Islamedia - Israel menyampaikan terima kasih kepada Presiden Mesir As-Sisi atas diizinkannya pembukaan kembali Kedubes Israel di kota Kairo, setelah ditutup selama empat tahun, Middle East Monitor melansir pada Kamis (10/9/2015) lalu.
Dalam pernyataannya, kedubes Israel di Kairo mengatakan bahwa bendera Israel telah berkibar kembali di Mesir sejak sehari sebelumnya. Kedubes itu ditutup sesudah mengalami "penyerangan" pada empat tahun silam.
"Kami berterimakasih kepada Presiden Abdel Fatah As-Sisi dan pemerintahan Mesir, kami berharap bahwa damai akan terus berlanjut di antara kedua negara," demikian isi pernyataan pihak Israel itu.
Kedutaan besar Israel dievakuasi pada 2011 lalu, setelah para pengunjukrasa merobek bendera Israel dan mengobrak-abrik gedung kedubes itu. Aksi pengunjukrasa itu menyusul pembunuhan yang dilakukan oleh pasukan Israel terhadap lima aparat Mesir penjaga perbatasan di Sinai.
Mantan Presiden Mesir Mohamed Morsi sendiri kemudian menarik duta besar Mesir dari Israel, pada tahun 2012, sebagai protes atas penyerangan Israel kepada Jalur Gaza.
Namun pada Juni 2015 lalu, pemerintahan Mesir kembali mengirimkan duta besar yang baru ke Tel Aviv. Hazem Khairat, dubes baru itu, menggantikan Atef Salem el-Ahl yang ditarik pulang oleh Presiden Terpilih Mesir Mohammed Morsi. Pada momen yang sama, juga ditunjuk Yasir Rida sebagai dubes Mesir untuk Washington. Rida ialah dubes Mesir terakhir untuk Israel, pada era rezim diktator Housni Mubarak.
Mesir merupakan negara Arab pertama yang mengakui eksistensi Israel, menyusul penandatanganan perjanjian damai pada tahun 1979. Kendati ada perjanjian tersebut, kedua negara tetap berada dalam keadaan damai yang "dingin". (ynetnews/memo/ismed)
Dalam pernyataannya, kedubes Israel di Kairo mengatakan bahwa bendera Israel telah berkibar kembali di Mesir sejak sehari sebelumnya. Kedubes itu ditutup sesudah mengalami "penyerangan" pada empat tahun silam.
"Kami berterimakasih kepada Presiden Abdel Fatah As-Sisi dan pemerintahan Mesir, kami berharap bahwa damai akan terus berlanjut di antara kedua negara," demikian isi pernyataan pihak Israel itu.
Kedutaan besar Israel dievakuasi pada 2011 lalu, setelah para pengunjukrasa merobek bendera Israel dan mengobrak-abrik gedung kedubes itu. Aksi pengunjukrasa itu menyusul pembunuhan yang dilakukan oleh pasukan Israel terhadap lima aparat Mesir penjaga perbatasan di Sinai.
Mantan Presiden Mesir Mohamed Morsi sendiri kemudian menarik duta besar Mesir dari Israel, pada tahun 2012, sebagai protes atas penyerangan Israel kepada Jalur Gaza.
Namun pada Juni 2015 lalu, pemerintahan Mesir kembali mengirimkan duta besar yang baru ke Tel Aviv. Hazem Khairat, dubes baru itu, menggantikan Atef Salem el-Ahl yang ditarik pulang oleh Presiden Terpilih Mesir Mohammed Morsi. Pada momen yang sama, juga ditunjuk Yasir Rida sebagai dubes Mesir untuk Washington. Rida ialah dubes Mesir terakhir untuk Israel, pada era rezim diktator Housni Mubarak.
Mesir merupakan negara Arab pertama yang mengakui eksistensi Israel, menyusul penandatanganan perjanjian damai pada tahun 1979. Kendati ada perjanjian tersebut, kedua negara tetap berada dalam keadaan damai yang "dingin". (ynetnews/memo/ismed)