Jurnalis Mesir untuk Reformasi Mengutuk Penyerangan terhadap Wartawan -->

Jurnalis Mesir untuk Reformasi Mengutuk Penyerangan terhadap Wartawan

Admin
Kamis, 15 Agustus 2013
Islamedia - Gerakan Jurnalis untuk Perubahan Mesir mengutuk tindakan militer Mesir yang membidik wartawan dan kameramen dalam pembubaran aksi bertahan demonstrasi damai di Rabaah Al-Adaweah dan An-Nahdah, tindakan militer ini yang membidik wartawan menyebabkan sejumlah wartawan meninggal dan sebagian lainnya ditahan dan banyak jurnalis yang luka-luka.

Gerakan Jurnalis untuk Reformasi mengutuk penembakan jurnalis Habibah Ahmad, cucu dari wartawan senior Ahmad Abdul Aziz, Penasehat Presiden Muhammad Mursi bidang media dan anggota dari pusat informasi Media demonstrasi Rabaah Al-Adaweah yang menjadi target penembakan langsung oleh militer.

Penembakan jurnalis juga menimpa seorang fotografer Mush'ab As-Syami, rekaman terakhir Ahmad Syami ia berhasil mengabadikan pesawat militer yang menembakan timah panas ke arah demonstrasi damai, begitu juga dengan fotografer Muhammad Adam, fotografer panggung aksi Rabaah Al-Adaweah yang menjadi target langsung pada awal penyerangan aparat keamanan.

Gerakan Jurnalis juga menuntut agar jurnalis Islam Aqal segera diobati yang terkena serangan langsung dan sengaja saat serangan aparat militer ke demonstrasi Rabaah, begitu juga fotografer Al-Jazeera Muhammad Zaki yang menjadi sasaran tembak pada tangannya yang memegang kamera.

Gerakan jurnalis menegaskan bahwa pro-kudeta membidik para jurnalis dan fotografer untuk menghilangkan kebenaran, dan hal itu sangat jelas saat aparat militer memutus aliran listrik di Rabaah Al-Adaweah, memutus internet, telekomunikasi, dan membidik jurnalis, wartawan secara langsung, agar dunia tidak menyaksikan pembantaian massal yang berlangsung secara keji dan tidak manusiawi.

Gerakan Jurnalis untuk reformasi meminta dewan asosiasi wartawan agar mengundurkan diri dan menegaskan bahwa Dhiya Raswan menjadi sekutu dalam kejahatan ini [Rassd/Anas/islamicgeco]