Militer Mobilisasi Lansia, Generasi Muda Mesir Tolak Referendum -->

Militer Mobilisasi Lansia, Generasi Muda Mesir Tolak Referendum

Minggu, 19 Januari 2014
Islamedia - Para generasi muda Mesir ternyata sangat melek politik dan sudah benar-benar tercerahkan. Semua kamera yg berhasil menangkap berjalannya referendum tidak satupun yang menemukan wajah-wajah muda yang ikut serta dalam pemungutan suara referendum Konstitusi Kudeta Tersebut.

Mayoritas Partisipan adalah Generasi  Lanjut Usia (Lansia) yang sebenarnya tidak faham benar apa yang sedang terjadi dinegaranya, dan sayangnya sebahagian dari generasi expired itu banyak pula yang bersorban

Pada dua hari pelaksanaan referendum, para generasi muda lebih senang "kongkow" di cafe-cafe atau berleha-leha di rumah saja, ketimbang ikut serta pada referendum konstitusi kudeta 2014.

Generasi Muda Mesir lebih senang menonton saja ketimbang ikutan referendum, karena yakin bahwa hasilnya sudah bisa ditebak. hasilkan akan sama saja, baik ikutan maupun tidak.

Antrian-antrian pendek yang terlihat di depan pos-pos pemungutan suara pada hari Selasa dan Rabu kemarin lusa adalah antrian kakek-nenek yang rata-rata berumur diatas 50 tahun.

Dalam beberapa wawancara yang dilakukan dilakukan oleh "Shorouknews" pada pemuda-pemudi kelahiran 80-90an, mereka nyata-nyata memboikot total Referendum dan menyatakan tidak peduli dengan referendum karena yakin tidak ada gunanya.

Asir 22 tahun, mengatakan: "hasilnya akan sama, baik kami ikut atau tidak hasilnya akan sama, karena suara akan dipalsukan dan dipermainkan. banyak warga yang tidak menyadari betul permainan kotor yang sedang berlangsung". Asir juga menambahkan: "para penyiar di televisi secara terang-terangan menyuruh warga untuk menyonteng yes". Asir juga melihat bahwa mayoritas yang ikut referendum berumur diatas 40an, dan orang-orang tua itu tidaklah dapat dikatakan mewakili kita.

Sedang gadis yang bernama "Aya" mengatakan: "saya memboikot referendum, karena dari awal saya tidak setuju dengan panitia yang (ditunjuk kudeta, red) untuk mengobok-ngobok Konstitusi 2012 hasil pilihan rakyat".

Sementara seorang pemuda bernama 'Amr yang juga memboikot referendum, mengatakan: "Mesir sekarang bukanlah sebuah negara, karena tidak ada undang-undang yang mengatur negeri ini". 'Amr juga melihat bahwa "partisipasi kaum tua pada referendum ini disebabkan oleh kecemburuan mereka dengan bintang-bintang baru dari kalangan muda yang akan menguasai gelanggang Mesir".

Sementara "Syaima" mengatakan: "mustahil orang-orang mau ikutan pada referendum yg sudah dipromosikan jauh-jauh hari dengan poster-poster raksasa bertuliskan YES KONSTITUSI!". Lagi pula, "bagaimana mungkin anda ikut serta pada referendum, sementara mereka menangkapi semua yang tidak setuju dengan referendum?". Tanya "Syaima". "Orang-orang tua yang ikut-ikutan referendum itu hanyalah orang-orang yang ingin mencari aman", lanjutnya. "Syaima" juga mengatakan bahwa yang membeking Konstitusi ini adalah Militer".

Sedangkan "Umar" menjelaskan bahwa dirinya tidak ikutan referendum, menurutnya: "banyak hal lain yang lebih penting untuk diperhatikan rakyat Mesir saat ini ketimbang Konsntitusi, seperti hak-hak rakyat yang dirampas dan kebebasan yang dikekang.

Berikut fakta-fakta bahwa Pemerintah Kudeta Mesir  memobilisasi para Lansia untuk ikut referendum, sementara kalangan muda tidak nampak.









(Rs)