Islamedia - Mufti Umum Al-Quds dan kota-kota Palestina yang juga khatib Masjid Al-Aqsha, Syekh Muhammad Husain mengecam usaha Zionis membagi masjid Al-Aqsha dari sisi waktu dan tempat antara umat Islam dan Yahudi. Ia menegaskan, Al-Aqsha murni milik Islam dan tidak akan bisa dibagi.
Dalam pernyataannya hari ini Rabu (23/10) yang salinannya diterima oleh PIP, Syekh Husain menegaskan, pemerintah penjajah Zionis melanjutkan aksi yahudisasi masjid Al-Aqsha dengan membangun terowongan-terowongan dibawanya di tengah bungkamnya media massa. Dia menegaskan zionis memimpikan dan berhayal dalam yahudisasi kota Al-Quds dan Masjidil Al-Aqsha dan menguasai keduanya. Hal itu tidak akan mungkin, sebab masjid Al-Aqsha dengan halaman dan seluruh bagiannya di bawah dan di atasnya adalah murni milik umat Islam saja.
Ia menyatakan, kota Al-Quds akan selamanya menjadi kota Islam dengan wajahnya dan identitas dan juga bercirikan Arab Islam. Israel tidak akan mampu merampasnya identitasnya meskipun mereka melakukan kejahatan-kejahatan di sana dengan melakukan manipulasi realita yang ada disana.
Syekh Husain mendorong warga Palestina yang memiliki kemampuan untuk bepergian ke Masjid Al-Aqsha untuk bekerja mengintensifkan perjalanannya ke sana dalam rangka membela masjid Al-Aqsha yang sedang dirundung duka karena aksi yahudisasi serta memberikan pembelaan dengan menghadapi rencana jahat yahudi untuk.
Syekh Husain meminta kepada dunia, lembaga dan badan HAM untuk bekerja menekan pemerintah penjajah Zionis agar tidak menerapkan rencananya membagi masjid Al-Aqsha dan menghapus identitas kota tersebut. Ia juga meminta PBB untuk Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan UNESCO untuk intervensi secara langsung dan segera menyelamatkan kota suci Al-Quds dan menghadapi alat militer Zionis yang berusaha menghapus symbol-simbol kota tersebut serta mengambil langkah resolusi riil untuk menghadapi ancaman atas kota Al-Quds. [PIP/bsyr/im]
Dalam pernyataannya hari ini Rabu (23/10) yang salinannya diterima oleh PIP, Syekh Husain menegaskan, pemerintah penjajah Zionis melanjutkan aksi yahudisasi masjid Al-Aqsha dengan membangun terowongan-terowongan dibawanya di tengah bungkamnya media massa. Dia menegaskan zionis memimpikan dan berhayal dalam yahudisasi kota Al-Quds dan Masjidil Al-Aqsha dan menguasai keduanya. Hal itu tidak akan mungkin, sebab masjid Al-Aqsha dengan halaman dan seluruh bagiannya di bawah dan di atasnya adalah murni milik umat Islam saja.
Ia menyatakan, kota Al-Quds akan selamanya menjadi kota Islam dengan wajahnya dan identitas dan juga bercirikan Arab Islam. Israel tidak akan mampu merampasnya identitasnya meskipun mereka melakukan kejahatan-kejahatan di sana dengan melakukan manipulasi realita yang ada disana.
Syekh Husain mendorong warga Palestina yang memiliki kemampuan untuk bepergian ke Masjid Al-Aqsha untuk bekerja mengintensifkan perjalanannya ke sana dalam rangka membela masjid Al-Aqsha yang sedang dirundung duka karena aksi yahudisasi serta memberikan pembelaan dengan menghadapi rencana jahat yahudi untuk.
Syekh Husain meminta kepada dunia, lembaga dan badan HAM untuk bekerja menekan pemerintah penjajah Zionis agar tidak menerapkan rencananya membagi masjid Al-Aqsha dan menghapus identitas kota tersebut. Ia juga meminta PBB untuk Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan UNESCO untuk intervensi secara langsung dan segera menyelamatkan kota suci Al-Quds dan menghadapi alat militer Zionis yang berusaha menghapus symbol-simbol kota tersebut serta mengambil langkah resolusi riil untuk menghadapi ancaman atas kota Al-Quds. [PIP/bsyr/im]