Islamedia - Presiden pertama Mesir yang terpilih secara demokratis, Mohamed Morsi, diputuskan bersalah atas tuduhan memerintahkan pembunuhan para demonstran di luar istana presiden Ittihadiya di Kairo pada tahun 2012. Lembaga pengadilan di bawah rezim kudeta, memvonisnya dengan hukuman 20 tahun penjara.
Vonis yang diputuskan pada Selasa (21/4) ini merupakan yang pertama ditimpakan kepada Morsi sejak kudeta dan pemenjaraan atasnya dilakukan junta militer pada pertengahan 2013. Sejak itu, ia dikenai fitnah bertubi-tubi dengan sejumlah tuntunan kriminal, yang dipandang oleh banyak pihak pro-demokrasi sebagai bermuatan politis.
Kendati ada total 11 orang tewas -- termasuk 8 orang pendukung Morsi -- dalam kekerasan pada tahun 2012 itu, namun pengadilan itu hanya membahas kematian seorang reporter dan dua orang demonstran anti-Morsi. Sedangkan fakta gugurnya demonstran pro demokrasi saat itu, diabaikan sama sekali.
Morsi dikudeta oleh junta militer pada Juli 2013, setelah memangku amanah selama satu tahun, menyusul adanya protes kaum sekuler liberal yang diperalat militer.
Semenjak kudeta atas Morsi terjadi, otoritas Mesir melancarkan serangkaian pembasmian membabibuta. Operasi pembasmian itu sebagian besarnya menargetkan para Islamis yang berjuang bersama Morsi. Tak pelak, operasi rezim kudeta itu mengakibatkan ratusan orang gugur dan ribuan orang dimasukkan ke dalam penjara. (memo/islamedia)
Vonis yang diputuskan pada Selasa (21/4) ini merupakan yang pertama ditimpakan kepada Morsi sejak kudeta dan pemenjaraan atasnya dilakukan junta militer pada pertengahan 2013. Sejak itu, ia dikenai fitnah bertubi-tubi dengan sejumlah tuntunan kriminal, yang dipandang oleh banyak pihak pro-demokrasi sebagai bermuatan politis.
Kendati ada total 11 orang tewas -- termasuk 8 orang pendukung Morsi -- dalam kekerasan pada tahun 2012 itu, namun pengadilan itu hanya membahas kematian seorang reporter dan dua orang demonstran anti-Morsi. Sedangkan fakta gugurnya demonstran pro demokrasi saat itu, diabaikan sama sekali.
Morsi dikudeta oleh junta militer pada Juli 2013, setelah memangku amanah selama satu tahun, menyusul adanya protes kaum sekuler liberal yang diperalat militer.
Semenjak kudeta atas Morsi terjadi, otoritas Mesir melancarkan serangkaian pembasmian membabibuta. Operasi pembasmian itu sebagian besarnya menargetkan para Islamis yang berjuang bersama Morsi. Tak pelak, operasi rezim kudeta itu mengakibatkan ratusan orang gugur dan ribuan orang dimasukkan ke dalam penjara. (memo/islamedia)