Islamedia - Jamaah Muslim di Linz, bermaksud menyelenggarakan acara bermanfaat dengan kegiatan donor darah dari para anggotanya, namun bank darah di wilayah Austria itu menolak sumbangan darah dari mereka. Ketika Palang Merah Linz mengadakan aksi donor darah pun, mereka mendapat penolakan. Seperti yang dikemukakan seorang dokter wanita kepada Die Welt, orang-orang yang berasal dari berlatar belakang Muslim maupun berasal dari Turki dilarang dengan alasan medis bahwa jumlah infeksi Hepatitis-B meningkat.
Banyak media di Austria menyoroti masalah ini. Mereka menduga hal ini sebagai tindakan rasis. "Tidak ada lagi pendonor dari warga keturunan Turki dan Muslim," menurut laporan Jamaah Muslim Linz.
Jamaah di sana memandang penolakan ini sebagai tindakan diskriminasi atas dasar asal dan keturunan seseorang. Padahal, Muslim di Austria memang lahir dan dibesarkan di Austria. Mereka sudah percaya dan terikat dengan sistem kesehatan di sana. Oleh karena itu, anggapan yang dilontarkan dokter itu keliru.
Permohonan Maaf dari Palang Merah Austria
Michael Opriesnig, wakil sekretaris Palang Merah Austria, pun menulis pernyataan di halaman beranda situs Palang Merah Austria. "Saya menyesalkan hal yang membuat jengkel ini, yang muncul akibat penolakan Bank Darah Linz terhadap donor darah sukarela. Saya minta maaf kepada semua pihak yang perasaannya tersakiti karena ini." [welt/sry/islamedia]
@ssastuti