Islamedia - Aktivis HAM yang juga akademisi Palestina, Gada
Karami, berpendapat bahwa operasi militer yang dilakukan pihak Junta Militer Mesir
dengan menghancurkan terowongan-terowongan antara Jalur Gaza dan Mesir
sebelum dibukanya gerbang Rafah secara penuh, merupakan “tindakan tidak
manusiawi”.
Dalam pernyataan kepada kantor berita Arab “quds press”, Karami menyerukan otoritas Mesir saat ini untuk meninjau kembali hubunganya dengan Palestina di Jalur Gaza. Karena ini berkaitan dengan nyawa satu setengah juta orang Palestina yang hidup di Jalur Gaza dalam keadaan terblokade dan terkepung. Selama gerbang Rafah yang menghubungkan Jalur Gaza dan Mesir belum dibuka secara penuh bagi warga dan lalu lintas barang, maka penghancuran terowongan merupakan kejahatan dan tindakan tidak manusiawi, dan itu tertolak oleh semua etika dan standar moral.
Karami mengecam sikap otoritas Palestina terhadap hubungan Mesir dengan Jalur Gaza. Ada rumor bahwa Otoritas Palestina memberikan keringanan kepada orang-orang Mesir untuk mencekik Jalur Gaza.
Tapi saya menduga masalahnya tidak terkait dengan provokasi, namun karena kelemahan sikap otoritas Palestina dan ketidaktegasannya pada otoritas Mesir agar membuat alternaif bagi warga Jalur Gaza selain terowongan. [ifp/asw/im]
Dalam pernyataan kepada kantor berita Arab “quds press”, Karami menyerukan otoritas Mesir saat ini untuk meninjau kembali hubunganya dengan Palestina di Jalur Gaza. Karena ini berkaitan dengan nyawa satu setengah juta orang Palestina yang hidup di Jalur Gaza dalam keadaan terblokade dan terkepung. Selama gerbang Rafah yang menghubungkan Jalur Gaza dan Mesir belum dibuka secara penuh bagi warga dan lalu lintas barang, maka penghancuran terowongan merupakan kejahatan dan tindakan tidak manusiawi, dan itu tertolak oleh semua etika dan standar moral.
Karami mengecam sikap otoritas Palestina terhadap hubungan Mesir dengan Jalur Gaza. Ada rumor bahwa Otoritas Palestina memberikan keringanan kepada orang-orang Mesir untuk mencekik Jalur Gaza.
Tapi saya menduga masalahnya tidak terkait dengan provokasi, namun karena kelemahan sikap otoritas Palestina dan ketidaktegasannya pada otoritas Mesir agar membuat alternaif bagi warga Jalur Gaza selain terowongan. [ifp/asw/im]