Islamedia - Ada
kesamaan yang belakangan bakal diramalkan muncul, kesamaan antara komputer dan
bahasa arab dari segi penyerapannya oleh masyarakat.
Di
tahun 80 an, komputer sudah ada. Namun, pemilik komputer di rumah mereka, di
ruang tamu, di kamar tidur, tidak sebanyak sekarang. Seiring berjalannya waktu,
komputer dengan segala kecanggihannya yang semula banyak yang awam, semakin
hari semakin banyak yang akrab dengan komputer.
Berkembang
terus. Komputer mengalami penyederhanaan, baik dari sisi software maupun
hardwarenya. Layar yang semula
besar, semakin kesini semakin kecil. Yang tadinya layar itu berat dan lebar,
kini layar teknologi LED menyuguhkan tampilan yang tipis slim.
Semakin kesini, komputer sudah berbentuk
laptop, yang bisa dijinjing kemana-mna menemani perjalanan si empunya. Semakin
kesini, komputer yang tinggal layarnya saja, praktis teknologi terbaru tab
tak ada mouse fisik dan tak ada keyboard.
Dari
sisi pengguna, komputer di awal kemunculannya hanya dinikmati sebatas orang berpunya
dan berpendidikan, kalau tidak dibilang sarjana. Hari ini, komputer tidak hanya
untuk anak kampus, semua bisa memiliki dan semua bisa mengoperasikannya.
Semakin
sederhana bukan? Sunnatullah, kesederhaan teknologi, sebanding dengan
meningkatnya jumlah peminat dan pengguna komputer, laptop, dan tab.
Persis dengan
bahasa arab. Dulu, bahasa arab hanya diajarkan di pesantren dan di beberapa surau.
Meskipun pesantren saat itu jumlahnya sudah banyak, tapi hanya segelintir
pesantren besar yang menjadikan bahasa arab sebagai bahasa pengantar wajib
untuk seluruh masyarakat pesantren. Selainnya, pesantren tradisional yang
mengajarkan bahasa arab tanpa mewajibkan penggunaannya. Jadi, saat itu bahasa
arab lekat dengan pesantren. Muncul kesan, bahasa arab itu hanya dipelajari di
pesantren.
Semakin
kesini, peminat bahasa arab meningkat, seiring menjamurnya lembaga pendidikan
islam. Bahasa arab tidak lagi hanya
dinikmati di pesantren. Bermunculan lembaga bahasa arab, kurus, permintaan
prifat yang tinggi selain di sekolah-sekolah formal non pesantren seperti
sekolah-sekolah Islam Terpadu.
Luar
biasa....bahasa arab banyak yang mulai menjadi bahasa serapan para aktifis.
Dan, dinkmati secara luas oleh kalangan non ustadz. Pengusaha, ibu rumah
tangga, jamaah masjid, perumahan, perguruan tinggi teknologi, karyawan
perusahaan, majlis taklim, dan yang lainnya.
Pertanyaannya,
apakah bahasa arab seiring dengan banyaknya peminat, semakin disederhanakan? Ya.
Metode pembelajaran, sama dengan teknologi komputer. Mengalami penyederhanaan
terus hingga user friendly. Semakin kesini semakin cepat aksesnya.
Ada bahasa arab metode 15 jam. Ada 3 bulan. Ada 6 jam. Bahkan, ada yang
menyingkat pengajarannya hingga menjadi 4 saja. Empat apa? Empat jam? Bukan.
Empat mata? Bukan. Empat Langkah.
Anda
sendiri, penulis yakin bisa mengoperasikan komputer, laptop, maupun tab dan bisa
bahasa arab juga kan? Yang nyengir berarti pengen cepet bisa. Ya
Rabb, mudahkanlah. [Islamedia/Adf]