Islamedia - Seorang pramugari Muslim yang bekerja untuk penerbangan ExpressJet, Charee Stanley (40), terancam dipecat dari pekerjaannya.
Alasannya, ia menolak menyajikan minuman beralkohol pada seorang penumpang karena hal itu bertentangan dengan ajaran Islam yang ia anut.
Ancaman pemecatan ini dianggap sebagai sebuah diskriminasi oleh Charee, ia akhirnya mengajukan tuntutan yang dibantu komisi Kesetaraan Kesempatan Bekerja, Detroit, Amerika Serikat, pada selasa (1/9/2015) lalu, agar dirinya bisa mendapatkan pekerjaannya kembali.
Sanksi pemecatan dilakukan pihak ExpressJet pada 25 Agustus 2015 lalu, melalui sebuah surat.
"Menurut saya, seharusnya saya tak perlu sampai memilih apakah harus mempraktikkan ajaran agama atau menafkahi hidup, karena dua-duanya sangat penting bagi saya," ucap Charee pada CBS News.
Dalam memperjuangkan tuntutannya itu, ia dibantu oleh beberapa lembaga yang mengurus hubungan industrial antara pekerja dengan perusahaan.
"Pemilik perusahaan seharusnya menyediakan lingkungan yang aman bagi pegawainya untuk bebas mempraktikkan ajaran agama yang dianutnya," jelas seorang pengacara dari Council of American Islamic Relations Michigan, Lena Masri, yang ikut mendukung Charee.
Pihak perwakilan ExpressJet, Jarek Beem, saat dimintai komentarnya hanya mengatakan bahwa pihaknya menghargai dan menghormati kesetaraan anggota timnya, seraya menolak untuk memberikan komentarnya soal Charee.[islamedia/YL]