Islamedia - Kementerian Haji Arab Saudi akan segera menerapkan kebijakan bagi para jamaah haji untuk mengenakan gelang elektronik (gelang-el) yang berisi informasi penting masing-masing jamaah, demikian seperti diberitakan harian berbahasa Arab Al-Wathan dan dilaporkan kembali oleh IINA akhir Mei lalu.
Sebuah sumber dari departemen di pemerintahan mengatakan, bahwa Kementerian Haji dan Kementerian Dalam Negeri telah menuntaskan studi kelayakan tahap awal terkait proyek tersebut.
"Proyeknya sekarang berada di Kementerian Keuangan untuk proposal penganggaran. Begitu Kementerian Keuangan dan otoritas yang lebih tinggi menyetujui proyek ini, maka Kementerian Haji bakal segera mengimplementasikannya," papar sumber tersebut.
Ia menambahkan bahwa gelang pintar tersebut nantinya bersifat tahan air dan wajib dipakai oleh setiap jamaah haji.
"Gelang itu memiliki kode bar tempat semua informasi jamaah haji disimpan. Informasi yang disimpan termasuk alamat tinggal selama di Arab Saudi dan rekam jejak medis lengkap. Dengan memindai kode bar tersebut, pihak kementerian dapat memperoleh semua informasi yang dibutuhkan."
Ia menjelaskan lebih rinci bahwa proyek gelang pintar ini memiliki enam tahapan. Pertama dimulia dengan studi kelayakan, disusul dengan perencanaan proyek, proses memperoleh persetujuan, pembentukan komite, tahap manufaktur dan implementasi, serta diakhiri dengan tahap distribusi dan supervisi.
Sumber itu juga mengatakan, "gelang elektronik ini akan memberikan layanan bagi para jamaah sebagaimana layaknya sistem pemandu GPS."
Di dalamnya juga akan terdapat pengingat waktu-waktu shalat, kompas penunjuk arah kiblat, langkah-langkah ibadah haji dan umrah
Selain itu, akan ada kontak bagian informasi yang tersedia untuk sejumlah bahasa, agar dapat membantu para jamaah ketika menelusuri jalanan kota Mekkah.
"Kementerian bermaksud untuk melayani para jamaah dan pengunjung Mekkah dengan kemampuan terbaik."
"Gelang-el ini akan menjadi revolusi teknologi yang dapat mengirim banyak proses seperti pengumpulan statistik jamaah."
Ia mengungkapkan bahwa asosiasi swasta jamaah haji Arab sebelumnya sudah mengembangkan prototipe gelang-el.
"Gelang-el yang mereka pakai itu memakai sistem GPS sebagai fitur utamanya. Rencananya dimaksudkan agar bisa menentukan lokasi jamaah secara cepat dan mudah ketika dalam keadaan darurat."
"Eksperimen tersebut membantu memuluskan jalan bagi gelang-el baru versi kami," pungkasnya. (ismed/iina)
Sebuah sumber dari departemen di pemerintahan mengatakan, bahwa Kementerian Haji dan Kementerian Dalam Negeri telah menuntaskan studi kelayakan tahap awal terkait proyek tersebut.
"Proyeknya sekarang berada di Kementerian Keuangan untuk proposal penganggaran. Begitu Kementerian Keuangan dan otoritas yang lebih tinggi menyetujui proyek ini, maka Kementerian Haji bakal segera mengimplementasikannya," papar sumber tersebut.
Ia menambahkan bahwa gelang pintar tersebut nantinya bersifat tahan air dan wajib dipakai oleh setiap jamaah haji.
"Gelang itu memiliki kode bar tempat semua informasi jamaah haji disimpan. Informasi yang disimpan termasuk alamat tinggal selama di Arab Saudi dan rekam jejak medis lengkap. Dengan memindai kode bar tersebut, pihak kementerian dapat memperoleh semua informasi yang dibutuhkan."
Ia menjelaskan lebih rinci bahwa proyek gelang pintar ini memiliki enam tahapan. Pertama dimulia dengan studi kelayakan, disusul dengan perencanaan proyek, proses memperoleh persetujuan, pembentukan komite, tahap manufaktur dan implementasi, serta diakhiri dengan tahap distribusi dan supervisi.
Sumber itu juga mengatakan, "gelang elektronik ini akan memberikan layanan bagi para jamaah sebagaimana layaknya sistem pemandu GPS."
Di dalamnya juga akan terdapat pengingat waktu-waktu shalat, kompas penunjuk arah kiblat, langkah-langkah ibadah haji dan umrah
Selain itu, akan ada kontak bagian informasi yang tersedia untuk sejumlah bahasa, agar dapat membantu para jamaah ketika menelusuri jalanan kota Mekkah.
"Kementerian bermaksud untuk melayani para jamaah dan pengunjung Mekkah dengan kemampuan terbaik."
"Gelang-el ini akan menjadi revolusi teknologi yang dapat mengirim banyak proses seperti pengumpulan statistik jamaah."
Ia mengungkapkan bahwa asosiasi swasta jamaah haji Arab sebelumnya sudah mengembangkan prototipe gelang-el.
"Gelang-el yang mereka pakai itu memakai sistem GPS sebagai fitur utamanya. Rencananya dimaksudkan agar bisa menentukan lokasi jamaah secara cepat dan mudah ketika dalam keadaan darurat."
"Eksperimen tersebut membantu memuluskan jalan bagi gelang-el baru versi kami," pungkasnya. (ismed/iina)