Islamedia - Mantan pemimpin Serbia Radovan Karadzic yang telah membunuh Muslim Bosnia mengaku bahwa dirinya tidak bersalah. Pernyataan ini disampaikan Radovan saat sidang di Pengadilan Kejahatan Perang Yugoslavia hari Rabu kemarin (6/4/2016) di Den Haag.
Radovan minta dibebaskan dari penjara dan mengatakan bahwa penahanan terhadap dirinya telah membuat kesehatannya terganggu. Selain itu Radovan juga mengeluhkan kondisi penjara dan meminta sebuah laptop baru untuk membantunya mempersiapkan kasusnya.
“Saya minta agar masa penahanan saya di penjara ditangguhkan dan seharusnya saya dibebaskan sambil menunggu keputusan hukum untuk menegakkan atau membatalkan keputusan ini, yang sedemikian buruknya dan tidak akan diputuskan oleh mahasiswa tingkat pertama sekalipun,” ujar Radovan sebagaimana dilansir islampos, jum'at(8/4/2016).
Hakim Theodor Meron menolak permintaan pembebasan Karadzic, tetapi mengatakan akan memerintahkan petugas berwenang memeriksa kondisi fasilitas penjara.
Radovan Karadzic dinyatakan bersalah bulan lalu atas kejahatan-kejahatan keji Serbia dalam Perang Bosnia antara tahun 1992-1995 yang menewaskan sedikitnya 100 ribu orang. Ia dihukum 10 tahun penjara.
Radovan dinilai bertanggungjawab terhadap genosida di Srebrenica tahun 1995, ketika pasukan Serbia membunuh 8.000 laki-laki dan anak laki-laki Muslim, dalam kejahatan paling buruk di Eropa sejak holocaust.[islamedia/fq]