Islamedia - Dingin malam menusuk tulang. Cuaca malam ini cerah. Udara berhembus sejuk. Tak tampak rintik hujan seperti malam yang lalu. Bintang-bintang bertaburan di
langit menambah indah malam akhir pekan ini.
Keheningan malam ini pecah ketika
saya mendengar cerita seorang kawan. Ia baru saja menemani Ustad Hidayat Nur
Wahid (HNW) dengan serangkaian agenda yang super padat.
“Luarrr biasa... akh!”, ia mengawali
ceritanya. Dia bercerita kalau dirinya hari ini mendapat kesempatan untuk
mendampingi aktivitas HNW ahad (15/12) ini.
Dia mulai menemani agenda HNW sejak kuliah subuh bersama
jamaah Masjid Al Muhajirin Kavling DKI Cimpedak. HNW dibombardir pertanyaan
pedas bertubi-tubi seputar vonis LHI. Kemudian HNW memberikan jawaban dengan
tutur kata yang santun.
Penjelasan beliau yag runut, jelas dan santun
(bilhikmah) menggetarkan jiwa para jamaah.
Suasana masjid menjadi hening, jamaah tertunduk haru mendengar jawaban
HNW. Subhanallah... Ternyata masyarakat dan ummat menunggu klarifikasi langsung
dari PKS tentang fitnah yang mendera. Mereka lebih yakin dan percaya PKS
dibandingkan media. HNW menjawab pertanyaan dan pernyataan 'pedas' tentang PKS
dengan senyum dan penjelasan bijak. Subhanallah...
Kemudian pukul 7 hingga 10, HNW hadir dalam
acara menyambut Muharram di daerah kemayoran. Selepas acara itu, beliau kembali
mengisi taujih motivasi LT1B di DPC Mampang hingga tengah hari. Kemudian
kegiatan zuhur hingga pukul setengah dua beliau berkoordinasi dengan pengurus
pusat JSIT.
Kawan saya menjadi tak sabar melanjutkan ceritanya. Ustad HNW lalu
berangkat ke Jagakarsa, disana beliau bersilaturahim dengan ustad. Enjum
Juhana. Ba’da ashar Ustad HNW melakukan dialog dan tanya jawab dengan
masyarakat di Jalan Tohir Lenteng Agung. Namun setelah itu, HNW mempersilahkan
kawan saya untuk pulang dan beristirahat. Mungkin
ia melihat keletihan di wajah kader ini. Akhirnya ia pun pulang, tetapi HNW
masih terus beraktivitas hingga pukul 10 malam.
Beginikah HNW, capres alternatif dari
Pemilihan Raya (PEMIRA) PKS beberapa waktu lalu? Agendanya yang padat bersama
masyarakat bahkan tak tersentuh media satupun. Seorang mantan ketua MPR blusukan menyapa kader, simpatisan dan
masyarakat serta mendengar masukan atau keluhan mereka.
HNW tetap bugar
menjalani aktivitasnya yang selalu padat. Masyarakat Indonesia rindu dipimpin
oleh figur presiden yang intelek dan mampu menjadi teladan dalam berbagai hal
termasuk keshalihannya. Inilah alternatifnya. Indonesia akan mampu bangkit dan
terlepas dari benih-benih korupsi dan kerusakan moral serta kejahatan saat
pemimpin negeri ini memiliki kecerdasan (intelek) dan keshalehan (takwa)
sekaligus. Sehingga Indonesia menjadi bangsa yang diberkahi dan makmur di masa
yang akan datang.
Oleh : Suryadi Firdaus twitter – @suryadif
Kupersembahkan
artikel ini untuk sahabat-sahabat dakwah yang senantiasa berjuang tanpa kenal
lelah. Pemimpin kita – bahkan para orang shaleh sebelum kita – telah
mencontohkan perjuangan dakwah ini. Semoga kita tetap militan memenangkan
dakwah ini.
Apapun
Yang Terjadi, Kami Tetap Militan #AYTKTM.