Islamedia - Pemilukada Kota Bogor akan berlangsung Sabtu 14 September 2013. Terdapat 5 pasang kandidat ikut serta. Bermacam tagline kampanye diusung untuk menarik pemilih. Tapi seefektif apakah tagline-tagline itu? Benarkah pencitraan sesuai kenyataan?
Seorang warga Kota Bogor bernama Yudi, berbagi pengalaman unik di akun jejaring sosialnya. Peristiwanya sendiri terjadi jauh-jauh hari sebelum masa pemilukada. Berikut ini kami kutipkan langsung cerita Yudi:
Ini dialog antara aku dan temanku beberapa hari setelah aku menikah..
A = aku, B = temanku
B : Yud, nih amplopnya.
A : Dari siapa nih?
B : Dari Pak Ru'yat. Dia ga mau dikasih.
A : Trus?
B : Dia ga mau, ane malah ditegur jangan pernah ngasih kalo diminta bicara. Ini rejekinya penganten kata dia.
A : Oo...
Jadi, sewaktu saya nikah, Pak Ru'yat menjadi pengisi nasihat nikah di acara akadnya.
So, buat bujangan en bujangwati yg mau nikah di Bogor, kalo susah cari ustadz yg ngisi nasihat nikah, langsung aja kontak Pak Ru'yat. Gratis loh. Hehehe. #Ru'yatMerakyat.
Yang disebut sebagai ustadz dan Pak Ru'yat, tak lain ialah drh. Ahmad Ru'yat, M.Si., seorang Wakil Walikota Bogor yang maju untuk menjadi Walikota Bogor. Di dunia media sosial, masyarakat yang mempercayai mutu pribadi dan kemampuannya, gotong-royong berkampanye dengan tagar #RuyatMerakyat.
Lulusan Magister Kebijakan Publik Universitas Indonesia tahun 2001 itu, masuk ke arena pemilikada dengan visi "Bogor Maju".
"Kekuasan bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan. Tapi, kekuasaan untuk kepentingan seluruh masyarakat. Program-program yang kami tawarkan yakni Bogor Cerdas, Bogor Sehat, dan Bogor Berdaya bukan hanya sekedar janji, tapi akan kami realisasikan jika nanti terpilih menjadi memimpin Kota Bogor," seru Ru'yat sambil merinci 3 program Bogor Maju yang diusungnya.
"Jadi, bukan sekedar janji, tapi sudah kami hitung dengan matang,“ ujar Ru'yat lagi di hadapan ribuan massa yang memadati kampanyenya di Lapangan Indraprasta Bogor pekan lalu.
Modal pengalaman Ru'yat sebagai wakil walikota dan sebelumnya sebagai anggota DPRD baik di tingkat kota maupun provinsi, diyakini sejumlah pihak sebagai nilai plus bagi amanah selaku Walikota Bogor kelak.
“Bogor harus maju. Karenanya, Kota Bogor harus dipimpin oleh mereka berpengalaman. Hanya, pasangan Achmad Ru’yat dan Aim Halim Hermana yang layak memimpin Kota Bogor, menuju Bogor lebih maju," tandas tokoh nasional Hidayat Nur Wahid dalam orasi pada kesempatan kampanye yang sama. [im/koranbgr]