Islamedia - Ikatan mahasiswa Ikhwanul Muslimin memberikan keterangan pada hari Senin (9/9/2013) bahwa penguasa kudeta saat ini sudah kebingungan dan
bertindak tanpa aturan. Keterangan ini untuk menanggapi ketetapan
menteri hukum bahwa pihak kampus bisa menahan mahasiswa yang melakukan
demonstrasi menentang kudeta, lalu menyerahkan kepada pihak kepolisian.
Keterangan menyebutkan bahwa berhentinya proses belajar di kampus, dan perginya kebanyakan mahasiswa ke demonstrasi, akan menjadi pesan bahwa kudeta belum bisa mengendalikan kondisi keamanan dan ekonomi negara seperti yang selalu diklaim oleh media pendukung kudeta.
Kaum muda Mesir akan terus melawan diktatorisme kudeta yang melenyapkan mimpi mereka. Sejarah Mesir mencatat bahwa kaum muda tidak akan bisa diam menghadapi kesewenang-wenangan. Kini hal itu terulang dalam revolusi di kampus-kampus sejak beberapa waktu yang lalu hingga dimulainya masa kuliah.
Mahasiswa Ikhwan juga menjelaskan bahwa mereka tidak akan terpengaruh dengan kewenangan yang diberikan kepada pihak kampus tersebut. Menurut mereka, hal itu hanyalah bumbu dalam perjuangan melawan kudeta yang merampas hasil Revolusi Januari.
Di penghujung keterangan, mereka menekankan tidak akan mengkhianati darah para syuhada, tangisan para korban luka dan tahanan. Mereka akan terus berjuang di setiap kampus dengan berbagai cara hingga kudeta berdarah ini berhenti. [msa/dkw/fj-p]
Keterangan menyebutkan bahwa berhentinya proses belajar di kampus, dan perginya kebanyakan mahasiswa ke demonstrasi, akan menjadi pesan bahwa kudeta belum bisa mengendalikan kondisi keamanan dan ekonomi negara seperti yang selalu diklaim oleh media pendukung kudeta.
Kaum muda Mesir akan terus melawan diktatorisme kudeta yang melenyapkan mimpi mereka. Sejarah Mesir mencatat bahwa kaum muda tidak akan bisa diam menghadapi kesewenang-wenangan. Kini hal itu terulang dalam revolusi di kampus-kampus sejak beberapa waktu yang lalu hingga dimulainya masa kuliah.
Mahasiswa Ikhwan juga menjelaskan bahwa mereka tidak akan terpengaruh dengan kewenangan yang diberikan kepada pihak kampus tersebut. Menurut mereka, hal itu hanyalah bumbu dalam perjuangan melawan kudeta yang merampas hasil Revolusi Januari.
Di penghujung keterangan, mereka menekankan tidak akan mengkhianati darah para syuhada, tangisan para korban luka dan tahanan. Mereka akan terus berjuang di setiap kampus dengan berbagai cara hingga kudeta berdarah ini berhenti. [msa/dkw/fj-p]