Melihat Langsung Penderitaan Muslim Rohingya, Sekjen OKI Menangis -->

Melihat Langsung Penderitaan Muslim Rohingya, Sekjen OKI Menangis

Admin
Senin, 18 November 2013
Islamedia - Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI), mengatakan kunjungannya ke warga Muslim Rohingya yang telah lama dianiaya, diusir, dan rumah-rumah mereka dibakar oleh penganut Budha di Myanmar, membuatnya menangis.

Ekmeleddin Ihsanoglu hari Sabtu (16/11) malam mengungkap ia tidak pernah mengalami perasaan seperti itu. Ia dan delegasi lain dari OKI menuntaskan kunjungan tiga hari ke Mynamar yang mencakup pembicaraan dengan presiden, menteri, kelompok-kelompok antar-agama dan badan-badan PBB.

“Saya tidak pernah merasakan hal seperti ini, saya menangis,” katanya usai mengakhiri kunjungan empat hari di Myanmar.

Kehadiran Ihsanoglu juga disambut aksi demo warga Buddha yang menolak kehadirannya di Myanmar, Jumat pekan lalu.

Ihsanoglu memimpin delegasi yang terdiri atas sejumlah menteri luar negeri dari 57 anggota OKI untuk membahas situasi Muslim Rohingya di Myanmar.

Sejak Rabu pekan lalu, delegasi OKI tiba di Yangon untuk bertemu dengan presiden, para menteri, kelompok antar agama dan badan-badan PBB. Warga Buddha menggelar aksi di seluruh Myanmar menolak kunjungan yang mereka sebut mengintervensi urusan dalam negeri.

Kedatangan delegasi OKI di Bandara Sittwe, Jumat, disambut dengan spanduk berbunyi “Get Out OIC” dan “We Don’t Want OIC.”

“Orang-orang kami tiba di sini sejak pukul 7 pagi. Kami punya lebih dari 3.000 orang,” kata Tun Hlaing, penyelenggara protes.  Dia menuding masalah yang terjadi di negaranya akibat intervensi internasional.

Pemerintah Myanmar telah mengizinkan dan menjamin keselamatan delegasi, yang terdiri atas Ihsanoglu sebagai ketua, Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu, dan pejabat Malaysia, Arab Saudi, Mesir, Djibouti dan Bangladesh. Para delegasi menggunakan helikopter menuju negara bagian Arakan mengunjungi pengungsi Rohingya.

Di Arakan, sekelompok kecil warga Buddha juga menggelar aksi serupa di Maungdaw, Buthitaung, Toungup dan Mrauk-U. Di Yangoon, aksi penolakan OKI dilakukan sekitar seribu orang, sebagian besar biksu Buddha.  Mereka bergerak dari Pagoda Shwedagon menuju Pagoda Sule.  Kepergian delegasi OKI juga diantar dengan aksi protes.

Aksi protes menolak kehadiran delegasi OKI juga digelar di Meiktila, Mandalay, dan Lashio negara bagian Shan, Kamis pekan lalu. Di kedua kota itu terjadi kekerasan terhadap komunitas Muslim sejak tahun lalu. Aktivis HAM menuding pemerintah Myanmar membiarkan terjadinya kekerasan terhadap komunitas Muslim Rohingya.

Diperkirakan 140 ribu muslim Rohingya terpaksa mengungsi akibat dua gelombang kekerasan di negara bagian Arakan tahun lalu. Sedikitnya 192 orang warga muslim meninggal akibat dibantai oleh warga Buddha.[voa/tmp/YL/Islamedia]