[#AYTKTM] Pemberi Ilmu Yang Tak Pernah Lelah -->

[#AYTKTM] Pemberi Ilmu Yang Tak Pernah Lelah

Admin
Senin, 18 November 2013
Islamedia - "Sebaik-baik manusia ialah yang memberi manfaat kepada orang lain." ( H.R Al-Baihaqi )


Mereka adalah para penebar kebaikan-kebaikan, yang tidak pernah lelah untuk terus menciptakan generasi-generasi Dakwah.

Mereka selalu menyiapkan waktunya untuk memberikan Pembinaan kepada anak-anak Yatim dan Dhuafa yang tingkah laku dan pola pikirnya tidak sama dengan kebanyakan anak-anak pada umumnya. Walaupun sebenarnya mereka adalah orang-orang yang sibuk dengan aktivitas mereka sendiri, tapi demi anak-anak yang mereka sendiri saja tidak punya hubungan saudara atau hubungan darah dengan mereka, mereka rela meyisihkan waktunya untuk membina anak-anak tersebut menjadi anak-anak yang sholeh dan sholehah. Dan ini semua mereka lakukan, karena mereka sadar Bahwa sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya.

Di setiap hari minggu pagi sekitar jam 10, mereka sudah siap dengan berbagai materi dan games-games menarik lainnya untuk membuat anak-anak Yatim dan Dhuafa itu bahagia dan pastinya tidak hanya bahagia, tapi juga bisa menjadi anak-anak yang berguna bagi Agama dan Negara ini tentunya. Walaupun terkadang mereka harus membatalkan beberapa agenda lainnya yang terkadang jauh lebih penting dari pada memberikan pembinaan kepada anak-anak itu, tapi tidak ada sedikitpun penyesalan atau kekecewaan yang mendalam di hati dan wajah mereka karena harus mengorbankan waktu mereka untuk hal tersebut. Mereka sadar dan ikhlas atas apa yang mereka lakukan. 

Terkadang mereka harus membujuk anak yang merajuk karena tidak mau ikut pembinaan karena di ganggu atau di jahilin dengan anak yang lain, atau mereka harus benar-benar melakukan sebuah ide yang super dahsyat untuk bisa mendidik anak-anak yang mentalnya sangat diluar batas mental anak pada umumnya, tak jarang juga mereka membuat sebuah ide kreatif untuk membuat anak-anak yatim dan dhuafa itu tidak bosan untuk terus mengikuti pembinaan. Ya,, semua itu mereka lakukan atas dasar keikhlasan dan karena kecintaan mereka kepada Allah. 

Suatu hari aku pernah bertanya kepada salah satu diantara mereka, “Mbak, kenapa kok mau membina anak-anak itu, padahal mereka itukan bandel-bandel ya kan mbak,,terus pada tidak mau nurut kalau di omongin, daripada membina anak-anak seperti mereka, kan ada anak-anak yang jauh lebih baik yang mau di bina mbak..?”, jawab mereka, “bukan itunya mbak,,mungkin diluar sana banyak anak-anak yang jauh lebih baik, yang apabila kita bina, dia akan segera menjadi baik. 

Saya ikut menjadi Pembina mereka, bukan itu yang saya lihat mbak, kalaulah semua orang seperti saya membina anak-anak yang mentalnya jauh lebih baik dan saya di bayar jauh lebih besar mungkin itu akan jauh lebih baik bagi saya, tapi bagaimana dengan anak-anak yang tidak pernah mendapat kasih sayang dari orang tuanya, bagaimana dengan anak-anak yang mau jajan saja harus mencari uang dulu, atau bagaimana dengan anak-anak yang butuh pelajaran-pelajaran dan permainan-permainan lebih yang tidak didapatkan dengan Cuma-Cuma..?, siapa yang akan merubah mereka menjadi anak-anak yang sholeh dan sholehah,?, siapa yang akan mendidik mereka menjadi generasi penerus dakwah di muka bumi ini,?, padahal jumlah mereka saat ini tidak sedikit, kalau saya hanya memikirkan ego saya, mungkin saya tidak mau mbak ikut menjadi pembina di sini..”, Mendengar jawaban itu, hati ini terhenyut, dan mengeluarkan airmata.

Di zaman seperti ini, ternyata masih ada anak-anak muda yang rela mengorbankan waktunya untuk hal-hal seperti itu, disaat anak-anak muda lainnya pada sibuk pergi Dugem, ke Mall atau menghabiskan waktunya untuk hal-hal keduniaan, tapi tidak dengan mereka, mereka justru sibuk dengan hal-hal yang bermanfaat, walaupun itu sendiri membuat mereka menjadi terbelenggu.

Bukan hanya sekedar itu saja yang mereka lakukan, masih banyak hal lainnya yang jauh lebih miris bila kita menyaksikan pengorbanan mereka. 

Dan Alhamdulillahnya, banyak anak-anak hasil binaan mereka yang saat ini sudah menjadi anak-anak yang seperti mereka harapkan. Ada yang lulus di Perguruan Tinggi Negeri dengan Prestasinya, ada yang masuk kerja di perusahaan ternama tanpa uang sogokan, ada yang menjadi aktivis dakwah di kampusnya. Dan banyak lagi anak-anak yang berhasil lainnya. Padahal anak-anak itu adalah anak-anak miskin yang tidak pernah mendapat perhatian dari keluarganya, yang tidak pernah mendapat pelajaran-pelajaran lebih dari Bimbingan belajar, mereka hanya mendapat pembinaan dari kakak-kakak Pembina mereka dari Mahasiswa-mahasiswa yang bersedia mengorbankan waktu, pikiran dan tenaganya untuk mendidik mereka menjadi anak-anak yang berguna bagi agama dan negara.

Siapa Mereka..?

Mereka adalah Para Pementor anak-anak asuh yatim dan dhuafa binaan Rumah Zakat, yang rela mengorbankan seluruh potensi yang mereka punya untuk mencerdaskan anak-anak yang haus akan ilmu pengetahuan. Mereka bukanlah orang-orang yang di bayar dengan bayaran yang lebih untuk melakukan itu, mereka hanya bermodalkan keikhlasan dan ketulusan sehingga mereka mau melakukan itu semua, karena mereka yakin bahwa apa yang mereka lakukan ada Allah yang akan membalasnya yang balasannya jauh lebih besar sebesar dan seluas langit dan bumi.

Begitu juga dengan kita, amal apa yang sudah kita lakukan untuk bisa membuat Rasul tersenyum, yang walaupun orang mencemo’oh, mengejek, atau menyuruh kita berhenti, tapi kita tetap melakukannya..?
Sudahkah ada..?


Selly Iramadani 
Terusan Boelevard Timur Raya

[Lomba #AYTKTM]