Islamedia - Editor majalah satir Prancis, Charlie Hebdo; Laurent Sourisseau, memutuskan untuk tidak lagi menggambar kartun Nabi Muhammad.
Keputusan Sourisseau ini mengikuti kartunis Charlie Hebdo, Renald Luzier, yang lebih dulu mengatakan untuk tidak lagi menggambar kartun nabi.
“Saya sudah bosan, sama seperti saya bosan menggambar mantan Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy. Saya tidak akan menghabiskan hidup saya untuk menggambar mereka,” ujar Luzier, lansir onislam, pada Selasa (21/7).
Sourisseau merupakah salah satu orang yang selamat dari serangan di kantor redaksi Charlie Hebdo pada 7 Januari lalu. Dia selamat lantaran berpura-pura mati.
Kepada Majalah Stern, dia mencoba mengingat kembali momen tragis yang merenggut nyawa rekan-rekannya.
"Ketika (serangan) selesai, tidak ada suara. Tidak ada keluhan, rintihan. Saat itu saya memahami, sebagian besar dari mereka telah tewas," kata Sourisseau.
Perlu diketahui, selama ini majalah Charlie Hebdo dikenal karena aksi provokatifnya. Sering dalam edisi terbitannya, Charlie Hebdo melecehkan Islam dengan menggambar kartun Nabi Muhammad. Akibat aksi provokatifnya itu, beberapa kali kantor majalah itu mendapat serangan.[onislam/islamedia/YL]
Keputusan Sourisseau ini mengikuti kartunis Charlie Hebdo, Renald Luzier, yang lebih dulu mengatakan untuk tidak lagi menggambar kartun nabi.
“Saya sudah bosan, sama seperti saya bosan menggambar mantan Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy. Saya tidak akan menghabiskan hidup saya untuk menggambar mereka,” ujar Luzier, lansir onislam, pada Selasa (21/7).
Sourisseau merupakah salah satu orang yang selamat dari serangan di kantor redaksi Charlie Hebdo pada 7 Januari lalu. Dia selamat lantaran berpura-pura mati.
Kepada Majalah Stern, dia mencoba mengingat kembali momen tragis yang merenggut nyawa rekan-rekannya.
"Ketika (serangan) selesai, tidak ada suara. Tidak ada keluhan, rintihan. Saat itu saya memahami, sebagian besar dari mereka telah tewas," kata Sourisseau.
Perlu diketahui, selama ini majalah Charlie Hebdo dikenal karena aksi provokatifnya. Sering dalam edisi terbitannya, Charlie Hebdo melecehkan Islam dengan menggambar kartun Nabi Muhammad. Akibat aksi provokatifnya itu, beberapa kali kantor majalah itu mendapat serangan.[onislam/islamedia/YL]