Hidayah Datang, Pemeluk Katolik Ini Ikrar Syahadat Menjelang Makan Siang -->

Hidayah Datang, Pemeluk Katolik Ini Ikrar Syahadat Menjelang Makan Siang

admin
Senin, 24 Agustus 2015

Islamedia - Tim Komunitas Mualaf Jogja mengumumkan melalui halaman Facebook resminya bahwa pada senin 24 Agustus 2015, seorang pemeluk Katolik bernama Desyta memutuskan untuk memeluk Islam dengan mengucapkan ikrar syahadat.


Bila biasanya mengucapkan ikrar Syahadat di masjid atau mushola, proses ikrar Syahadat kali ini terbilang unik, yakni dilaksanakan disebuah rumah makan.


Pada awalnya Desyta datang kerumah makan tersebut untuk makan siang, tanpa direncanakan sebelumnya kemudian bertemu dengan Liana Yasmin yang merupakan Tim Mualaf Jogja. Desyta mengawali percakapan dengan menyapa terlebih dahulu, kemudian disambut oleh Liana Yasmin.


Percakapan Desyta dan Liana Yasmin semakin serius ketika desyta mengetahui Liana adalah seorang mualaf, Desyta kemudian menanyakan lebih dalam mengapa Liana memutuskan memeluk Islam dan keingin tahuan akan Islam.


Suasana semakin akrab, hingga kemudian Desyta mengutarakan bahwa dirinya tertarik dengan Islam, minta untuk dibantu bagaimana caranya untuk menjadi seorang Muslim.


"Saya tertarik dengan islam, bisakah bantu untuk saya menjadi muslim?" tanya Desyta
Liana menjawab: " Kapan des?"
Lalu disambut oleh desyta : "kapan ada waktu untuk saya?"
Liana pun menjawab : "Jika sekarang bisa kenapa harus menunggu waktu?"
"Okay boleh" jawb Desyta.


Akhirnya Desyta mengucapkan kalimat syahadat dengan dipandu oleh Liana Yasmin, berikut ini video berdurasi 1:02 yang memperlihatkan Desyta mengucapkan kalimat Syahadat untuk menjadi seorang Muslimah.






Allahu Akbar, Kembali Bersyahdat, dan lihatlah mereka berbondong bondong mengimani Islam

24 Agustus 2015

Ikrar Syahadat seorang katholik menjelang makan siang dihadapan team Mualaf Center Jogja

Desyta yang beragamakan katholik itupun mengucapkan dua kalimah syahadat setelah tahu mulianya agama islam ini,

Allah mentakdirkan kita bertemu di salah satu Rumah makan di kota Jogja, desyta datang dan duduk di samping kita, salam santunnya mengawali perkenalan kita dan hingga dialog hangat diantara kitapun terjalin selama makan siang tadi

Percakapan Liana Yasmin dan Desyta mulai serius ketika desyta mengetahui Liana adalah seorang mualaf, keingin tahuan Desyta akan Diinul islam itupun terjawab saat dialog dan Hidayah Allah tak mengenal tempat dan waktu, senyum desyta mengiringi ucapannya "Saya tertarik dengan islam, bisakah bantu untuk saya menjadi muslim?"

Liana menjawab, Kapan des?
lalu disambut oleh desyta, kapan ada waktu untuk saya?
Liana pun menjawab,Jika sekarang bisa kenapa harus menunggu waktu?
Okay, boleh jawabnya dan sambil tersenyum balasnya,

Hidayah itupun disambut dengan ikrar dua kalimah syahadat

QS 5:83

وَإِذَا سَمِعُوا مَا أُنزِلَ إِلَى الرَّسُولِ تَرَىٰ أَعْيُنَهُمْ تَفِيضُ مِنَ الدَّمْعِ مِمَّا عَرَفُوا مِنَ الْحَقِّ ۖ يَقُولُونَ رَبَّنَا آمَنَّا فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ [٥:٨٣]

Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Quran) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Quran dan kenabian Muhammad Sallallahu Alaihi Wa Sallam.).
﴿٨٣﴾

--
Alhamdullillah kembali bertambah keluarga besar Mualaf Center Jogja dan Mari kita doakan beliau kelak menjadi muslimah yang Kaafah, Aamiin
--

إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ [١١٠:١]

Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,

﴿١﴾

وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا [١١٠:٢]

dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,

﴿٢﴾

فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ ۚ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا [١١٠:٣]

maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.

﴿٣﴾
--
,
Team Muslim

Mualaf Center Jogja | Komunitas Mualaf Jogja

.

Posted by Komunitas Mualaf Jogja on Sunday, August 23, 2015



[islamedia/mualaf]