Cahaya Cinta Kasih -->

Cahaya Cinta Kasih

Admin
Selasa, 03 Desember 2013
Islamedia - Yakinilah bahwa Allah Swt Pencipta, Pemilik, Penguasa Alam semesta dan segala-galanya ini adalah Ahad, Satu “Tunggal”, dan tanpa sekutu. Dan Cintailah Allah melebihi dari apapun dan siapapun lalu Kasih sayangilah sesamamu karena Allah,  sebagaimana Allah telah Mengasih Sayangimu! “Inilah Jalan Yang Lurus Itu”!  Jalannya Orang-orang yang Allah telah diberi nikmat sebelum kita yaitu Para Nabi, Orang-orang Benar dan Jujur, Para Pejuang Agama yang Ikhlas, Para pelaku Kebajikan karna Allah lalu ikutilah Akhlak dan Cara-cara ibadah Nabi Muhammad Saw dengan Ikhlas dan Khusyuk”Sungguh2”. Inilah Yang dikehendaki Allah Swt didalam Al Qur’an!

Kenapa harus meyakini Allah itu Ahad, Tunggal?  Sebab perbedaan Agama sama sekali tidak bisa membuktikan bahwa berbeda pula Pencipta, Pemelihara dan Yang Berkuasa atas manusia dan semua mahkluk yang ada dialam semesta ini . Dan setiap pelopor agama yang benar pasti mengajak dan mengajar  pengikutnya  untuk mengenal, mendekatkan diri dan bersyukur kepada Pencipta yang Tunggal itu tanpa perantara! Sebab terputusnya hubungan manusia dengan Penciptanya menyebabkan manusia akan lebih cenderung mengikuti nafsunya sendiri atau nafsu orang lain. Yang akhirnya mereka saling berharap dan  menyembah kepada sesama  makhluk. 

Jika kita mensekutukanNYA dengan makhluk pasti kita akan lebih mencintai makhluk dan membenci lalu melupakan dan tidak MemuliakanNYA dengan sebenarnya.

Ketahuilah Inilah yang menjadi penyebab awal terjadinya berbagai macam ragam kerusakan dimuka bumi ini dan penyebab pertumpahan darah yang tidak manusiawi dan penyebab hilangnya harmonisasi antar sesama manusia, mahkhluk dan alam sejak awal kemanusiaan . Mustahil dan Dusta jika ada yang mengatakan Kuasa mendamaikan dan mensejahterakan apa yang ada dimuka bumi selain mengajak kembali manusia-manusia itu kepada Penciptanya sesuai fitrahnya!

Sedikit untuk dipikirkan dan dipahami bahwa “Firman (Sabda, Perkataan, Perintah)) itu berasal dari Allah tetapi Firman bukanlah berarti  Allah dan Allah juga Bukan Firman”  Tetapi Allah menciptakan Langit, Bumi maupun benih calon jasad Isa as didalam rahim ibunya cukup hanya dengan FirmanNYA (Perkataan, Sabda) saja, maka terwujudlah apa Yang DikehendakiNYA dan Nggak perlu repot-repot! Dengan demikian Langit, Bumi atau Isa As bukanlah anak Allah sebab diciptakan langsung dengan FirmanNYA, Sebagaimana Allah juga pernah menciptakan jasad Adam as dan setelah sempurna kejadiannya lalu Allah meniupkan ruh-NYA kedalam jasad Adam, dan ini juga menunjukkan bahwa adam juga bukanlah Allah, meskipun ruh itu berasal dari Allah, sebagaimana juga dengan manusia turunan Adam dan Hawa! Maka mereka yang berasal dari Allah maka akan kembali kepada Allah, sedangkan jasad berasal dari bumi akan kembali kebumi! Jika ruh maunya kembali kebumi disebabkan dalam hidupnya cinta sangat kepada bumi,  maka akan terkurunglah mereka  didalam kubur2 itu!

Selanjutnya Kenapa kita harus mencintai Allah dengan sedemikian rupa melebihi apapun atau siapapun? Sebab, lihatlah semua yang pernah kita miliki dan cintai, dimanakah mereka ? dan yang sekarang kita cintai pasti juga akan meninggalkan kita atau kita yang pasti akan  meninggalkannya, bahkan jasad kita sendiri yang selama ini kita anggap milik kita , suka ataupun tidak suka!  

Tetapi jika kita mencintai Allah Swt,  maka kita telah menambatkan cinta kita pada satu zat yang kekal,  yang pengasih lagi penyayang, yang mana kita sesungguhnya  tidak pernah berpisah denganNYA dan justru kita akan pergi meninggalkan dunia ini untuk menemuiNYA dan tinggal   dalam naungan kasih sayangNYA yang abadi. 

Jika DIA membalas cinta kita dan mengasih sayangi kita,  bukan hal yang sulit  bagi Allah Swt itu untuk mengembalikan apa yang pernah kita miliki dan senangi atau sayangi didunia ini,   “ Inilah Air Kehidupan Kekal itu! “ sebagai tujuan akhir perjalanan dari setiap orang yang mencari dan mengamalkan Kebenaran! “Patama Dharma”

Dan apa pendapat dan bagaimana keadaan kita, jika kita kelak menemuiNYA dalam keadaan membenci, memusuhi dan sombong kepadaNYA? Atau siapa yang kuasa memberikan tubuh-tubuh yang baru bagi seluruh manusia setelah tubuh-tubuh yang lama itu telah menjadi tanah atau abu? 

Yah,  harus kita akui babak belurnya kehidupan manusia sejak dahulu kala disebabkan tipis bahkan hilang kasih “amal shaleh” di jiwa-jiwa manusia, dimana hilang kasih pasti disitu akan timbul serakah dan dengki sebagai sifat awal dari berbagai kejahatan di muka bumi ini,  maka Kasihilah sesamamu sebagaimana kamu ingin dikasihi. 

Inilah pendapat yang umum tetapi perlu saudara ingat Iman tidak bisa dipisah atau disamakan dengan kasih  sebab bagaimana kita bisa mengasihi sesama jika sebelumnya kita tidak terlebih dahulu   diKasih sama Allah Swt. 

Contoh konkrit jikalau  Allah Swt itu tidak memberikan jantung kita berdenyut lagi, apa yang bisa kita “kasih”  kepada sesama? Sebab itulah mengasihi sesama dengan menghilangkan “Sumber Utama”   yang menyebabkan “ada” yang untuk dikasih, itu  dihilangkan atau dikaburkan maka dengan demikian kita akan menjadi orang-orang yang tidak mengenal dan bersyukur kepada Allah Yang Suci dan Tinggi itu sebagai Penyebab Awal segala sesuatunya  Dan kita akan menjadi sombong dan menganggap bahwa kita bisa karena usaha kita, karena kehebatan kita dan lain lain, lalu lupa dirilah kita, sebab kita telah melupakan Pencipta kita! 

Dan selanjutnya  jika juga harus memahami bahwa  Kasih itu jika tidak disertai Sayang maka kasih itu cenderung bersifat pamrih dan tidak ikhlas, bahkan tak jarang mengharap balik lebih, maka  dan atau kasih tanpa sayang akan berakibat kebabalasan , Bukankah dalam sayang itu juga terkandung “penjagaan” agar manusia tidak melampaui batas?" 

Maka Kasih sayangilah  sesamamu karna Allah! Sebagaimana Allah Swt telah Mengasih Sayangimu! 

Contoh : matahari itu siapakah yang menciptakan? Jasad dan Otak kita agar bisa berpikir, hati untuk memahami, perasaan untuk bisa merasakan. Dan Bibit yang kita tanam untuk makanan itu siapakah yang menciptakan dan menumbuhkannya? udara yang kita hirup, air yang kita minum, binatang yang kita makan, ibu/bapa, istri/suami, anak-anak, dan jika kita disuruh menghitung niscaya kita pasti tidak mampu, dan  milik siapakah semua itu? 

Allah itu Pengasih lagi Penyayang dan sebab Kasih Sayangnyalah kita semua ada,  atau taukah kita dimana keberadaan kita ketika kita dalam keadaan tidur nyenyak atau pingsan ”tidak sadar” ? bukan keberadaan kita dimuka bumi ini tidak kuasa terus menerus mengatur dan menjaga yang kita anggap milik atau dalam kekuasan kita tanpa  tidur “Off” atau mati?  lagi pula  Allah Swt itu pulalah  yang telah menyediakan berbagai fasilitas untuk mendukung baik kehidupan kita sekarang didunia ini dan setelah kita meninggalkan dunia ini ,  atau kepada siapakah kita akan kembali setelah mati nanti? 

Sedang iblis itu serakah dan pendengki kepada turunan Adam dan seluruh ajarannya berawal dari serakah,dengki,dendam! Dan seluruh kejahatan dimuka bumi ini berawal dari serakah dan dengki!  Dan pengikut-pengikut  iblis ini akan kembali kepada iblis itu sebagai piaraannya atau anak-anaknya untuk bersama-sama keneraka,  sebab untuk merekalah neraka itu diciptakan oleh Allah Swt sebagai Keadilan dariNYA,  sebagai tempat pembalasan yang setimpal dari keingkaran dan perbuatan-perbuatan jahat mereka. Jika tidak demikian  untuk apakah Neraka itu diciptakan? Atau suruhlah mereka untuk tetap hidup dimuka bumi ini  dan jangan mati jika memang mereka kuasa . 

Jika bisa mereka hidup selama-lamanya dimuka bumi berarti berita ini hanya rekayasa saja. Namun bagi orang-orang yang sadar, bertaubat lalu mengadakan perbaikan dan kebajikan, yakinlah  pasti  mereka akan menemui sesungguhnya Allah itu Penerima taubat, Pengasih lagi Penyayang kepada hamba-hambaNYA.

Lalu,  Kenapa harus mengikuti Akhlak dan cara-cara ibadah yang diajarkan nabi Muhammad saw? Sebab Akhlak beliau itu adalah Benar dan jujur, amanah, tanggung jawab, menyampaikan, dan cerdas ! lagipula seluruh ibadah yang diajarkannya adalah cara paling efektif, suci, langsung , dekat dan bebas dari perantara atau pengaruh pihak ketiga,  Sebab siapakah manusia yang tidak ingin kenal dan dekat dan dapat berhubungan langsung dengan Penciptanya? Yang sebenarnya selama ini hanya DIA lah Satu-satunya yang  Kuasa untuk setiap saat melihat, mendengar dan mengabulkan setiap doa semua ciptaanNYA yang kita tidak akan pernah sanggup menghitung jumlah mahklukNYA. 

Lalu Kenapa  harus bersyahadat asyhaduan Laa illaha illallah wa asyahduanna muhammadur rasullulullah  = Aku Menjadi saksi Tidak ada Yang Kuasa Selain Allah dan menjadi saksi Muhammad adalah utusan Allah? Ini adalah Keimanan yang benar yang mengakui hanya Allah Swt lah“Pencipta, Pemilik dan Penguasa”  Alam semesta dan segala-galanya ini tanpa sekutu” dan Muhammad Saw hanyalah seorang manusia dan hamba Allah yang diutus oleh Allah Swt.  

Lalu kenapa pula harus bershalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya? Sebab agar pengikutnya jangan sekali-kali  meminta dan berharap kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana yang terjadi kepada agama-agama sebelumnya mereka meminta pertolongan kepada Nabi-nabi, orang-orang yang dianggap suci atau memiliki kelebihan yang akhirnya tak jarang menyembah mereka! Shalawat ini hanyalah proteksi bagi pengikutnya, agar sejarah kebodohan manusia yang menyembah dan berharap kepada manusia lain, makhluk-makhluk atau benda-benda mati, tidak terulang-ulang!  Demi Kemulian manusia itu sendiri yaitu hanya Menyembah dan berharap kepada Pencipta ,Pemilik dan Yang Berkuasa atas jiwa raga manusia itu sendiri dan makhluk seluruhnya.

Akhirnya segala urusan kembali kepada Allah sebab Hanya Allah lah Yang Paling mengetahui dan Yang menentukan segala-galanya. Sedangkan aku tidak mengetahui kecuali apa yang diberitahukanNYA kepadaku sesuai kemampuanku!

Pikirkanlah, Renungkanlah, bacaan ini dengan tanpa diiringi oleh rasa kebencian, dendam, serakah ataupun dengki!


Muhammad Dharmawan
Banda Aceh