Islamedia.co - Israel telah memanggil pulang dan
memberhentikan sementara tiga diplomatnya yang mengkritik PM Benjamin
Netanyahu dan Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman lewat jejaring
sosial Twitter.
Pemberhentian ketiga diplomat itu, karena
mengkritik perdana menteri dan menteri luar negeri Israel, dilakukan
menjelang pemilihan umum bulan Maret besok. Netanyahu dalam pemilu itu
akan mencalonkan diri kembali untuk tetap memegang kekuasaan
pemerintahan Zionis Israel. [hidayatullah/islamedia]
Menlu Israel Avigdor Lieberman hari Kamis
(5/2/2015) mengatakan bahwa kelakuan ketiga diplomat itu, termasuk Dubes
Israel untuk Swiss, “tidak dapat diterima.”
Kicauan di Twitter yang dipermasalahkan
tersebut, termasuk kutipan dari jurnalis Israel yang mengkritik
kunjungan Netanyahu belum lama ini ke Washington DC dan berbicara di
depan Kongres AS tentang program nuklir Iran.
Lawatan Netanyahu ke AS itu telah membuat
marah Presiden Barack Obama, dan Gedung Putih mengatakan pidato
Netanyahu di Kongres AS merupakan pelanggaran protokol diplomatik.
Undangan kepada Netanyahu tersebut dibuat
oleh John Boehner, jurubicara Partai Republik yang merupakan oposisi di
Kongres AS. Undangan itu dibuat tanpa berkoordinasi dengan pemerintah
Obama yang berasal dari Partai Demokrat.
Yigal Caspi, diplomat Israel di Swiss,
menuliskan pernyataan dari sejumlah jurnalis yang menuding Netanyahu
membahayakan hubungan dengan pemerintahan Obama yang saat ini sedang
goyah.
Caspi, yang sudah dipanggil pulang dan diberhentikan sementara, membekukan akunnya di Twitter kemarin.
Demikian pula dengan dua diplomat lainnya,
yaitu Assaf Moran dan Yaron Gamburg. Mereka masing-masing adalah
pejabat politik di Kedutaan Israel di India dan staf di Kementerian Luar
negeri Israel di kota Al-Quds (Yerusalem).
Menurut situs berita Israel NRG, Moran
lewat akunnya di Twitter menuding Netanyahu membenamkan diskusi apapun
tentang masalah-masalah sosial, sementara Gamburg di Twitter mengatakan,
“Apa yang terjadi pada hubungan kita dengan Amerika Serikat adalah
kegilaan.”
Caspi juga me-retweet pernyataan seorang jurnalis yang menyebut Lieberman bertindak sewenang-wenang.
Seorang jurubicara Kemenlu Israel
mengkonfirmasi bahwa pernyataan-pernyataan di Twitter itu asli dan para
diplomat yang bersangkutan telah dipanggil untuk mendapatkan sanksi
disipliner dan terbuka kemungkinan mereka akan dipecat.
Tidak satupun dari ketiga diplomat itu yang bisa dimintai komentarnya, lansir Aljazeera (5/2/2015).