
Bahkan Ulama Kanada, Syaikh Walid Abdul Hakim secara khusus menyatakan rasa hormatnya kepada negara jepang yang tidak mengirimkan perwakilannya dalam aksi Paris March, yang mengutuk serangan Charlie Hebdo dengan mengatasnamakan kebebasan berekspresi.
Melalui laman Facebook-nya, ia mengatakan, “Hormat untuk Jepang, yang memilih tidak mengirimkan perwakilannya dalam aksi Pawai Paris, dan tidak akan memproduksi ulang kartun (pelecehan Nabi Muhammad).”
Lebih lanjut Syeikh Walid menuliskan : "Meskipun Japang mencapai puncak teknologi, ekonomi, dan pendidikan, melebihi beberapa negara Barat, mereka masih sopan dan menghormati negara lain, sebuah contoh negara yang sama antara kata dan perbuatan. Kami mengutuk kekerasan, tapi tidak, kami tidak menyetujui inteoleransi dan kebencian atas nama kebebasan berbiacara!.[fimadani/islamedia.co]