Akmal : Ateisme Hanya Kenakalan Saja -->

Akmal : Ateisme Hanya Kenakalan Saja

admin
Sabtu, 29 April 2017
Islamedia Buya Hamka berpendapat bahwa mengatakan Tuhan itu tidak ada lebih sulit daripada mengakui bahwa Tuhan itu memang ada,” kata Akmal Sjafril saat menjelaskan fenomena ateisme dalam kuliah ke-5 Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Jakarta untuk Angkatan 2017. Perkuliahan berlangsung Rabu malam (05/04) dengan tema “Tauhidullah”.

Banyak yang percaya bahwa sebenarnya tidak ada orang yang benar-benar Ateis. “Seorang ustadz pernah bercerita bahwa pada saat demonstrasi di tahun 1998, semua mahasiswa baik dari golongan kiri dan kanan turun ke jalan. Namun saat peluru ditembakkan, ternyata mahasiswa golongan kiri yang bangga mengaku ateis berteriak ‘Ya Allah!’ sambil tiarap juga,” ungkap Akmal.

Dalam kuliahnya, Akmal juga mengomentari pengalamannya yang membuatnya berkesimpulan bahwa ateisme tidaklah lebih dari sekedar kenakalan intelektual saja. “Teman saya dulu ateis, tapi ketika punya keluarga, anaknya diajari agama juga, dan dia pun jadi taat pada agama. Ada juga orang yang menyuruh anaknya shalat, kemudian anaknya menolak karena bapaknya juga tidak pernah terlihat shalat. Kemudian dia pun taubat karena sindiran anaknya sendiri,” ujar Akmal.

Sejatinya fitrah manusia itu meyakini keberadaan Tuhan. Saat dia tidak yakin, berarti dia teleh mematikan fitrahnya sendiri, dan kita bisa lihat kerancuan pemikiran orang-orang yang tidak menghadirkan Tuhan dalam hidupnya. Misalnya Stalin, Hitler dan Karl Max,” tambah Akmal.

Dalam pernyataan penutupnya, Akmal mengingatkan bahwa Islam memiliki pemahaman yang komprehensif tentang Allah tanpa perlu ada spekulasi lagi.

Materinya menguatkan keyakinan saya pada aqidah islam. Konsep ketuhanan yang kuat di dalam Islam bisa mewarnai dan mengikat pada seluruh ajarannya. Disitulah kunci kesempurnaan dan kemurnian agama ini, yaitu tauhid,” komentar Ali, salah seorang peserta SPI.[islamedia/naufal/abe]