Islamedia - Pasukan penjajah Israel melakukan latihan militer yang dimulai pada hari Minggu (3/5) kemarin. Latihan militer yang bertempat di bagian timur kota Nablus di Tepi Barat itu, menyebabkan kerusakan parah di ladang-ladang warga Palestina. Demikian seperti diberitakan Quds Press dan dikutip Middle East Monitor.
Para saksi mata mengatakan bahwa Zionis Israel membawa peralatan militer kelas berat ke area pertanian, termasuk tank dan kendaraan perang lainnya, lalu memulai tembak-menembak, menyebabkan kepanikan bagi warga sipil setempat.
Aktivis anti-permukiman Hamza Deriyeh menyatakan kepada QudsPress, bahwa tentara penjajah telah melakukan suatu gerakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, yakni membangun kamp militer yang komplit di bagian utara Lembah Jordan selama dua pekan belakangan ini.
Ia mengungkapkan bahwa Zionis Israel memberitahu warga Palestina untuk meninggalkan rumah-rumah mereka sebelum latihan militer itu dimulai. Namun banyak keluarga yang dievakuasi secara paksa dari rumah mereka, pada hari Ahad sebelumnya, tanpa pemberitahuan awal.
Dariyeh menjelaskan latihan militer tersebut mengakibatkan kerusakan parah terhadap hasil tani terutama gandum. Latihan militer tersebut juga menyebabkan area itu berubah menjadi zona militer tertutup. Tak hanya itu, para petani pun tidak diberi akses penuh menuju ladang mereka hingga latihan benar-benar selesai.
Tentara Zionis Israel kerapkali mengadakan latihan militer seperti itu, membiarkan warga Palestina terlantar begitu saja tanpa tempat tinggal, dan mengalami kerugian karena kerusakan hasil tanam dan rumah-rumah mereka.
"Penduduk setempat jadi tidak merasa aman sama sekali berada di ladang-ladang mereka sendiri," kata aktivis lainnya. (memo/ismed)
Para saksi mata mengatakan bahwa Zionis Israel membawa peralatan militer kelas berat ke area pertanian, termasuk tank dan kendaraan perang lainnya, lalu memulai tembak-menembak, menyebabkan kepanikan bagi warga sipil setempat.
Aktivis anti-permukiman Hamza Deriyeh menyatakan kepada QudsPress, bahwa tentara penjajah telah melakukan suatu gerakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, yakni membangun kamp militer yang komplit di bagian utara Lembah Jordan selama dua pekan belakangan ini.
Ia mengungkapkan bahwa Zionis Israel memberitahu warga Palestina untuk meninggalkan rumah-rumah mereka sebelum latihan militer itu dimulai. Namun banyak keluarga yang dievakuasi secara paksa dari rumah mereka, pada hari Ahad sebelumnya, tanpa pemberitahuan awal.
Dariyeh menjelaskan latihan militer tersebut mengakibatkan kerusakan parah terhadap hasil tani terutama gandum. Latihan militer tersebut juga menyebabkan area itu berubah menjadi zona militer tertutup. Tak hanya itu, para petani pun tidak diberi akses penuh menuju ladang mereka hingga latihan benar-benar selesai.
Tentara Zionis Israel kerapkali mengadakan latihan militer seperti itu, membiarkan warga Palestina terlantar begitu saja tanpa tempat tinggal, dan mengalami kerugian karena kerusakan hasil tanam dan rumah-rumah mereka.
"Penduduk setempat jadi tidak merasa aman sama sekali berada di ladang-ladang mereka sendiri," kata aktivis lainnya. (memo/ismed)