Islamedia - Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) bekerja sama dengan IESCO
memberikan bantuan beasiswa gelombang pertama untuk 120 mahasiswa Palestina di
Gaza serta Pengungsi Palestina di Sudan yang berasal dari Gaza dan Tepi Barat.
Ketua Badan Aliansi Strategis KNRP, Heri Efendi mengatakan latar belakang
program beasiswa melihat dari kondisi sosial ekonomi yang sulit di Palestina
sehingga banyak para mahasiswa yang putus kuliah karena tidak bisa membayar
biaya kuliahnya.
"Bahkan ada yang tidak punya ongkos berangkat kuliah. Sebagian mereka ada yang sudah lulus tapi tidak bisa mengambil ijazah, karena belum menyelesaikan pembayaran," kata Heri Rabu (27/9/2017) di Kantor KNRP, Jalan Jabir 11 B, Ragunan, Jakarta.
"Bahkan ada yang tidak punya ongkos berangkat kuliah. Sebagian mereka ada yang sudah lulus tapi tidak bisa mengambil ijazah, karena belum menyelesaikan pembayaran," kata Heri Rabu (27/9/2017) di Kantor KNRP, Jalan Jabir 11 B, Ragunan, Jakarta.
Calon mahasiswa yang mendapat beasiswa dipilih oleh mitra kerjasama KNRP
yakni IESCO. Calon penerima beasiswa ini dipilih berdasarkan kriteria tertentu
sehingga bantuan disampaikan kepada yang lebih berhak diantara mahasiswa yang
berhak.
"Karena di gaza ada lebih dari 3.000 mahasiswa yang membutuhkan, namun
jumlah dana beasiswa terbatas. Maka dipilih yang paling membutuhkan," kata Heri
menjelaskan.
KNRP berharap dengan tersalurkannya program beasiswa ini, masyarakat
Palestina tetap mendapatkan haknya untuk mengenyam pendidikan yang layak dan
bisa mengembangkan potensi-potensi SDM-nya. Sehingga mereka menatap masa depan
walaupun dalam kondisi serba memprihatinkan dengan penuh harapan.
"Mahasiswa penerima beasiswa menyampaikan terima kasih atas bantuan dari
Indonesia. Alhamdulillah beasiswa cukup membantu kelanjutan pendidikan mahasiswa
di Palestina yg sangat membutuhkan," demikian tutup Heri. [islamedia/abe]