Ugi Suharto: Kita Harus Sabar dengan Umat Ini -->

Ugi Suharto: Kita Harus Sabar dengan Umat Ini

Admin
Kamis, 16 Januari 2014
Islamedia - Kondisi umat Muslim dunia saat ini memang sangat jauh dari ideal, bahkan jauh dari keadaannya di masa lampau ketika peradaban Islam mencapai puncak kejayaannya. Namun kita tidak boleh membayangkan usia peradaban layaknya usia manusia. Oleh karena itu, kita pun tak boleh berpikir bahwa permasalahan umat bisa terselesaikan dengan kerja keras selama beberapa tahun saja.


Itulah nasihat yang diberikan oleh Dr. Ugi Suharto, salah seorang pendiri Institute for the Study of Islamic Thought (INSISTS), dalam acara Tasyakuran 11 Tahun Perjalanan Dakwah INSISTS di Hotel Sofyan Betawi, Jakarta, pada hari Ahad, (12/1/2014) lalu. Kepada para aktivis INSISTS dan mitra-mitra dakwahnya, Dr. Ugi berpesan agar memelihara kesabaran dan tidak terjebak dalam ketergesa-gesaan.

“Bisa jadi, apa yang kita kerjakan sekarang ini hasilnya baru akan disemai jauh setelah kita semua meninggal. Tidak mengapa. Bagaimana pun, kita harus berkontribusi. Bahkan jika kita tahu besok akan kiamat, maka benih di tangan tetap harus ditanam,” pesan beliau kepada para peserta acara tasyakuran.

Untuk mengembalikan harkat dan martabat umat Islam, tidak bisa tidak, harus dengan menumbuhkan tradisi ilmu yang pernah ditegakkan oleh generasi terdahulu. Oleh karena itu, INSISTS berupaya semaksimal mungkin untuk berperan dalam dunia pendidikan dan pemikiran. Meski demikian, harus pula dipahami bahwa metode perjuangan yang seperti ini membutuhkan waktu yang cukup panjang.

“Kita ingin membela umat ini. Oleh karena itu, kita harus bersabar atas keadaannya. Tidak boleh menyesali keadaan dan mencaci umat sendiri. Tengoklah kesabaran para Nabi dalam berdakwah. Ingatlah dakwah Nabi Nuh as yang 950 tahun lamanya. Apa yang kita kerjakan saat ini belum ada apa-apanya, tapi insya Allah kita lakukan yang terbaik,” ungkap Ugi.

Buah dari kesabaran itu sebagian sudah bisa dirasakan kini. Jika dulu orang tidak tahu apa itu worldview, maka kini sudah banyak yang membahas worldview Islam. “Dulu, hampir tak ada yang membicarakan soal worldview selain INSISTS. Sekarang, istilah ini sudah jadi kosa kata yang dibicarakan oleh banyak orang di kalangan intelektual,” kata Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, pengelola Institut Studi Islam Darussalam (ISID) Gontor yang juga menjabat sebagai Direktur INSISTS.

Selama 11 tahun perjalanan dakwahnya, INSISTS telah berhasil mengkader banyak cendekiawan Muslim di sejumlah kota yang kini aktif menyuarakan Islamisasi ilmu pengetahuan. Selain mengadakan kajian-kajian, seminar-seminar dan diskusi rutin, INSISTS juga sudah menerbitkan sejumlah buku bertemakan pemikiran Islam.[AKM/Islamedia/YL]