Islamedia - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)
sempat menyatakan pihaknya menerima laporan adanya dugaan kampanye
terselubung yang dilakukan dua orang Menteri, yakni Menteri Kelautan dan
Perikanan Sharif Cicip Sutardjo dan Menteri Agama Suryadharma Ali.
Saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Suryadharma langsung membantah dirinya melakukan kampanye terselubung seperti yang dituduhkan Bawaslu. Ia justru menilai Bawaslu tidak mengerti perbedaan kampanye terbuka dan tertutup.
"Kadang Bawaslu enggak ngerti kampanye terbuka atau tertutup. Penafsiran Bawaslu belum tentu benar," tegas Suryadharma di kantor MUI, Kamis (20/3/2014).
Pria yang menjabat Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu juga membantah dirinya menggunakan fasilitas negara untuk kampanye.
"Saya tegas bilang enggak salah. Tidak benar saya gunakan fasilitas negara," cetusnya.
Adapun pada Rabu (19/3/2014) kemarin, Ketua Bawaslu, Muhammad, mengungkapkan adanya indikasi pelanggaran yang dilakukan dua orang Menteri tersebut saat berkampanye untuk partainya masing-masing.
“Ada beberapa indikasi pelanggaran. Tapi kami masih mengkajinya. Pak Cicip itu ada laporannya. Pak Suryadharma Ali juga sudah ada laporannya. Indikasi kampanye terselubung," ujar Muhammad.[tribun/Islamedia/YL]
Saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Suryadharma langsung membantah dirinya melakukan kampanye terselubung seperti yang dituduhkan Bawaslu. Ia justru menilai Bawaslu tidak mengerti perbedaan kampanye terbuka dan tertutup.
"Kadang Bawaslu enggak ngerti kampanye terbuka atau tertutup. Penafsiran Bawaslu belum tentu benar," tegas Suryadharma di kantor MUI, Kamis (20/3/2014).
Pria yang menjabat Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu juga membantah dirinya menggunakan fasilitas negara untuk kampanye.
"Saya tegas bilang enggak salah. Tidak benar saya gunakan fasilitas negara," cetusnya.
Adapun pada Rabu (19/3/2014) kemarin, Ketua Bawaslu, Muhammad, mengungkapkan adanya indikasi pelanggaran yang dilakukan dua orang Menteri tersebut saat berkampanye untuk partainya masing-masing.
“Ada beberapa indikasi pelanggaran. Tapi kami masih mengkajinya. Pak Cicip itu ada laporannya. Pak Suryadharma Ali juga sudah ada laporannya. Indikasi kampanye terselubung," ujar Muhammad.[tribun/Islamedia/YL]