Islamedia - Presiden
interim Mesir hasil kudeta, Adly Mansour meminta semua pendukung kudeta militer bersatu atau
menghadapi kembalinya Ikhwanul Muslimin .
Adly Mansour yang menjadi Presiden karena pemberian dari Assisi ini ketakuta, ia memperingatkan bahwa perpecahan antara Gerakan 25 Januari yang dulu pernah menggulingkan mantan diktator Hosni Mubarak pada tahun 2011 dengan Gerakan 30 Juni, bisa membuka jalan bagi Ikhwanul Muslimin untuk kembali.
Seperti dikutip dari Middle East Monitor, Senin (23/12/2013), ketika berbicara dengan wartawan, seniman, aktor dan atlet, Mansour mengatakan "Jika kita tidak bangun, mereka [Ikhwan] akan datang ke parlemen dalam jumlah besar," katanya.
"Mereka mampu mengorganisir dan memobilisasi orang-orang,". Ungkapnya
Adly Mansour yang menjadi Presiden karena pemberian dari Assisi ini ketakuta, ia memperingatkan bahwa perpecahan antara Gerakan 25 Januari yang dulu pernah menggulingkan mantan diktator Hosni Mubarak pada tahun 2011 dengan Gerakan 30 Juni, bisa membuka jalan bagi Ikhwanul Muslimin untuk kembali.
Seperti dikutip dari Middle East Monitor, Senin (23/12/2013), ketika berbicara dengan wartawan, seniman, aktor dan atlet, Mansour mengatakan "Jika kita tidak bangun, mereka [Ikhwan] akan datang ke parlemen dalam jumlah besar," katanya.
"Mereka mampu mengorganisir dan memobilisasi orang-orang,". Ungkapnya