
Beberapa jam kemudian Royal Saudi Air Force melakukan beberapa serangan udara terhadap posisi Houthi di Yaman, menghancurkan sebagian besar sebuah pangkalan udara yang digunakan oleh milisi di Sanaa, “Sebagian besar pertahanan udara mereka,” demikian sumber Saudi mengatakan.
Duta Besar Arab Saudi untuk Washington Adel al-Jubeir mengatakan kepada wartawan di Washington, kerajaan Saudi telah melancarkan operasi militer yang melibatkan serangan udara di Yaman melawan syiah Houthi yang telah memperketat cengkeraman mereka di selatan kota Aden di mana presiden negara itu mengungsi.
Al-Jubeir mengatakan kepada wartawan bahwa koalisi 10 negara telah bergabung dalam kampanye militer dalam upaya “untuk melindungi dan membela pemerintah yang sah” dari Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi.
“Kami akan melakukan apa pun untuk melindungi pemerintah yang sah dari Yaman jatuh,” kata Jubeir.
Menteri Pertahanan Saudi Pangeran Mohammed bin Salman telah memperingatkan Ahmed Ali Abdullah Saleh, putra Yaman mantan Presiden Ali Abdullah Saleh, melawan menuju Aden.
Syiah Huthi telah bergabung kekuatan dengan loyalis mantan Presiden Saleh dalam serangan mereka untuk menguasai Yaman.
Menteri Luar Negeri Yaman Riad Yassine mengatakan kepada Al Arabiya News Channel bahwa operasi akan berlanjut sampai syiah Houthi menerima perundingan damai dan mundur pada semua kebijakan yang diambil sejak pendudukan mereka di ibukota Sanaa September lalu.
“Kami tidak mengakui apa yang terjadi setelah tanggal 21 September” kata Yassine Al Arabiya News, mengatakan operasi militer akan membantu Yaman selatan “mendapatkan kembali kepercayaan.”
Demonstrasi dilaporkan pecah di Hadramout dan Aden dukungan dosa Yaman dari serangan udara Saudi pada milisi Houthi.
Operasi militer datang tak lama setelah Teluk Arab negara, pembatasan Oman, mengumumkan bahwa mereka telah memutuskan untuk “mengusir Houthi agresi” di negara tetangga Yaman, menyusul permintaan dari negara Presiden Abedrabbo Mansour Hadi.
Dalam pernyataan bersama mereka Saudi Arabia, UAE, Bahrain, Qatar dan Kuwait mengatakan mereka “memutuskan untuk mengusir milisi Houthi, al-Qaeda dan ISIS [Negara Islam Irak dan Suriah] di negara ini.”
Perlu diketahui, semua suku Houthi adalah penganut Syiah Zaydis, tapi tidak semua Syiah Zaydis adalah suku Houthi.
Syiah Zaidi menguasai sebagian besar bagian utara Yaman lebih dari 1.000 tahun. Akan tetapi pada tahun 1962, kaum republik menjatuhkan kekuasaan Imam Zaidi , Mohammad al-Badr, dalam sebuah perang saudara di utara Yaman.
sumber : bersamadakwah.net
[islamedia/bersamadakwah/im]