
Ia pergi ke gereja namun Itupun sebatas perayaan hari besar saja. Decero lebih memilih bertemu dengan teman-temannya. "Saya tidak percaya Tuhan sama sekali. Tapi keyakinan ini gugur setelah saya bertemu seseorang," kata dia. Namun di satu titik, ia ingin menapaki hidup yang lebih baik.
Sejak saat itu, Decero mulai merasa perlu untuk mencari tahu siapa Tuhannya. Ia tidak percaya begitu saja dengan apa yang dikatakan temannya itu. Seketika pula, Decero menjadi sosok yang religius. Tidak lagi menyia-nyiakan waktunya.
Ia lalu mengikuti sekolah imam Katolik selama 10 bulan, tapi ketika dia sudah mulai tahap sekolah imam katolik, dia bertemu dengan seorang ulama. Ulama tersebut bertanya, kapan Yesus mengatakan dirinya Tuhan?,"
Mendengar pertanyaan tersebut Decero kaget bukan main. Ia tidak menyangka mendapat pertanyaan seperti itu."Sejak saat itu, saya banyak berpikir tentang apa yang dibicarakan. Saya mulai membaca Alquran dua kali berturut-turut. Saya mulai membaca hadist Rasulullah" kata dia.
Decero juga mulai menyelidiki bagaimana Muslim berdoa. Hingga setelah empat bulan di mulai yakin. Keyakinan itu coba ia tuangkan dalam niatan untuk mengunjungi masjid. Decero ingin menjadi Muslim.
"Ulama itu kemudian mengajari saya menjadi Muslim, dan Insya Allah menjadi Muslim yang kaffah," jelas pria kelahiran Philadelphia, Amerika Serikat ini. Setelah masuk islam namanya pun di ubah menjadi Salahuddin decero. Alhamdulillah. [islamedia]