Islamedia - Komite Internasional Bulan Sabit Merah mengatakan konflik di Gaza telah menyebabkan "luka fisik dan psikologi yang mendalam", lapor Anadolu.
"Kejahatan dapat menciptakan kekacauan lingkungan, ketakutan dan ketidakjelasan, dan pengaruh pada psikis dan emosi individu, keluarga dan komunitas mereka," ujar IRCC. Konflik di Gaza telah mempengaruhi orang dan keluarga dalam jumlah tak terbatas. "Banyak yang kehilangan anggota tubuh mereka dan karenanya mereka kehilangan kemampuan untuk mengatasi kehidupan baru mereka."
Sebagai salah satu upaya menolong korban menderita di Gaza, IRCC mengatakan mendukung program yang dijalankan Kementerian Kesehatan Palestina yang menawarkan dukungan psikologi bagi korban yang kehilangan anggota badannya untuk menolong mereka beradaptasi dengan kondisinya.
Sementara itu, Program Kesehatan Psikologi mengatakan bahwa 30 persen dari populasi Gaza mengalami post-traumatic stress dan 10 persen membutuhkan dukungan psikologi.
Dalam pernyataan yang dikutip Anadolu, LSM tersebut mengatakan pengepungan Israel yang terus berlanjut, pembatasan gerak dan meningkatnya jumlah pengangguran membawa ke nanyak masalah psikologi, pertengkaran keluarga dan kejahatan komunitas.
IRCC mendesak perlindungan warga Palestina dari semua serangan Israel dan menekan Israel untuk menghormati hak-hak manusia dan peraturan perang selama mereka melakukan serangan militer. [islamedia/abe]
"Kejahatan dapat menciptakan kekacauan lingkungan, ketakutan dan ketidakjelasan, dan pengaruh pada psikis dan emosi individu, keluarga dan komunitas mereka," ujar IRCC. Konflik di Gaza telah mempengaruhi orang dan keluarga dalam jumlah tak terbatas. "Banyak yang kehilangan anggota tubuh mereka dan karenanya mereka kehilangan kemampuan untuk mengatasi kehidupan baru mereka."
Sebagai salah satu upaya menolong korban menderita di Gaza, IRCC mengatakan mendukung program yang dijalankan Kementerian Kesehatan Palestina yang menawarkan dukungan psikologi bagi korban yang kehilangan anggota badannya untuk menolong mereka beradaptasi dengan kondisinya.
Sementara itu, Program Kesehatan Psikologi mengatakan bahwa 30 persen dari populasi Gaza mengalami post-traumatic stress dan 10 persen membutuhkan dukungan psikologi.
Dalam pernyataan yang dikutip Anadolu, LSM tersebut mengatakan pengepungan Israel yang terus berlanjut, pembatasan gerak dan meningkatnya jumlah pengangguran membawa ke nanyak masalah psikologi, pertengkaran keluarga dan kejahatan komunitas.
IRCC mendesak perlindungan warga Palestina dari semua serangan Israel dan menekan Israel untuk menghormati hak-hak manusia dan peraturan perang selama mereka melakukan serangan militer. [islamedia/abe]