Islamedia - “Pengantar Filsafat” menjadi materi pertemuan
kelima Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Bandung
pada semester kedua. Kali ini, SPI
menghadirkan Ismail Al Alam sebagai pemateri yang membawakan presentasi
dengan judul “Berkenalan dengan Filsafat”. Kegiatan perkuliahan
diselenggarakan pada hari Sabtu (07/10) di Hotel D’Best, Jl. Tengku Angkasa,
Bandung.
“Kita tidak perlu belajar filsafat jika dunia
baik-baik saja,” ujar pria yang aktif dalam Komunitas NuuN
saat menjawab sebuah pertanyaan dari peserta. Beliau berpendapat bahwa
keadaan dunia saat ini menuntut muslim untuk dapat menjawab berbagai macam
permasalahan pemikiran dengan worldview Islam, sebab muslim
yang memiliki worldview ini sekarang relatif sulit untuk ditemukan. Dahulu, ulama melarang mempelajari filsafat sebab pada masa
itu muslim dengan worldview Islam jamak ditemukan.
Lebih lanjut, Ismail menerangkan
perkataan cendekiawan Muslim
asal Malaysia, Syed Naquib
Al-Attas, bahwa tasawuf adalah filsafat Islam yang sejati. “Bentuk
keilmuannya adalah fiqih yang membahas penalaran terhadap sumber ilmu Islam,
kalam membahas tentang ketuhanan dan kaitannya dengan kejadian alam, masya’iyyah
atau pemikiran Yunani yang diislamkan oleh pemikir Islam dengan worldview
Islam serta tasawuf falsafi,”
ungkap Ismail.
“Manfaat yang didapat saat mempelajari filsafat
diantaranya adalah filsafat dapat memberikan landasan pemikiran saat
mempelajari berbagai ruang akademik, menunjukkan kebenaran Islam melalui cara
yang dapat memuaskan akal dan bijak, menghindari syubhat-syubhat yang dapat
ditimbulkan oleh pemikiran filosofis di era modern dan kontemporer, mampu
menghidupkan budaya ilmu serta dapat digunakan untuk melakukan islamisasi pada
ilmu pengetahuan kontemporer,”
pungkas Ismail.
“Ini
materi yang saya cari-cari dari dulu, dimana pembahasan
filsafat di bahas secara ringkas tapi detail,” komentar Fawwaz, salah satu
peserta SPI setelah perkuliahan usai. Baginya, mempelajari filsafat menjadi hal
yang penting untuk berdakwah sebab di jaman ketika ghazwul fikri begitu runcing, kita perlu
mempersenjatai diri untuk melindungi iman kita dan orang lain. [islamedia/robby/abe]