Islamedia - Seiring penarikan duta besar Negara-negara
Teluk (Bahrain, Uni Emirat Arab dan Arab Saudi) dari Doha. Menurut sumber yang dekat
dengan pemerintah menegaskan bahwa Qatar tidak akan tunduk atas tekanan
negara-negara sejawatnya yang tergabung dalam Dewan Kerjasama Teluk (GCC).
Kendatipun menyatakan kekecewaan dan keterkejutan atas manuver ini, Qatar tetap akan mempertahankan perwakilannya dalam GCC dan berkomitmen dengan keamanan GCC.
“Qatar tidak akan mengubah kebijakan luar negerinya, tidak peduli apapun tekanan yang diberikan. Ini adalah masalah prinsipil yang kita akan tetap pegang, berapapun harganya,” kutip sumber tersebut.
Sumber tersebut juga menyatakan bahwa Qatar tidak akan menghentikan aktivitas para anggota Ikhwanul Muslimin di negerinya, termasuk Syaikh Yusuf Qaradhawi, ulama Ikhwan yang menjadi pengkritik tajam penguasa Saudi dan Uni Emirat Arab.
“Sejak Negara Qatar pertama didirikan, kami telah memutuskan menerima dengan tangan terbuka setiap orang yang mencari perlindungan di negeri kami. Sebesar apapun tekanan tidak akan membuat kami mengusir tamu-tamu kami. Adalah hak setiap negara berdaulat untuk memiliki kebijakan luar negerinya sendiri,” tandasnya.
Negara-negara Teluk pendukung junta militer Mesir menuduh Qatar gagal mematuhi persetujuan GCC karena telah mencampuri urusan domestik mereka. Arab Saudi dan Uni Emirat Arab mengecam dukungan Qatar atas Ikhwanul Muslimin, gerakan Islamis yang dipandang mengancam fondasi kekuasaan monarki mereka. Namun, TV Satelit Al Jazeera dan TV pemerintah secara menayangkan program bimbingan keagamaan bersama ulama popular, Syaikh Yusuf Qaradhawi.[Worldbulletin/Islamedia/A.Dzakirin]
Kendatipun menyatakan kekecewaan dan keterkejutan atas manuver ini, Qatar tetap akan mempertahankan perwakilannya dalam GCC dan berkomitmen dengan keamanan GCC.
“Qatar tidak akan mengubah kebijakan luar negerinya, tidak peduli apapun tekanan yang diberikan. Ini adalah masalah prinsipil yang kita akan tetap pegang, berapapun harganya,” kutip sumber tersebut.
Sumber tersebut juga menyatakan bahwa Qatar tidak akan menghentikan aktivitas para anggota Ikhwanul Muslimin di negerinya, termasuk Syaikh Yusuf Qaradhawi, ulama Ikhwan yang menjadi pengkritik tajam penguasa Saudi dan Uni Emirat Arab.
“Sejak Negara Qatar pertama didirikan, kami telah memutuskan menerima dengan tangan terbuka setiap orang yang mencari perlindungan di negeri kami. Sebesar apapun tekanan tidak akan membuat kami mengusir tamu-tamu kami. Adalah hak setiap negara berdaulat untuk memiliki kebijakan luar negerinya sendiri,” tandasnya.
Negara-negara Teluk pendukung junta militer Mesir menuduh Qatar gagal mematuhi persetujuan GCC karena telah mencampuri urusan domestik mereka. Arab Saudi dan Uni Emirat Arab mengecam dukungan Qatar atas Ikhwanul Muslimin, gerakan Islamis yang dipandang mengancam fondasi kekuasaan monarki mereka. Namun, TV Satelit Al Jazeera dan TV pemerintah secara menayangkan program bimbingan keagamaan bersama ulama popular, Syaikh Yusuf Qaradhawi.[Worldbulletin/Islamedia/A.Dzakirin]