Islamedia.co - Didepan 40 ribu warga Turki yang memenuhi gedung konvensi di kota
terbesar kedua di Jerman, Cologne, PM Erdogan menegaskan kembali prinsip
Turki atas eksistensi etnis Turki di Eropa.
"Jika kita
mendiskusikan Asimilasi, kita katakan Tidak. Kita tidak pernah membuat
Konsensi apapun atas bahasa, Agama dan Budaya kita. Selama beberapa
dekade, identitas, nilai dan keyakinan kita dihina."
Erdogan telah berulang kali menyuarakan seruan tersebut kepada para
pejabat Jerman sejak 2008, termasuk dalam konperensi pers bersama
Kanselir Angela Merkel, Erdogan kembali menegaskan bahwa politik
asimilasi adalah bentuk "Kejahatan atas Kemanusiaan."
Sebelum mengakhiri pidatonya, Erdogan melambaikan tanda Rabia kepada kerumunan massa yang hadir. Tanda empat jari ini diperkenalkan oleh gerakan Ikhwanul Muslimin pasca Kudeta militer yang menggulingkan presiden Mesir terpilih, Muhammad Mursi.
Acara dalam rangka memperingati ulang tahun ke-10 Persatuan Demokrat Turki Eropa ini diawali dengan pembacaan ayat suci Al Qur'an dan doa bersama atas 310 korban meninggal dalam ledakan tambang batubara di Soma. Selanjutnya dua ulama memimpin pembacaan doa dan salawat atas Nabi Muhammad SAW.[Islamedia/A.Dzakirin/YL]
Sebelum mengakhiri pidatonya, Erdogan melambaikan tanda Rabia kepada kerumunan massa yang hadir. Tanda empat jari ini diperkenalkan oleh gerakan Ikhwanul Muslimin pasca Kudeta militer yang menggulingkan presiden Mesir terpilih, Muhammad Mursi.
Acara dalam rangka memperingati ulang tahun ke-10 Persatuan Demokrat Turki Eropa ini diawali dengan pembacaan ayat suci Al Qur'an dan doa bersama atas 310 korban meninggal dalam ledakan tambang batubara di Soma. Selanjutnya dua ulama memimpin pembacaan doa dan salawat atas Nabi Muhammad SAW.[Islamedia/A.Dzakirin/YL]