Islamedia - Yakinilah
bahwa Allah Swt Pencipta, Pemilik, Penguasa Alam semesta dan segala-galanya ini
adalah Ahad, Satu “Tunggal”, dan tanpa sekutu. Dan Cintailah Allah melebihi
dari apapun dan siapapun lalu Kasih sayangilah sesamamu karena Allah, sebagaimana
Allah telah Mengasih Sayangimu! “Inilah Jalan Yang Lurus Itu”! Jalannya
Orang-orang yang Allah telah diberi nikmat sebelum kita yaitu Para Nabi,
Orang-orang Benar dan Jujur, Para Pejuang Agama yang Ikhlas, Para pelaku
Kebajikan karna Allah lalu ikutilah Akhlak dan Cara-cara ibadah Nabi Muhammad
Saw dengan Ikhlas dan Khusyuk”Sungguh2”. Inilah Yang dikehendaki Allah Swt
didalam Al Qur’an!
Kenapa
harus meyakini Allah itu Ahad, Tunggal? Sebab perbedaan Agama sama sekali
tidak bisa membuktikan bahwa berbeda pula Pencipta, Pemelihara dan Yang
Berkuasa atas manusia dan semua mahkluk yang ada dialam semesta ini . Dan
setiap pelopor agama yang benar pasti mengajak dan mengajar
pengikutnya untuk mengenal, mendekatkan diri dan bersyukur kepada
Pencipta yang Tunggal itu tanpa perantara! Sebab terputusnya hubungan manusia
dengan Penciptanya menyebabkan manusia akan lebih cenderung mengikuti nafsunya
sendiri atau nafsu orang lain. Yang akhirnya mereka saling berharap dan
menyembah kepada sesama makhluk.
Jika kita mensekutukanNYA dengan makhluk pasti kita akan lebih mencintai makhluk dan membenci lalu melupakan dan tidak MemuliakanNYA dengan sebenarnya.
Ketahuilah Inilah yang menjadi penyebab awal terjadinya berbagai macam ragam kerusakan dimuka bumi ini dan penyebab pertumpahan darah yang tidak manusiawi dan penyebab hilangnya harmonisasi antar sesama manusia, mahkhluk dan alam sejak awal kemanusiaan . Mustahil dan Dusta jika ada yang mengatakan Kuasa mendamaikan dan mensejahterakan apa yang ada dimuka bumi selain mengajak kembali manusia-manusia itu kepada Penciptanya sesuai fitrahnya!
Jika kita mensekutukanNYA dengan makhluk pasti kita akan lebih mencintai makhluk dan membenci lalu melupakan dan tidak MemuliakanNYA dengan sebenarnya.
Ketahuilah Inilah yang menjadi penyebab awal terjadinya berbagai macam ragam kerusakan dimuka bumi ini dan penyebab pertumpahan darah yang tidak manusiawi dan penyebab hilangnya harmonisasi antar sesama manusia, mahkhluk dan alam sejak awal kemanusiaan . Mustahil dan Dusta jika ada yang mengatakan Kuasa mendamaikan dan mensejahterakan apa yang ada dimuka bumi selain mengajak kembali manusia-manusia itu kepada Penciptanya sesuai fitrahnya!
Sedikit
untuk dipikirkan dan dipahami bahwa “Firman (Sabda, Perkataan, Perintah)) itu
berasal dari Allah tetapi Firman bukanlah berarti Allah dan Allah juga
Bukan Firman” Tetapi Allah menciptakan Langit, Bumi maupun benih calon
jasad Isa as didalam rahim ibunya cukup hanya dengan FirmanNYA (Perkataan,
Sabda) saja, maka terwujudlah apa Yang DikehendakiNYA dan Nggak perlu repot-repot!
Dengan demikian Langit, Bumi atau Isa As bukanlah anak Allah sebab diciptakan
langsung dengan FirmanNYA, Sebagaimana Allah juga pernah menciptakan jasad Adam
as dan setelah sempurna kejadiannya lalu Allah meniupkan ruh-NYA kedalam jasad
Adam, dan ini juga menunjukkan bahwa adam juga bukanlah Allah, meskipun ruh itu
berasal dari Allah, sebagaimana juga dengan manusia turunan Adam dan Hawa! Maka
mereka yang berasal dari Allah maka akan kembali kepada Allah, sedangkan jasad
berasal dari bumi akan kembali kebumi! Jika ruh maunya kembali kebumi
disebabkan dalam hidupnya cinta sangat kepada bumi, maka akan
terkurunglah mereka didalam kubur2 itu!
Selanjutnya
Kenapa kita harus mencintai Allah dengan sedemikian rupa melebihi apapun atau
siapapun? Sebab, lihatlah semua yang pernah kita miliki dan cintai, dimanakah
mereka ? dan yang sekarang kita cintai pasti juga akan meninggalkan kita atau
kita yang pasti akan meninggalkannya, bahkan jasad kita sendiri yang
selama ini kita anggap milik kita , suka ataupun tidak suka!
Tetapi jika kita mencintai Allah Swt, maka kita telah menambatkan cinta kita pada satu zat yang kekal, yang pengasih lagi penyayang, yang mana kita sesungguhnya tidak pernah berpisah denganNYA dan justru kita akan pergi meninggalkan dunia ini untuk menemuiNYA dan tinggal dalam naungan kasih sayangNYA yang abadi.
Jika DIA membalas cinta kita dan mengasih sayangi kita, bukan hal yang sulit bagi Allah Swt itu untuk mengembalikan apa yang pernah kita miliki dan senangi atau sayangi didunia ini, “ Inilah Air Kehidupan Kekal itu! “ sebagai tujuan akhir perjalanan dari setiap orang yang mencari dan mengamalkan Kebenaran! “Patama Dharma”
Tetapi jika kita mencintai Allah Swt, maka kita telah menambatkan cinta kita pada satu zat yang kekal, yang pengasih lagi penyayang, yang mana kita sesungguhnya tidak pernah berpisah denganNYA dan justru kita akan pergi meninggalkan dunia ini untuk menemuiNYA dan tinggal dalam naungan kasih sayangNYA yang abadi.
Jika DIA membalas cinta kita dan mengasih sayangi kita, bukan hal yang sulit bagi Allah Swt itu untuk mengembalikan apa yang pernah kita miliki dan senangi atau sayangi didunia ini, “ Inilah Air Kehidupan Kekal itu! “ sebagai tujuan akhir perjalanan dari setiap orang yang mencari dan mengamalkan Kebenaran! “Patama Dharma”
Dan apa pendapat dan bagaimana keadaan kita, jika kita kelak menemuiNYA dalam
keadaan membenci, memusuhi dan sombong kepadaNYA? Atau siapa yang kuasa
memberikan tubuh-tubuh yang baru bagi seluruh manusia setelah tubuh-tubuh yang lama
itu telah menjadi tanah atau abu?
Yah,
harus kita akui babak belurnya kehidupan manusia sejak dahulu kala disebabkan
tipis bahkan hilang kasih “amal shaleh” di jiwa-jiwa manusia, dimana hilang kasih pasti disitu akan timbul serakah dan dengki sebagai sifat awal dari
berbagai kejahatan di muka bumi ini, maka Kasihilah sesamamu sebagaimana
kamu ingin dikasihi.
Inilah pendapat yang umum tetapi perlu saudara ingat Iman tidak bisa dipisah atau disamakan dengan kasih sebab bagaimana kita bisa mengasihi sesama jika sebelumnya kita tidak terlebih dahulu diKasih sama Allah Swt.
Contoh konkrit jikalau Allah Swt itu tidak memberikan jantung kita berdenyut lagi, apa yang bisa kita “kasih” kepada sesama? Sebab itulah mengasihi sesama dengan menghilangkan “Sumber Utama” yang menyebabkan “ada” yang untuk dikasih, itu dihilangkan atau dikaburkan maka dengan demikian kita akan menjadi orang-orang yang tidak mengenal dan bersyukur kepada Allah Yang Suci dan Tinggi itu sebagai Penyebab Awal segala sesuatunya Dan kita akan menjadi sombong dan menganggap bahwa kita bisa karena usaha kita, karena kehebatan kita dan lain lain, lalu lupa dirilah kita, sebab kita telah melupakan Pencipta kita!
Inilah pendapat yang umum tetapi perlu saudara ingat Iman tidak bisa dipisah atau disamakan dengan kasih sebab bagaimana kita bisa mengasihi sesama jika sebelumnya kita tidak terlebih dahulu diKasih sama Allah Swt.
Contoh konkrit jikalau Allah Swt itu tidak memberikan jantung kita berdenyut lagi, apa yang bisa kita “kasih” kepada sesama? Sebab itulah mengasihi sesama dengan menghilangkan “Sumber Utama” yang menyebabkan “ada” yang untuk dikasih, itu dihilangkan atau dikaburkan maka dengan demikian kita akan menjadi orang-orang yang tidak mengenal dan bersyukur kepada Allah Yang Suci dan Tinggi itu sebagai Penyebab Awal segala sesuatunya Dan kita akan menjadi sombong dan menganggap bahwa kita bisa karena usaha kita, karena kehebatan kita dan lain lain, lalu lupa dirilah kita, sebab kita telah melupakan Pencipta kita!
Dan
selanjutnya jika juga harus memahami bahwa Kasih itu jika tidak
disertai Sayang maka kasih itu cenderung bersifat pamrih dan tidak ikhlas,
bahkan tak jarang mengharap balik lebih, maka dan atau kasih tanpa sayang
akan berakibat kebabalasan , Bukankah dalam sayang itu juga terkandung “penjagaan”
agar manusia tidak melampaui batas?"
Maka Kasih sayangilah sesamamu karna Allah! Sebagaimana Allah Swt telah Mengasih Sayangimu!
Contoh : matahari itu siapakah yang menciptakan? Jasad dan Otak kita agar bisa berpikir, hati untuk memahami, perasaan untuk bisa merasakan. Dan Bibit yang kita tanam untuk makanan itu siapakah yang menciptakan dan menumbuhkannya? udara yang kita hirup, air yang kita minum, binatang yang kita makan, ibu/bapa, istri/suami, anak-anak, dan jika kita disuruh menghitung niscaya kita pasti tidak mampu, dan milik siapakah semua itu?
Allah itu Pengasih lagi Penyayang dan sebab Kasih Sayangnyalah kita semua ada, atau taukah kita dimana keberadaan kita ketika kita dalam keadaan tidur nyenyak atau pingsan ”tidak sadar” ? bukan keberadaan kita dimuka bumi ini tidak kuasa terus menerus mengatur dan menjaga yang kita anggap milik atau dalam kekuasan kita tanpa tidur “Off” atau mati? lagi pula Allah Swt itu pulalah yang telah menyediakan berbagai fasilitas untuk mendukung baik kehidupan kita sekarang didunia ini dan setelah kita meninggalkan dunia ini , atau kepada siapakah kita akan kembali setelah mati nanti?
Maka Kasih sayangilah sesamamu karna Allah! Sebagaimana Allah Swt telah Mengasih Sayangimu!
Contoh : matahari itu siapakah yang menciptakan? Jasad dan Otak kita agar bisa berpikir, hati untuk memahami, perasaan untuk bisa merasakan. Dan Bibit yang kita tanam untuk makanan itu siapakah yang menciptakan dan menumbuhkannya? udara yang kita hirup, air yang kita minum, binatang yang kita makan, ibu/bapa, istri/suami, anak-anak, dan jika kita disuruh menghitung niscaya kita pasti tidak mampu, dan milik siapakah semua itu?
Allah itu Pengasih lagi Penyayang dan sebab Kasih Sayangnyalah kita semua ada, atau taukah kita dimana keberadaan kita ketika kita dalam keadaan tidur nyenyak atau pingsan ”tidak sadar” ? bukan keberadaan kita dimuka bumi ini tidak kuasa terus menerus mengatur dan menjaga yang kita anggap milik atau dalam kekuasan kita tanpa tidur “Off” atau mati? lagi pula Allah Swt itu pulalah yang telah menyediakan berbagai fasilitas untuk mendukung baik kehidupan kita sekarang didunia ini dan setelah kita meninggalkan dunia ini , atau kepada siapakah kita akan kembali setelah mati nanti?
Sedang
iblis itu serakah dan pendengki kepada turunan Adam dan seluruh ajarannya
berawal dari serakah,dengki,dendam! Dan seluruh kejahatan dimuka bumi ini
berawal dari serakah dan dengki! Dan pengikut-pengikut iblis ini akan
kembali kepada iblis itu sebagai piaraannya atau anak-anaknya untuk bersama-sama
keneraka, sebab untuk merekalah neraka itu diciptakan oleh Allah Swt
sebagai Keadilan dariNYA, sebagai tempat pembalasan yang setimpal dari
keingkaran dan perbuatan-perbuatan jahat mereka. Jika tidak demikian untuk apakah
Neraka itu diciptakan? Atau suruhlah mereka untuk tetap hidup dimuka bumi
ini dan jangan mati jika memang mereka kuasa .
Jika bisa mereka hidup selama-lamanya dimuka bumi berarti berita ini hanya rekayasa saja. Namun bagi orang-orang yang sadar, bertaubat lalu mengadakan perbaikan dan kebajikan, yakinlah pasti mereka akan menemui sesungguhnya Allah itu Penerima taubat, Pengasih lagi Penyayang kepada hamba-hambaNYA.
Jika bisa mereka hidup selama-lamanya dimuka bumi berarti berita ini hanya rekayasa saja. Namun bagi orang-orang yang sadar, bertaubat lalu mengadakan perbaikan dan kebajikan, yakinlah pasti mereka akan menemui sesungguhnya Allah itu Penerima taubat, Pengasih lagi Penyayang kepada hamba-hambaNYA.
Lalu,
Kenapa harus mengikuti Akhlak dan cara-cara ibadah yang diajarkan nabi Muhammad
saw? Sebab Akhlak beliau itu adalah Benar dan jujur, amanah, tanggung jawab,
menyampaikan, dan cerdas ! lagipula seluruh ibadah yang diajarkannya adalah
cara paling efektif, suci, langsung , dekat dan bebas dari perantara atau
pengaruh pihak ketiga, Sebab siapakah manusia yang tidak ingin kenal dan
dekat dan dapat berhubungan langsung dengan Penciptanya? Yang sebenarnya selama
ini hanya DIA lah Satu-satunya yang Kuasa untuk setiap saat melihat,
mendengar dan mengabulkan setiap doa semua ciptaanNYA yang kita tidak akan
pernah sanggup menghitung jumlah mahklukNYA.
Lalu
Kenapa harus bersyahadat asyhaduan Laa illaha illallah wa asyahduanna
muhammadur rasullulullah = Aku Menjadi saksi Tidak ada Yang Kuasa Selain
Allah dan menjadi saksi Muhammad adalah utusan Allah? Ini adalah Keimanan yang
benar yang mengakui hanya Allah Swt lah“Pencipta, Pemilik dan Penguasa”
Alam semesta dan segala-galanya ini tanpa sekutu” dan Muhammad Saw hanyalah
seorang manusia dan hamba Allah yang diutus oleh Allah Swt.
Lalu
kenapa pula harus bershalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya? Sebab agar
pengikutnya jangan sekali-kali meminta dan berharap kepada Nabi Muhammad dan
keluarganya, sebagaimana yang terjadi kepada agama-agama sebelumnya mereka meminta
pertolongan kepada Nabi-nabi, orang-orang yang dianggap suci atau memiliki kelebihan
yang akhirnya tak jarang menyembah mereka! Shalawat ini hanyalah proteksi bagi
pengikutnya, agar sejarah kebodohan manusia yang menyembah dan berharap kepada
manusia lain, makhluk-makhluk atau benda-benda mati, tidak terulang-ulang! Demi Kemulian
manusia itu sendiri yaitu hanya Menyembah dan berharap kepada Pencipta ,Pemilik
dan Yang Berkuasa atas jiwa raga manusia itu sendiri dan makhluk seluruhnya.
Akhirnya
segala urusan kembali kepada Allah sebab Hanya Allah lah Yang Paling mengetahui
dan Yang menentukan segala-galanya. Sedangkan aku tidak mengetahui kecuali apa
yang diberitahukanNYA kepadaku sesuai kemampuanku!
Pikirkanlah,
Renungkanlah, bacaan ini dengan tanpa diiringi oleh rasa kebencian, dendam,
serakah ataupun dengki!
Muhammad Dharmawan
Banda Aceh