Islamedia - Simpatisan nasionalis Buddha akan
menggelar demo anti-penyelamatan Muslim Rohingya di tengah laut pada 14 Juni
2015.
Burma Times, mengutip sejumlah sumber di kalangan aktivis anti-Muslim Rohingya, memberitakan demo dipelopori Gerakan 969 -- sebuah kelompok biksu anti-Muslim Rohingya pimpinan U Wirathu.
"Protes akan digelar di Yangon dan kota-kota lain di Myanmar," ujar seorang simpatisan nasionalis Buddha.
Seorang biksu dari Gerakan 969 mengatakan Angkatan Laut Myanmar tidak seharusnya menyelamatkan Muslim Rohingya yang terkatung-katung di tengah laut, atau menahan mereka tidak melaut.
AL Myanmar, akibat tekanan internasional, mencegat kapal-kapal bermuatan Muslim Rohingya yang melakukan perjalanan ke Thailand, Malaysia, dan Indonesia.
Namun, baru dua kapal -- dengan sebagian besar penumpang warga negara Bangladesh -- yang dicegat AL Myanmar. Hanya sedikit Muslim Rohingya yang dihalau keluar.
Nasionalis Buddha menentang dominasi Muslim di sektor ekonomi, dan menggerakan kekerasan terhadap Muslim Rohingya, Muslim Burma, Muslim Kaman, Muslim Panthay, dan lainnya.
Gerakan 969, misalnya, menggunakan pola yang sama untuk menggerakan kekerasan, yaitu isu pemerkosaan gadis Buddhis oleh pemuda Muslim. [inilah/islamedia]
Burma Times, mengutip sejumlah sumber di kalangan aktivis anti-Muslim Rohingya, memberitakan demo dipelopori Gerakan 969 -- sebuah kelompok biksu anti-Muslim Rohingya pimpinan U Wirathu.
"Protes akan digelar di Yangon dan kota-kota lain di Myanmar," ujar seorang simpatisan nasionalis Buddha.
Seorang biksu dari Gerakan 969 mengatakan Angkatan Laut Myanmar tidak seharusnya menyelamatkan Muslim Rohingya yang terkatung-katung di tengah laut, atau menahan mereka tidak melaut.
AL Myanmar, akibat tekanan internasional, mencegat kapal-kapal bermuatan Muslim Rohingya yang melakukan perjalanan ke Thailand, Malaysia, dan Indonesia.
Namun, baru dua kapal -- dengan sebagian besar penumpang warga negara Bangladesh -- yang dicegat AL Myanmar. Hanya sedikit Muslim Rohingya yang dihalau keluar.
Nasionalis Buddha menentang dominasi Muslim di sektor ekonomi, dan menggerakan kekerasan terhadap Muslim Rohingya, Muslim Burma, Muslim Kaman, Muslim Panthay, dan lainnya.
Gerakan 969, misalnya, menggunakan pola yang sama untuk menggerakan kekerasan, yaitu isu pemerkosaan gadis Buddhis oleh pemuda Muslim. [inilah/islamedia]