Islamedia - LSM Hak Asasi Manusia, MIZAN memperingatkan
memburuknya situasi kemanusiaan di Jalur Gaza akibat berlanjutnya
blokade Zionis Israel terhadap Jalur Gaza dan penutupan gerbang Rafah oleh Junta Militer
Mesir.
“Mizan” menegaskan, penjajah Zionis terus memblokade dan menutup Jalur Gaza. Perkembangan dan kondisi yang terjadi di Mesir turut menimbulkan efek tragedi bagi situasi kemanusiaan di Jalur Gaza.
“Mizan” mengatakan, ribuan orang Palestina di Jalur Gaza yang karena kondisi mendesak harus berpergian terkatung-katung di perlintasan Rafah. Krisis kelangkaan bahan bakar telah sampai pada puncaknya. Belum lagi terhentinya pasokan bahan-bahan pokok dan bahan bangunan ke Jalur Gaza. Ini semua berdampak pada semua lini kehidupan di Jalur Gaza.
Secara khusus “Mizan” mengecam sikap masyarakat internasional yang terus diam, tidak ada gerakan yang serius dan aktif yang bisa menghentikan kejahatan sanksi massal berupa berlanjutnya blokade dan penutupan Jalur Gaza, tidak ada tindakan yang bersifat segara untuk membebaskan blokade, melindungi hak Palestina di Jalur Gaza untuk beraktifitas, melakukan perjalanan, dan juga tidak ada tindakan untuk mengatasi rintangan di perlintasan Beit Hanun sebagai komitmen hukum yang dibebankan pada penjajah Zionis Israel.
“Mizan” menegaskan bahwa tanggung jawab situasi HAM di Jalur Gaza ada di pundak otoritas penjajah. “Mizan” kembali menuntut masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawab hukum dan moral terhadap warga sipil di tanah pendudukan dan bergerak segera dan aktif untuk membebaskan blokade yang diberlakukan atas penduduk Jalur Gaza, serta memberikan perlindungan internasional bagi penduduk sipil dan menjamin agar mereka bisa menikmati hak-hak kemanusiaannya. [ifp/asw]
“Mizan” menegaskan, penjajah Zionis terus memblokade dan menutup Jalur Gaza. Perkembangan dan kondisi yang terjadi di Mesir turut menimbulkan efek tragedi bagi situasi kemanusiaan di Jalur Gaza.
“Mizan” mengatakan, ribuan orang Palestina di Jalur Gaza yang karena kondisi mendesak harus berpergian terkatung-katung di perlintasan Rafah. Krisis kelangkaan bahan bakar telah sampai pada puncaknya. Belum lagi terhentinya pasokan bahan-bahan pokok dan bahan bangunan ke Jalur Gaza. Ini semua berdampak pada semua lini kehidupan di Jalur Gaza.
Secara khusus “Mizan” mengecam sikap masyarakat internasional yang terus diam, tidak ada gerakan yang serius dan aktif yang bisa menghentikan kejahatan sanksi massal berupa berlanjutnya blokade dan penutupan Jalur Gaza, tidak ada tindakan yang bersifat segara untuk membebaskan blokade, melindungi hak Palestina di Jalur Gaza untuk beraktifitas, melakukan perjalanan, dan juga tidak ada tindakan untuk mengatasi rintangan di perlintasan Beit Hanun sebagai komitmen hukum yang dibebankan pada penjajah Zionis Israel.
“Mizan” menegaskan bahwa tanggung jawab situasi HAM di Jalur Gaza ada di pundak otoritas penjajah. “Mizan” kembali menuntut masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawab hukum dan moral terhadap warga sipil di tanah pendudukan dan bergerak segera dan aktif untuk membebaskan blokade yang diberlakukan atas penduduk Jalur Gaza, serta memberikan perlindungan internasional bagi penduduk sipil dan menjamin agar mereka bisa menikmati hak-hak kemanusiaannya. [ifp/asw]