Islamedia - Hmm..kita sedang membahas
membaca Quran yakni tatkala mushaf tergenggam jemari, menyeksamai ayat
demi ayatnya. Atau paling tidak diluar kewajiban yang memang menuntut kita
untuk membaca Quran. Karena ada temen yang ngeles menjawab ketika
ditanya.
"Beneran ?", kagum saya dalam hati.
Sebagian kita saking sibuknya, sama sekali tak sempat membaca quran, barang hanya 1 atau 2 lembar yg tidak lebih lama dari menghisap 1 puntung rokok.(Merokok Membunuhmu)
"Tapi kan repot kalo kemana-mana bawa mushaf"
"Malu ahh, masa dalem angkot baca quran. Ntar dikira sok alim."
Ayolah...jangan mencari-cari alasan. Sebagian kawan-kawan kita yang lain, disela-sela kesibukannya bahkan merutinkan ODOJ. One Day One Juz. Tidakkah kita -saya khususnya- malu ??
"Aku gak ada waktu. Aktifitasku padaaaaaaat"
Oke, sekarang jawab dgn jujur.
Facebukan, update status, sempat ?
Sempat twitteran ?
Whatsapan ?
Main game ?
Hayoo jawab yg jujur !
Kalo buat begituan kita sempat (sempat2in). Berjam2 bahkan. Masa buat baca quran enggak. Come on !
Sungguh, sesiapa yang tak ada ingatannya sesuatu pun daripada ayat al-Quran seperti laksana rumah yang roboh.
Fauzan.
"Aku tiap hari baca quran koq. Gak pernah absen. Gak pernah walau cuma sehari"
"Iya, pas shalat. Kan kalo shalat baca quran juga" :(
"Yaelah...gak mungkin lah, shalat baca komik, hadeeh"
Nah kembali ke smartphone (kalo kembali ke laptop, ntar dikira 4 mata).
Sebagian kita saking sibuknya, sama sekali tak sempat membaca quran, barang hanya 1 atau 2 lembar yg tidak lebih lama dari menghisap 1 puntung rokok.(Merokok Membunuhmu)
Duhai, alangkah sering kita
menunda-nunda untuk berkebajikan. Jika mau jujur, alangkah banyak waktu yang
terbuang percuma.
Benar, rutinitas kita nan padat telah menyita sebagian
besar waktu yang kita miliki. Tapi, bukankah disela-sela itu ada kesempatan
dan waktu yg tersia2kan. Jujurlah..
Tak perlu lama, luangkan
beberapa menit waktu kita; selepas shalat, sebelum break, atau ketika
menunggu istri menyiapkan hidangan -ups!-, saat menidurkan buah hati,
atau ketika sampai di kantor, selepas dhuha, atau sebelum tidur, atau
bahkan saat naik angkot.
Genggam mushafmu ! Lirih dan
baguskan suaramu ! Tadabburi ! Rasakan kelezatannya yg memberikan
ketentraman pada hati. Syukur2 jika antum sempatkan untuk menelisik
arti, makna serta kandungannya.
"Tapi, aku susah baca Quran. Patah-patah. Antara س dgn ث aja ketuker ?"
Bukankah Nabi
ShallaLlahu-'alaihi-wasallam katakan “Orang yang membaca al-Quran dan
susah untuk menyebut nan membaca ayatnya ia mendapat dua pahala !"
Subhanallah..
Subhanallah..
Lha, kan antum bisa install di hp !
Akhi.. orang merokok dalam
angkot, yang jelas-jelas menggangu, meracuni, asap nya kemana-mana, puntungnya
dibuang sembarangan aja gak malu !!
Bahkan salah seorang guru
saya yang pernah menetap di mesir bercerita, orang-orang yang membaca quran
tatkala di tempat-tempat umum; bis, restoran, kereta, adalah pemandangan yang
biasa. Bahkan sebagian mereka menggunakan mushaf yang relatif gede.
"aku gak naik angkot. Aku naik motor. Gak mungkin kan baca quran sambil naik motor ?"
Siapa bilang ? Bukankah antum bisa muroja'ah hafalan surat pendek.
Daripada siul-siul sambil bengong melamun. Bisa juga sambil dengerin
murottal dari headset.Ayolah...jangan mencari-cari alasan. Sebagian kawan-kawan kita yang lain, disela-sela kesibukannya bahkan merutinkan ODOJ. One Day One Juz. Tidakkah kita -saya khususnya- malu ??
"Aku gak ada waktu. Aktifitasku padaaaaaaat"
Oke, sekarang jawab dgn jujur.
Facebukan, update status, sempat ?
Sempat twitteran ?
Whatsapan ?
Main game ?
Hayoo jawab yg jujur !
Kalo buat begituan kita sempat (sempat2in). Berjam2 bahkan. Masa buat baca quran enggak. Come on !
Sungguh, sesiapa yang tak ada ingatannya sesuatu pun daripada ayat al-Quran seperti laksana rumah yang roboh.
Tercenung kita mengingat
sabda Nabi, “Sesiapa yang membaca satu huruf daripada al-Quran maka
baginya satu kebaikan, satu kebaikan menyamai dengan sepuluh pahala, aku
tidak bermaksud : Alif , Lam , Mim ialah satu huruf, tetapi Alif satu
huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf”.
Akhi, hati kita ini mudah
berkarat. Selayak besi yang dikaratkan oleh air. Dan diantara cara untuk
menjadikan hati bersinar semula, kata Nabi ShallaLlahu-'alaihi-wasallam,
"Dengan banyak membaca al-Quran dan mengingati mati”
Sahabatmu,
Fauzan.
Bumi Allah, 13-03-1435