Partai Autentisitas dan Modernitas (PAM) Maroko, masih memimpin perolehan kursi dalam pemilu lokal Maroko yang baru saja dilaksanakan Jumat (4/9/2015) kemarin, Morocco World News melansir dalam pemberitaannya. Sejumlah pengamat politik menggelari PAM sebagai 'partainya pihak istana', dan 'dibekingi oleh pihak kerajaan'.
Menurut pernyataan Menteri Dalam Negeri Maroko, Mohammed Hassad, pada Jum'at malam, PAM meraih 5.064 kursi (20,77%) dari total kursi yang diperebutkan. Di posisi kedua ditempati Partai Keadilan dan Pembangunan (PJD) dengan raihan 4.187 kursi (17,17%). Pada Arab Spring yang mewarnai Maroko 2011 lalu, PJD berhasil menjadi pemenang pemilu nasional.
Media Hurriyet Daily News yang berkedudukan di Turki menyebut PJD sebagai AK Partinya Maroko. Perdana Menteri Maroko Abdelillah Benkirane sendiri pernah mengungkapkan kekagumannya kepada "model Turki"nya AK Parti. "Partai Keadilan dan Pembangunan pertama kali didirikan di Maroko. Jika Partai Keadilan dan Pembangunan berhasil sukses di Turki, insyaAllah begitupun dengan Partai Keadilan dan Pembangunannya Maroko," kata Benkirane seperti diangkat Hurriyet Daily News pada tahun 2011 lalu setelah ia terpilih menjadi perdana menteri.
Kendati menempati posisi kedua, media Morocco World News menyebut PJD sebagai pemenang besar 'major winner' pada pemilu lokal Maroko kali ini. Partai yang memimpin koalisi pemerintah berkuasa selama 4 tahun belakangan itu, sukses melonjakkan pencapaian kursinya dari 1.505 kursi pada pemilu lokal 2009 (sebelum Arab Spring) menjadi 4.187 kursi. Media barat sendiri banyak melansir berita pemilu lokal ini sebagai ujian bagi kinerja partai Islamis PJD.
Kekalahan besar justru diderita Partai Kemerdekaan (IP). Partai yang dipimpin oleh sosok kontroversial, Hamid Chabat itu mencapai 3.924 kursi atau anjlok lebob dari 5.000 kursi dibanding perolehannya pada pemilu lokal 2009.
Perolehan kursi partai lainnya relatif merata dan tidak berbeda jauh. Partai National Rally of Independent (RNI) memperoleh 3343 kursi (13,71%). Lalu diikuti Partai Gerakan Popular (MP) dengan 2.347 kursi (9,62%), Partai USFP 2008 kursi (8,32%), Partai Kemajuan dan Sosialisme 1312 kursi (5.38%), dan Partai Persatuan Konstitusional dengan 1124 (4,61%).
Hasil pemilu yang diumumkan Kemendagri Maroko tersebut diambil berdasarkan penghitungan real count atas 80% dari jumlah kursi yg diperebutkan.
Pihak kementerian menambahkan bahwa angka partisipasi pemilih mencapai 52.36 persen, hampir sama dengan keikutsertaan pemilih pada pemilu lokal 2009 lalu. (mwn/ismed)
Menurut pernyataan Menteri Dalam Negeri Maroko, Mohammed Hassad, pada Jum'at malam, PAM meraih 5.064 kursi (20,77%) dari total kursi yang diperebutkan. Di posisi kedua ditempati Partai Keadilan dan Pembangunan (PJD) dengan raihan 4.187 kursi (17,17%). Pada Arab Spring yang mewarnai Maroko 2011 lalu, PJD berhasil menjadi pemenang pemilu nasional.
Media Hurriyet Daily News yang berkedudukan di Turki menyebut PJD sebagai AK Partinya Maroko. Perdana Menteri Maroko Abdelillah Benkirane sendiri pernah mengungkapkan kekagumannya kepada "model Turki"nya AK Parti. "Partai Keadilan dan Pembangunan pertama kali didirikan di Maroko. Jika Partai Keadilan dan Pembangunan berhasil sukses di Turki, insyaAllah begitupun dengan Partai Keadilan dan Pembangunannya Maroko," kata Benkirane seperti diangkat Hurriyet Daily News pada tahun 2011 lalu setelah ia terpilih menjadi perdana menteri.
Kendati menempati posisi kedua, media Morocco World News menyebut PJD sebagai pemenang besar 'major winner' pada pemilu lokal Maroko kali ini. Partai yang memimpin koalisi pemerintah berkuasa selama 4 tahun belakangan itu, sukses melonjakkan pencapaian kursinya dari 1.505 kursi pada pemilu lokal 2009 (sebelum Arab Spring) menjadi 4.187 kursi. Media barat sendiri banyak melansir berita pemilu lokal ini sebagai ujian bagi kinerja partai Islamis PJD.
Kekalahan besar justru diderita Partai Kemerdekaan (IP). Partai yang dipimpin oleh sosok kontroversial, Hamid Chabat itu mencapai 3.924 kursi atau anjlok lebob dari 5.000 kursi dibanding perolehannya pada pemilu lokal 2009.
Perolehan kursi partai lainnya relatif merata dan tidak berbeda jauh. Partai National Rally of Independent (RNI) memperoleh 3343 kursi (13,71%). Lalu diikuti Partai Gerakan Popular (MP) dengan 2.347 kursi (9,62%), Partai USFP 2008 kursi (8,32%), Partai Kemajuan dan Sosialisme 1312 kursi (5.38%), dan Partai Persatuan Konstitusional dengan 1124 (4,61%).
Hasil pemilu yang diumumkan Kemendagri Maroko tersebut diambil berdasarkan penghitungan real count atas 80% dari jumlah kursi yg diperebutkan.
Pihak kementerian menambahkan bahwa angka partisipasi pemilih mencapai 52.36 persen, hampir sama dengan keikutsertaan pemilih pada pemilu lokal 2009 lalu. (mwn/ismed)