria suriah,1,proklamasi,1,puasa,2,puasa senin kamis,1,puasa syawal,1,puisi,3,pulung sampah padang,1,purwokerto,1,putin,3,Putra Arifin Ilham,1,putri yusuf mansur,1,putri Yusuf Mansur Mimpi Bertemu Rasulullah,1,qatar,8,qunut,2,Qunut Shubuh,2,qur'an,3,qurban,6,r4biah,8,rabia,1,rabiah,1,Rabithah Alawiyah,1,radio,1,Radovan Karadzic,1,raja arab,1,raja faisal,1,raja salman,5,rakyat,1,ramadan,1,ramadhan,99,ramadhan 1437,1,Ramadhan di Paris,1,ramah anak,1,referendum,1,referendum turki,2,rekaman kajian,1,rekaman kajian ilmiah,1,Relawan PKS,1,remaja,46,resensi,3,resepsi mahal,1,resepsi pernikahan,1,resolusi,2,resolusi dk pbb,1,reuni 212,14,Revolusi,1,reyhan,1,reza noah,1,rezeki,1,rezeki milik siapa,1,riba,3,ridley,1,ridwan kamil,13,ridwan tulus,1,Rimpu Bima NTB,1,Rimpu Colo,1,Rimpu Mpida,1,rindu sang murabbi,1,Rodrigo Duterte,1,rohingya,14,rohis,2,rokok,1,ronaldo,1,rumah makan,1,Rumah Tangga Sakinah,1,rumah zakat,2,rusia,4,Ruu kk,1,ruu pks,4,ruutpks,2,RZ,1,sabana,1,sadiq khan,4,sakinag,1,salah alarouri,1,salaman,1,salim a fillah,4,salim segaf,1,Sally Giovani,1,Sally Giovanni,1,samuel etoo,1,sandiaga uno,8,saptuari,5,saptuari sugiharto,1,sari roti,2,sarjana,1,sastra,163,saudi,2,sby,2,SDIT,1,sedekah,1,sedih,1,sejarah,12,sejarah islam,4,sejarah palestina,1,sekolah,5,sekolah pemikiran islam,7,selfie,1,semarang,1,seni,9,senyum,1,setya novanto,1,shalit,1,shamsi ali,1,shaum,1,SHIELD,3,shoes and care,1,shola idul fitri,1,sholat,2,sholat ashar,1,sholat berjamaah,2,silatnas 2017,1,sim gratis,1,sirah,1,siroh,52,smart171,1,Smartphones,1,soeharto,1,soekarno,1,sohibul iman,4,solo,2,somalia,2,Sonia Ristanti,1,sosial,2,spanduk,1,spi,12,spi bandung,11,Spi fatahillah,1,spi jakarta,38,SPI Tangerang,1,spj,1,sri lanka,1,steven indra wibowo,1,suami sholeh,1,suara ibu,1,suara pembaca,1,suarapembaca,107,sudah hamil?,1,Sudan,2,sudrajat syaikhu,2,sukmawati,18,sukmawatii,1,suku pedalaman,1,suku wana,1,sulawesi tenggara,1,suleiman,1,sultan murad,1,sumbar,1,sundar,1,surah,1,surahman hidayat,1,suriah,26,suster katolik,1,swedia,1,swiss,2,syafii antonio,2,syahadat,3,syahid,1,syaikh yusuf al-qaradawi,2,syam,1,Syamsul Falah,1,syariah,146,syariat,1,syawal,1,syeik al-qarni,1,Syeikh Al-Qarni,1,syekh,1,syiah,7,Syiekh Sholah al Budair,1,taaruf,2,taat suami,1,Tabloid Indonesia Barokah,1,tabrakan mobil di saudi,1,tahuidullah,1,takdir,1,tanpa riba,3,tanyajawab,75,tarbawi,45,tarhib,1,tato,1,taujih,2,taujih online,53,Tausyiah,17,Tech,6,tedc,1,teheran,1,teknologi,4,teladan,91,Telkomsel,2,tenggelam,1,tentang dahlan iskan,1,Tentang Oki Setiana Dewi,1,Tentara,1,tentara israel,1,Tentara Korea,1,tepi barat,1,tere liye,2,teror,2,teuku wisnu,4,thulabiy,133,tidur,1,tidur sahur stroke,1,tidur setelah sahur,1,tikam,1,tilawah,3,time,1,timur tengah,1,tinggalkan riba,1,tips,9,tips menulis,1,tips trik menulis,1,Tirta Mandira Hudhi,1,TNI,4,togutil,1,tokoh,15,tol bawah laut,1,toleransi,1,tolikara,1,tqd,11,tradisi bid'ah,1,tragedi,2,trump,7,Tsabit bin Ibrahim,1,tsaqofah,140,tsunami,2,tukang sayur,1,tuna rungu mualaf,1,tunahan kuzu,1,tunisia,1,turki,72,tvone,1,ubn,1,uganda,1,uighur,3,ukhuwah,11,ukmi,1,ulama,1,ulil,1,Ulil Abshar Abdala,1,umahat,62,umar,1,umar bin abdul azis,1,umat,14,Ummi Pipik,1,Unesco,2,uni eropa,1,Univsersitas Islam Gaza Palestina,1,upah minimum,1,usradz Firanda adirja,1,ustadz,66,ustadz abdul somad,20,ustadz adi hidayat,8,Ustadz Arifin Ilham,4,ustadz Felix,4,ustadz hanan attaki,1,Ustadz Hasan Lubis,1,ustadz hilmy,1,ustadz zulkifli,1,utang,1,utsmani,1,vaksin,8,van damme,1,video,18,vitell logo pki,1,wahabi,1,wahyu dan kenabian,1,wali kota padang,1,walid,1,Walikota Bogor Bima Arya,2,walikota muslim london,1,walikota padang,1,walimah murah,1,wanita amerika,1,warga amerika ikrar syahadat,2,warga gaza,1,warga palestina,1,warga suriah,1,warga yaman,1,wawancara,37,White helmet,1,wilders,2,wirausaha,17,Wirda Salamah Ulya,1,Wirda Yusuf Mansur,1,worldview islam,2,xinjiang,1,Yaminah Elsyaib,1,Yasser arafat,1,Yerussalem,3,yudas iskariot,1,yunani,1,yusuf alqaradawi,1,yusuf mansur,1,Yusuf Qaradawi,1,yvonne,1,zakat,6,Zakir Naik,7,
ltr
item
Islamedia - Media Islam Online: Dahulu Indonesia Pernah Memiliki Anggota DPR Luar Biasa Seperti Ini
Dahulu Indonesia Pernah Memiliki Anggota DPR Luar Biasa Seperti Ini
Ditengah citra miring anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Indonesia, ada baiknya sejenak mengenang bahwa dahulu kala Indonesia pernah memiliki anggota DPR yang bersahaja.
https://1.bp.blogspot.com/-svZMzjh99Q0/Wi1Ah2d9lGI/AAAAAAAAHwQ/mg30Uu3bGbMhFLVL3od3t1QwvfAnES6lACPcBGAYYCw/s640/24900158_2156467131033769_7783011280920928153_n.jpg
https://1.bp.blogspot.com/-svZMzjh99Q0/Wi1Ah2d9lGI/AAAAAAAAHwQ/mg30Uu3bGbMhFLVL3od3t1QwvfAnES6lACPcBGAYYCw/s72-c/24900158_2156467131033769_7783011280920928153_n.jpg
Islamedia - Media Islam Online
https://www.islamedia.id/2017/12/dahulu-indonesia-pernah-memiliki-anggota-dpr-luar-biasa-seperti-ini.html
https://www.islamedia.id/
https://www.islamedia.id/
https://www.islamedia.id/2017/12/dahulu-indonesia-pernah-memiliki-anggota-dpr-luar-biasa-seperti-ini.html
false
4462325520328585611
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content