Islamedia - PM Palestina, Ismail Haniyah menegaskan
kekuatan aparat keamanan Palestina di Gaza, ditujukan untuk menghadapi
satu musuh, yaitu penjajah zionis, kekuatan ini sebagai penopang bangsa
Palestina dan telah dibuktikan di lapangan.
Hal ini disampaikan Haniyah dalam penutupan parade aparat keamanan di Gaza, Senin (13/1) di Gaza Barat, memperingati tahun ke 5 agresi Gaza dan gugurnya mantan Mendagri Said Shiyam.
Haniyah menyatakan, “Saat ini kita katakan, kekuatan ini ditujukan untuk melawan satu musuh, yaitu penjajah yang telah merampas negeri Palestina, sebab tidak ada satupun musuh di Palestina selain penjajah.” Kekuatan ini dibutuhkan dalam perjuangan yang akan mengembalikan bangunannya sebagai keamanan Palestina baik di Gaza maupun di Tepi Barat.
Disebutkannya, setelah 7 tahun mengalami blokade dan 5 tahun perang, telah lahir generasi baru kekuatan dan semangat ini untuk melanjutkan jalan perjuangan meraih kemerdekaan dan kedaulatan, serta membebaskan al-Quds dari tangan penjajah.
Haniyah menyatakan, Kemdagri dengan aparat keamanannya saat ini merupakan kekuatan milik bangsa Palestina yang akan menjadi penopang utama untuk membebaskan para tawanan, Al-Quds, Al-Aqsha dan para pengungsi Palestina, kekuatan ini merupakan pedang kebenaran yang akan menebas kepala penjajah.
Haniyah menyebutkan, kekuatan ini dibangun dengan keringat para pejuang, dan kemenangan bagi darah para syuhada yang mengalir dalam perang di Gaza, termasuk syahid Shiyam dan rekan-rekannya di kementerian dalam negeri yang menjadi sasaran serangan pertama dalam perang terdahulu.
Haniyah menjelaskan, ada 3 faktor konsistensi perjuangan selama rentang beberapa tahun ini di Gaza: manajemen bijaksana dari pemerintah di Gaza, kegigihan legendaries rakyat Palestina dan inovasi dan kreatifitas pejuang perlawanan. [PIP/Islamedia/YL]
Hal ini disampaikan Haniyah dalam penutupan parade aparat keamanan di Gaza, Senin (13/1) di Gaza Barat, memperingati tahun ke 5 agresi Gaza dan gugurnya mantan Mendagri Said Shiyam.
Haniyah menyatakan, “Saat ini kita katakan, kekuatan ini ditujukan untuk melawan satu musuh, yaitu penjajah yang telah merampas negeri Palestina, sebab tidak ada satupun musuh di Palestina selain penjajah.” Kekuatan ini dibutuhkan dalam perjuangan yang akan mengembalikan bangunannya sebagai keamanan Palestina baik di Gaza maupun di Tepi Barat.
Disebutkannya, setelah 7 tahun mengalami blokade dan 5 tahun perang, telah lahir generasi baru kekuatan dan semangat ini untuk melanjutkan jalan perjuangan meraih kemerdekaan dan kedaulatan, serta membebaskan al-Quds dari tangan penjajah.
Haniyah menyatakan, Kemdagri dengan aparat keamanannya saat ini merupakan kekuatan milik bangsa Palestina yang akan menjadi penopang utama untuk membebaskan para tawanan, Al-Quds, Al-Aqsha dan para pengungsi Palestina, kekuatan ini merupakan pedang kebenaran yang akan menebas kepala penjajah.
Haniyah menyebutkan, kekuatan ini dibangun dengan keringat para pejuang, dan kemenangan bagi darah para syuhada yang mengalir dalam perang di Gaza, termasuk syahid Shiyam dan rekan-rekannya di kementerian dalam negeri yang menjadi sasaran serangan pertama dalam perang terdahulu.
Haniyah menjelaskan, ada 3 faktor konsistensi perjuangan selama rentang beberapa tahun ini di Gaza: manajemen bijaksana dari pemerintah di Gaza, kegigihan legendaries rakyat Palestina dan inovasi dan kreatifitas pejuang perlawanan. [PIP/Islamedia/YL]