Islamedia - Hassan Al-Turabi, ideolog politik Islam dan penganjur demokrasi Sudan terkemuka, yang kini menjadi sekretaris jenderal Partai Kongres Rakyat, mengeluarkan seruan bagi segenap partai oposisi, untuk ambil bagian dalam dialog nasional yang akan diadakan Presiden Sudan Omar Al-Bashir, demikian dilansir QudsPress dan diangkat Middle East Monitor pada Selasa (25/8/2015) kemarin.
"Al-Turabi meyakini bahwa dialog membutuhkan kesertaan semua partai politik dari berbagai pandangan untuk ikut serta dan berkontribusi bagi kesuksesan dialog," demikian keterangan sumber kepada QudsPress.
Al-Turabi menyerukan kepada segenap warga Sudan agar memiliki semangat "persaudaraan dan toleransi" dalam rangka memajukan negeri menuju "persatuan dan keselamatan."
Pada hari Senin (24/8), Presiden Bashir mengulang kembali pencanangan tahun 2015 sebagai tahun perdamaian. "Kita memilih (melakukan) dialog nasional untuk membahas berbagai persoalan," kata Bashir.
"Kita menghendaki agar (segala kelompok) kekuatan bersenjata kita, untuk bersiap dengan tugas konstitusi mereka. Inilah pesan kami kepada semua pihak," lanjutnya.
Al-Bashir meluncurkan seruan dialog itu sejak tahun lalu, tetapi ditunda pada bulan April karena perbedaan pendapat seputar tanggal pemilu parlemen dan presiden. Baru-baru ini, rencana dialog tersebut dilanjutkan kembali, tapi sejumlah kelompok oposisi dan kelompok bersenjata masih menolaknya. (memo/ismed)
"Al-Turabi meyakini bahwa dialog membutuhkan kesertaan semua partai politik dari berbagai pandangan untuk ikut serta dan berkontribusi bagi kesuksesan dialog," demikian keterangan sumber kepada QudsPress.
Al-Turabi menyerukan kepada segenap warga Sudan agar memiliki semangat "persaudaraan dan toleransi" dalam rangka memajukan negeri menuju "persatuan dan keselamatan."
Pada hari Senin (24/8), Presiden Bashir mengulang kembali pencanangan tahun 2015 sebagai tahun perdamaian. "Kita memilih (melakukan) dialog nasional untuk membahas berbagai persoalan," kata Bashir.
"Kita menghendaki agar (segala kelompok) kekuatan bersenjata kita, untuk bersiap dengan tugas konstitusi mereka. Inilah pesan kami kepada semua pihak," lanjutnya.
Al-Bashir meluncurkan seruan dialog itu sejak tahun lalu, tetapi ditunda pada bulan April karena perbedaan pendapat seputar tanggal pemilu parlemen dan presiden. Baru-baru ini, rencana dialog tersebut dilanjutkan kembali, tapi sejumlah kelompok oposisi dan kelompok bersenjata masih menolaknya. (memo/ismed)