Islamedia - Topan Haiyan atau “Yolanda” yang menghantam Provinsi
Leyte, Filipina Tengah sejak Jum’at (8/11) lalu telah memporakporandakan
negara tersebut. Akibat badai tersebut, lebih dari 10.000 orang tewas, jutaan
warga mengungsi untuk menyelamatkan diri. Badai berkecepatan 315 km perjam
tersebut, juga telah meluluhlantakkansekitar 80 persen bangunan yang ada
di provinsi Leyte.
Hancurnya bangunan dan fasilitas umum membuat provinsi ini lumpuh.
Kebutuhan akan bahan pokok dasar dan obat-obatan menjadi kebutuhan utama pengungsi
saat ini. Akan tetapi langkanya barang-barang tersebut membuat mereka harus
berjuang, mengantri bahkan “menjarah” bahan-bahan makanan untuk
mendapatkannya.
Aksi Cepat Tanggap (ACT) sebagai lembaga kemanusiaan profesional,
kembali mengirimkan tim kemanusiaan untuk membantu korban bencana Topan Haiyan
di Provinsi Leyte, Filipina. ACT akan bekerjasama dengan NGO local antara lain
ARF-AMAN dari Thailand dan SHIFT dari Filipina. ACT berusaha untuk menyalurkan
bantuan dari para donatur Indonesia kepada para pengungsi korban bencana Topan
Haiyan yang tersebar di beberapa tempat.
Menurut Senior Vice President (SVP) ACT, Syuhelmaidi
Syukur, ACT akan mengirimkan tim ke Filipina untuk membantu korban bencana
Topan Haiyan di Filipina Tengah. Sebagai lembaga kemanusiaan tentunya kita
sangat ingin, dan bisa membantu serta bisa terlibat langsung untuk melakukan
pemulihan-pemulihan di daerah yang kena bencana topan tersebut.
“Kita akan bekerjasama dengan mitra-mitra lokal yang ada
disana. Untuk tahap awal, sebagaimana penanganan emergency biasa, tentu kita
akan melakukan kegiatan-kegiatan relief,antara lain memberikan makanan siap
saji, kemudian juga kebutuhan-kebutuhan mendesak seperti pakaian anak-anak,
susu dan yang lainnya yang sangat mendesak, “ ujar Syuhelmaidi Syukur, di
sela-sela kesibukan menyiapkan pemberangkatan timnya ke Filipina.
Syuhel menambahkan Ini tahap awal, InsyaAllah kita akan lanjutkan
kegiatan-kegiatan berikutnya yang bisa membantu masyarakat disana, karena satu
sisi ini membawa nama bangsa Indonesia sebagai pendiri ASEAN, besar di kawasan
Asia Tenggara tentu kita perlu menunjukan kepedulian kita sebagai sebuah bangsa
yang besar terhadap Negara tetangga kita.
“Kita berharap masyarakat Indonesia, mempunyai kepedulian
untuk membantu masyarakat yang kena korban Topan Haiyan di Filipina karena
Filipina negeri tetangga kita, sesame anggota Asean dan juga secara wilayah
berbatasan dengan Indonesia, “ tambah Syuhel.
Jadi sangat penting, sebagai bagian persaudaraan kita sebagai
warga ASEAN dan juga Negara bertetangga untuk memberikan bantuan kepada
korban yang menimpa wilayah Filipina Selatan.
Ketua Tim Relawan GHR-ACT Yusnirsyah, yang akan berangkat besok
pagi kelokasi pusat badai Haiyan tersebut, untuk melakukan asassment,
serta mengidentifikasi masalah-masalah yang ada di lapangan. Sampai saat ini
target yang ingin dicapai di lokasi korban adalahTacloban, di wilayah provinsi
Lire yang terpublikasikan dengan hebat.
“Sebenarnya ada daerah lain yang terkena musibah ini, namun
karena sulit di jangkau atau karena hal lain saat ini yang terpublikasikan
dengan luas yang di duga baru Tacloban, “ ujar Yusnirsyah sirin.
Selain itu, seperti tindakan di emergency-emergency lainnya, pada
fase relief, tim akan berusaha memudahkan korban untuk mendapatkan makanan yang
cepat saji. Selanjutnya sesuai dengan asassment yang kita lakukan di lokasi,
biasanya akan banyak masalah-masalah yang bisa kita temukan dan upayakan
pemecahannya. Bantuan juga bisa berupa selimut terutama bagi anak-anak yang
mereka hidup di tenda, jashujan, dan lain-lain.
Sebesar apapun aksi dari lembaga kemanusiaan ACT, itu sangat
tergantung support dan kepedulian kita terhadap orang lain. Begitu juga aksi
ini, lebih besar dan hebat kalau ada dukungan kita dari seluruh masyarakat
Indonesia. Pastinya kami berharap masyarakat Indonesia yang besar
menunjukan kepeduliannya. [dyt/ACT/YL/Islamedia]